Sabtu, 12 April 2025

Pedagang Jual Cabai di Bawah Modal

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Naiknya harga cabai merah dalam sepekan belakangan ini tidak hanya dikeluhkan konsumen saja. Tapi juga sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Dumai. Harga cabai merah yang mencapai Rp120 ribu per kilogram membuat pembeli sepi dan pedagang pusing.

Tidak sedikit pedagang harus menjual cabai merah mereka di bawah harga pokok guna menghabiskan stok cabai dan menghindari kerugian yang semangkin besar akibat rusaknya cabai karena tidak ada pembelian.

Nila (33), seorang pedagang di pasar tradisional di Kota Dumai mengaku terpaksa menurunkan harga cabai dan menjualnya dengan harga Rp100.000 per kilogram. Menurutnya, penurunan harga dilakukannya untuk menghindari kerugian yang besar akibat kurangnya pembeli.

Baca Juga:  Pengamat: Zaman Jokowi Orang Bebas Bicara, Tapi Besok Dipanggil

Dikatakan, sejak meroketnya harga cabai hingga Rp120.000, penjualan cabai merosot drastis karena sepi pembeli. "Jika tidak saya turunkan, cabai merah ini tidak laku-laku. Khawatirnya, semakin layu dan membusuk jika lama tidak laku. Makanya saya jual dengan harga di bawah Rp120.000 per kg untuk menghabiskan stok yang ada," ujarnya.

Pantauan di lapangan, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional masih melambung tinggi. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan faktor gagal panen di sejumlah daerah pemasok termasuk petani Dumai yang juga gagal panen dan semakin mahalnya harga pupuk.

Para pedagang berharap hargai cabai dapat segera turun seperti yang dikatakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Baca Juga:  Gus Nabil: Melawan Radikalisme dan Terorisme Harus dengan Soft Power

"Saya harap di bulan Juli ini menurun seperti yang dikatakan Kemendag RI dan emak-emak tidak teriak dengan harga yang tinggi," harap Nila.(mx12/rpg)

 

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Naiknya harga cabai merah dalam sepekan belakangan ini tidak hanya dikeluhkan konsumen saja. Tapi juga sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Dumai. Harga cabai merah yang mencapai Rp120 ribu per kilogram membuat pembeli sepi dan pedagang pusing.

Tidak sedikit pedagang harus menjual cabai merah mereka di bawah harga pokok guna menghabiskan stok cabai dan menghindari kerugian yang semangkin besar akibat rusaknya cabai karena tidak ada pembelian.

Nila (33), seorang pedagang di pasar tradisional di Kota Dumai mengaku terpaksa menurunkan harga cabai dan menjualnya dengan harga Rp100.000 per kilogram. Menurutnya, penurunan harga dilakukannya untuk menghindari kerugian yang besar akibat kurangnya pembeli.

Baca Juga:  WHO: Orang Pernah Terinfeksi Corona Dapat Terpapar Lagi

Dikatakan, sejak meroketnya harga cabai hingga Rp120.000, penjualan cabai merosot drastis karena sepi pembeli. "Jika tidak saya turunkan, cabai merah ini tidak laku-laku. Khawatirnya, semakin layu dan membusuk jika lama tidak laku. Makanya saya jual dengan harga di bawah Rp120.000 per kg untuk menghabiskan stok yang ada," ujarnya.

Pantauan di lapangan, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional masih melambung tinggi. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan faktor gagal panen di sejumlah daerah pemasok termasuk petani Dumai yang juga gagal panen dan semakin mahalnya harga pupuk.

Para pedagang berharap hargai cabai dapat segera turun seperti yang dikatakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Baca Juga:  Pertamina Borong Tujuh Penghargaan BPH Migas

"Saya harap di bulan Juli ini menurun seperti yang dikatakan Kemendag RI dan emak-emak tidak teriak dengan harga yang tinggi," harap Nila.(mx12/rpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pedagang Jual Cabai di Bawah Modal

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Naiknya harga cabai merah dalam sepekan belakangan ini tidak hanya dikeluhkan konsumen saja. Tapi juga sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Dumai. Harga cabai merah yang mencapai Rp120 ribu per kilogram membuat pembeli sepi dan pedagang pusing.

Tidak sedikit pedagang harus menjual cabai merah mereka di bawah harga pokok guna menghabiskan stok cabai dan menghindari kerugian yang semangkin besar akibat rusaknya cabai karena tidak ada pembelian.

Nila (33), seorang pedagang di pasar tradisional di Kota Dumai mengaku terpaksa menurunkan harga cabai dan menjualnya dengan harga Rp100.000 per kilogram. Menurutnya, penurunan harga dilakukannya untuk menghindari kerugian yang besar akibat kurangnya pembeli.

Baca Juga:  Percepatan Vaksinasi dalam Tiga Pekan

Dikatakan, sejak meroketnya harga cabai hingga Rp120.000, penjualan cabai merosot drastis karena sepi pembeli. "Jika tidak saya turunkan, cabai merah ini tidak laku-laku. Khawatirnya, semakin layu dan membusuk jika lama tidak laku. Makanya saya jual dengan harga di bawah Rp120.000 per kg untuk menghabiskan stok yang ada," ujarnya.

Pantauan di lapangan, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional masih melambung tinggi. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan faktor gagal panen di sejumlah daerah pemasok termasuk petani Dumai yang juga gagal panen dan semakin mahalnya harga pupuk.

Para pedagang berharap hargai cabai dapat segera turun seperti yang dikatakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Baca Juga:  Tjahjo Minta Maaf Soal Film Ilegal yang Dibagikannya di Medsos

"Saya harap di bulan Juli ini menurun seperti yang dikatakan Kemendag RI dan emak-emak tidak teriak dengan harga yang tinggi," harap Nila.(mx12/rpg)

 

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Naiknya harga cabai merah dalam sepekan belakangan ini tidak hanya dikeluhkan konsumen saja. Tapi juga sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Dumai. Harga cabai merah yang mencapai Rp120 ribu per kilogram membuat pembeli sepi dan pedagang pusing.

Tidak sedikit pedagang harus menjual cabai merah mereka di bawah harga pokok guna menghabiskan stok cabai dan menghindari kerugian yang semangkin besar akibat rusaknya cabai karena tidak ada pembelian.

Nila (33), seorang pedagang di pasar tradisional di Kota Dumai mengaku terpaksa menurunkan harga cabai dan menjualnya dengan harga Rp100.000 per kilogram. Menurutnya, penurunan harga dilakukannya untuk menghindari kerugian yang besar akibat kurangnya pembeli.

Baca Juga:  Pengamat: Zaman Jokowi Orang Bebas Bicara, Tapi Besok Dipanggil

Dikatakan, sejak meroketnya harga cabai hingga Rp120.000, penjualan cabai merosot drastis karena sepi pembeli. "Jika tidak saya turunkan, cabai merah ini tidak laku-laku. Khawatirnya, semakin layu dan membusuk jika lama tidak laku. Makanya saya jual dengan harga di bawah Rp120.000 per kg untuk menghabiskan stok yang ada," ujarnya.

Pantauan di lapangan, harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional masih melambung tinggi. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan faktor gagal panen di sejumlah daerah pemasok termasuk petani Dumai yang juga gagal panen dan semakin mahalnya harga pupuk.

Para pedagang berharap hargai cabai dapat segera turun seperti yang dikatakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Baca Juga:  KLHK Bersama TNI dan Masyarakat Kolaborasi Membangun KBD

"Saya harap di bulan Juli ini menurun seperti yang dikatakan Kemendag RI dan emak-emak tidak teriak dengan harga yang tinggi," harap Nila.(mx12/rpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari