PEKANBARU (RiauPos.co) – Sejak Jumat, (24/6/2022) pagi, masyarakat di Kota Pekanbaru dikejutkan dengan kabut yang menyelimuti seluruh kota dan menutupi sejumlah gedung pencakar langit yang ada.
Bahkan, banyak masyarakat yang mengira kabut tersebut merupakan kabut asap dari sisa pembakaran lahan yang kerap terjadi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau.
Salah seorang warga Sugeng mengaku, kabut yang menyelimuti Pekanbaru khususnya di Jalan Kaharuddin Nasution membuat jarak pandang pengedara terbatas sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas.
"Sangat pekat tadi pagi kabutnya. Saya kira itu kabut asap, tapi tidak tercium bau asap bekas pembakaran, " ucapnya.
Sementara itu Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru Bibin Sulianto sata dikonfirmasi menjelaskan, bahwa kabut tebalyang menyelimuti Kota Pekanbaru pagi ini bukan disebabkan oleh asap pembakaran lahan.
Melainkan, hanya kabut udara basah akibat hujan. Di mana, beberapa hari belakangan ini sejumlah daerah salah satunya Kota Pekanbaru masih memiliki potensi hujan dengan intensitas yang beragam.
"Itu bukan kabut asap cuma kabut udara basah saja," Jelasnya.
Lanjut Bibin, kabut udara basah itu terjadi akibat udara di permukaan belum bisa naik karena belum ada sinar matahari. Ditambah kondisi kemarin juga basah atau hujan, sehingga paginya cenderung berkabut.
Sementara untuk jarak pandang di Kota Pekanbaru berkisar 5 Km, Indragiri Hulu 5 Km dan Dumai 6 Km, begitu juga dengan Pelalawan dan Kampar yang berkisar mulai dari 500 meter hingga 6 Km.
Laporan: Prapti Dwi lestari (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman
PEKANBARU (RiauPos.co) – Sejak Jumat, (24/6/2022) pagi, masyarakat di Kota Pekanbaru dikejutkan dengan kabut yang menyelimuti seluruh kota dan menutupi sejumlah gedung pencakar langit yang ada.
Bahkan, banyak masyarakat yang mengira kabut tersebut merupakan kabut asap dari sisa pembakaran lahan yang kerap terjadi di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau.
- Advertisement -
Salah seorang warga Sugeng mengaku, kabut yang menyelimuti Pekanbaru khususnya di Jalan Kaharuddin Nasution membuat jarak pandang pengedara terbatas sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas.
"Sangat pekat tadi pagi kabutnya. Saya kira itu kabut asap, tapi tidak tercium bau asap bekas pembakaran, " ucapnya.
- Advertisement -
Sementara itu Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru Bibin Sulianto sata dikonfirmasi menjelaskan, bahwa kabut tebalyang menyelimuti Kota Pekanbaru pagi ini bukan disebabkan oleh asap pembakaran lahan.
Melainkan, hanya kabut udara basah akibat hujan. Di mana, beberapa hari belakangan ini sejumlah daerah salah satunya Kota Pekanbaru masih memiliki potensi hujan dengan intensitas yang beragam.
"Itu bukan kabut asap cuma kabut udara basah saja," Jelasnya.
Lanjut Bibin, kabut udara basah itu terjadi akibat udara di permukaan belum bisa naik karena belum ada sinar matahari. Ditambah kondisi kemarin juga basah atau hujan, sehingga paginya cenderung berkabut.
Sementara untuk jarak pandang di Kota Pekanbaru berkisar 5 Km, Indragiri Hulu 5 Km dan Dumai 6 Km, begitu juga dengan Pelalawan dan Kampar yang berkisar mulai dari 500 meter hingga 6 Km.
Laporan: Prapti Dwi lestari (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman