Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Inilah Gejala dan Faktor Risiko Kanker Rahim

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kanker rahim menjadi salah satu penyakit yang membayangi para wanita. Penyakit ini ditakuti karena bisa mengancam kesuburan termasuk nyawa penderitanya. Adapun gejala yang paling umum ditemukan pada hampir semua pasien kanker endomet ini adalah perdarahan vaginal yang tidak normal. Misalnya menstruasi yeng berlebihan,  perdarahan di antara siklus mens atau perdarahan seperti mens setelah wanita itu menopause.

Gejala lain yang umum ialah keluar cairan berwarna yang bukan darah. Seperti keputihan, tapi berbau dan banyak.  Nyeri perut di bagian bawah, teraba massa (benjolan, red), atau berat badan yg tiba-tiba turun drastis juga perlu diwaspadai sebagai gejala dari kanker rahim.

 Sama seperti kanker pada umumnya. penyebab pasti dari kanker rahim ini, belum diketahui. Namun, ada faktor-faktor risiko dari penyakit yang menyerang lapisan rahim ini. Yuk simak baik-baik beberapa di antaranya agar kamu bisa melakukan upaya pencagahan.

1. Ketidakstabilan hormon
Ketidakstabilan hormonal antara dua hormon utama wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Semakin sering atau lama endometrium terpapar estrogen, semakin tinggi risiko terkena kanker endometrium. Contohnya pada wanita yang menstruasi pertamanya terjadi lebih cepat atau pada wanita obesitas atau wanita dengan sakit diabetes mellitus. Ketidakstabilan hormon ini yang paling umum menjadi faktor risiko dari penyakit kanker rahim.

Baca Juga:  Seberapa Perlukah RAM Besar Smartphone?

2. Usia lanjut
Menurut data, kanker rahim lebih banyak ditemui pada wanita usia lanjut yang sudah menopause dan juga yang menjalani terapi hormonal.

3. Wanita yang pernah atau sedang menderita kanker lain
Kanker ini juga mengincar wanita-wanita yang menderita kanker lain yang bisa meningkatkan kadar hormon estrogen. Seperti kanker ovarium indung telur. Di samping itu, wanita yang pernah kena kanker payudara sebelumnya juga memiliki risiko yang sama. Sebab ada salah satu pengobatan kanker payudara yang bisa menyebabkan pertumbuhan lapisan endometrium. Hingga bisa menjadi kanker pada bagian rahim.

4. Wanita yang belum pernah hamil
Yang menjadi pertanyaan, mengapa faktor risiko kanker rahim juga berpotensi terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil sama sekali? Jawabannya ialah, karena pada saat hamil, ada perubahan hormonal, yaitu kadar progesteron yang lebih tinggi. Perubahan ini memberikan efek perlindungan ke endometrium. Karena paparan ke estrogen jadi berkurang. Hal ini membuat risiko kanker rahim pada wanita yang tidak pernah melahirkan menjadi lebih besar dibanding wanita yang melahirkan.Namun, kemungkinan tersebut tentulab tidak 100 persen. Oleh karena itu,  guna memastikannya, wanita yang tidak melahirkan disarankan untuk konsultasikan ke dokter ahli kandungan, spesialis obstetri ginekologi.

Baca Juga:  Polisi Akan Panggil Ahli Forensik Wajah

5. Riwayat penyakit serupa atau genetik
Riwayat penyakit serupa seperti kanker rahim atau kanker lainnya dalam keluarga juga menajdi faktor risiko kanker rahim.  Tapi tidak selalu. Karena itu, kamu perlu mengetahui riwayat penyakit di keluargamu.

6. Life Style
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, diet (kebiasaan makan, red) yang tidak sehat, minim olahraga dan lainnya juga bisa lo menjadi faktor risiko dari penyakit ini.

Nah itu dia beberapa faktor risiko dari kanker rahim. Jika kamu merasa memiliki faktor tersebut, tak perlu takut. Segera periksakan ke dokter. Jika mendapat penganganan cepat, survival rate atau angka kemungkinan untuk bertahan hidup semakin tinggi. Karena, semakin rendah stadium, pilihan terapi masih lebih bervariasi dan kemungkinan hidup lebih tinggi.

Laporan: SITI AZURA (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kanker rahim menjadi salah satu penyakit yang membayangi para wanita. Penyakit ini ditakuti karena bisa mengancam kesuburan termasuk nyawa penderitanya. Adapun gejala yang paling umum ditemukan pada hampir semua pasien kanker endomet ini adalah perdarahan vaginal yang tidak normal. Misalnya menstruasi yeng berlebihan,  perdarahan di antara siklus mens atau perdarahan seperti mens setelah wanita itu menopause.

Gejala lain yang umum ialah keluar cairan berwarna yang bukan darah. Seperti keputihan, tapi berbau dan banyak.  Nyeri perut di bagian bawah, teraba massa (benjolan, red), atau berat badan yg tiba-tiba turun drastis juga perlu diwaspadai sebagai gejala dari kanker rahim.

- Advertisement -

 Sama seperti kanker pada umumnya. penyebab pasti dari kanker rahim ini, belum diketahui. Namun, ada faktor-faktor risiko dari penyakit yang menyerang lapisan rahim ini. Yuk simak baik-baik beberapa di antaranya agar kamu bisa melakukan upaya pencagahan.

1. Ketidakstabilan hormon
Ketidakstabilan hormonal antara dua hormon utama wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Semakin sering atau lama endometrium terpapar estrogen, semakin tinggi risiko terkena kanker endometrium. Contohnya pada wanita yang menstruasi pertamanya terjadi lebih cepat atau pada wanita obesitas atau wanita dengan sakit diabetes mellitus. Ketidakstabilan hormon ini yang paling umum menjadi faktor risiko dari penyakit kanker rahim.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tak Lolos Parlemen, Tetap Berharap Kursi Menteri

2. Usia lanjut
Menurut data, kanker rahim lebih banyak ditemui pada wanita usia lanjut yang sudah menopause dan juga yang menjalani terapi hormonal.

3. Wanita yang pernah atau sedang menderita kanker lain
Kanker ini juga mengincar wanita-wanita yang menderita kanker lain yang bisa meningkatkan kadar hormon estrogen. Seperti kanker ovarium indung telur. Di samping itu, wanita yang pernah kena kanker payudara sebelumnya juga memiliki risiko yang sama. Sebab ada salah satu pengobatan kanker payudara yang bisa menyebabkan pertumbuhan lapisan endometrium. Hingga bisa menjadi kanker pada bagian rahim.

4. Wanita yang belum pernah hamil
Yang menjadi pertanyaan, mengapa faktor risiko kanker rahim juga berpotensi terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil sama sekali? Jawabannya ialah, karena pada saat hamil, ada perubahan hormonal, yaitu kadar progesteron yang lebih tinggi. Perubahan ini memberikan efek perlindungan ke endometrium. Karena paparan ke estrogen jadi berkurang. Hal ini membuat risiko kanker rahim pada wanita yang tidak pernah melahirkan menjadi lebih besar dibanding wanita yang melahirkan.Namun, kemungkinan tersebut tentulab tidak 100 persen. Oleh karena itu,  guna memastikannya, wanita yang tidak melahirkan disarankan untuk konsultasikan ke dokter ahli kandungan, spesialis obstetri ginekologi.

Baca Juga:  PKS Minta Dana Haji Dikelola Dengan Amanah Sesuai Syariah

5. Riwayat penyakit serupa atau genetik
Riwayat penyakit serupa seperti kanker rahim atau kanker lainnya dalam keluarga juga menajdi faktor risiko kanker rahim.  Tapi tidak selalu. Karena itu, kamu perlu mengetahui riwayat penyakit di keluargamu.

6. Life Style
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, diet (kebiasaan makan, red) yang tidak sehat, minim olahraga dan lainnya juga bisa lo menjadi faktor risiko dari penyakit ini.

Nah itu dia beberapa faktor risiko dari kanker rahim. Jika kamu merasa memiliki faktor tersebut, tak perlu takut. Segera periksakan ke dokter. Jika mendapat penganganan cepat, survival rate atau angka kemungkinan untuk bertahan hidup semakin tinggi. Karena, semakin rendah stadium, pilihan terapi masih lebih bervariasi dan kemungkinan hidup lebih tinggi.

Laporan: SITI AZURA (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari