PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga telur ayam buras di Kota Pekanbaru terus melambung tinggi. Kamis (2/6), harganya mencapai Rp50 ribu per papan (30 butir). Kenaikan harga telur ayam ini dikeluhkan masyarakat terutama para pelaku usaha seperti rumah makan dan lain-lain.
Diana, salah seorang pelaku usaha pedagang rumah makan di Jalan Gajah Mada mengatakan, meski harga telur melambung, dirinya tetap harus membeli.
"Mau tidak mau ya tetap harus dibeli karena untuk dagangan," ujar Diana, kemarin.
Dijelaskannya, kenaikan harga telur ayam buras sudah terjadi jelang Idulfitri kemarin. Dan hingga saat ini terus mengalami kenaikan mencapai Rp50 ribu per papan.
"Sebelumnya, harganya Rp41 ribu per papan, saat ini mengalami kenaikan mencapai Rp50 ribu per papan. Sempat sebelumnya Rp45 ribu," terangnya.
Diana berharap harga telur kembali normal seperti sebelumnya. "Saya cuma berharap agar kembali normal. Paling tidak Rp40 ribu atau Rp38-39 ribu per papan," harap Diana.
Sementara itu, Eko salah seorang pedagang telur ayam di Jalan Kartama mengatakan, kenaikan telur ayam sudah terjadi sejak beberapa pekan yang lalu.
"Harga telur ayam sudah naik sejak beberapa waktu yang lalu. Harga per papan mencapai Rp 50 ribu. Setengah papan Rp 25 ribu," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Koko, pedagang grosiran di Marpoyan Damai. "Saat ini harga telur ayam buras mengalami kenaikan. Dampak dari kenaikan itu daya beli masyarakat langsung menurun drastis. Mungkin kami hanya mengurangi jumlah stok saja, karena telur ini juga gak bisa ditahan lama-lama, bisa busuk," pungkasnya.(dof)