Jumat, 22 November 2024

Preview AS Roma vs Feyenoord: Membuat Jejak di Albania

- Advertisement -

TIRANA (RIAUPOS.CO) – Final Liga Konferensi Eropa musim 2021/22 akan mempertemukan AS Roma (Italia) lawan Feyenoord (Belanda) di Arena Kombetare atau Stadion Air Albania Tirana, Kamis (26/5/2022) dini hari WIB.

Ini adalah final edisi perdana Liga Konferensi atau UEFA Europa Conference League (UECL) itu. Jadi siapapun yang memenangkan pertandingan Roma vs Feyenoord dipastikan membuat jejak sejarah di Tirana, ibukota Albania.

- Advertisement -

Pelatih Roma, Jose Mourinho seperti biasa menunjukkan kepercayaan diri menjelang laga final ini dengan mengklaim timnya adalah klub raksasa tanpa ruang trofi untuk ditandingi.

Dan dengan klub Italia gagal dalam dua final UEFA sebelumnya, Mourinho berharap pada kesempatan ketiga ini keberuntungan berpihak kepada Giallorossi.

Kemenangan 3-0 di Torino pada hari terakhir Serie A 2021/22 mengamankan tiket Liga Europa untuk Roma dengan finis di urutan keenam klasemen akhir Liga Italia.

- Advertisement -

Jadi mereka tidak memiliki tekanan tambahan –menjuarai Liga Konferensi untuk tampil di Liga Europa musim depan– pada final Liga Konferensi ini.

Meskipun kalah dua kali dalam kompetisi ini – keduanya saat tandang ke Bodø/Glimt, babak penyisihan grup dan perempat final – jalan menuju final relatif mudah bagi Roma (W7, D3, L2).

Baca Juga:  Demi Rival Abadi

Meski kalah 2-1 dari Twente pada hari terakhir Eredivisie musim ini, Feyenoord finis di peringkat ketiga untuk memastikan tampil di kualifikasi Liga Europa. Namun jika menujuarai UECL, Feyenoord otomatis masuk penyisihan grup Liga Europa musim depan. Misi lain yang akan diperjuangkan anak asuh Arne Slot.

Tim asal Belanda itu mungkin dengan percaya diri menaklukkan Roma mengingat rekor impresif mereka di final Eropa (W4, L1). Meskipun penampilan terakhir mereka di final yang terbaru (Piala Super Eropa) terjadi 20 tahun yang lalu dan berakhir dengan kekalahan 3-1 dari Real Madrid.

Perjalanan pasukan Arne Slot ke partai puncak UECL cukup mengesankan. Lolos sebagai juara grup dengan selisih enam poin yang sehat, sebelum menyingkirkan Partizan, Slavia Prague dan Marseille, dan itu meskipun tertinggal tiga kali dalam perjalanannya.

Dengan kemampuan untuk bangkit kembali, Roma jelas tidak boleh meremehkan Feyenoord, terutama karena mereka telah mencetak lebih banyak gol daripada Roma (G28), tetap tak terkalahkan di turnamen ini. Feyenoord juga punya rekor lumayan bagus melawan tim asal Italia (W5, D4, L5).

Baca Juga:  Anies Sambut Keinginan Airlangga Hartarto Bangun Pusat Pelatihan Wushu

Laga final Liga Konferensi Kamis (26/5/2022) juga akan jadi panggung adu tajam dua calon top skor edisi perdana UECL, Cyriel Dessers (Feyenoord) dengan 10 gol dan Tammy Abraham (9 gol) dari Roma. Salah satu dari mereka dipastikan akan memenangkan sepatu emas UECL musim ini.

Dessers dan Abraham mencetak gol pembuka masing-masing timnya dari tiga babak sistem gugur terakhir, jadi ini bisa menjadi perlombaan untuk penghargaan!

Perkiraan Pemain

Roma (3-4-2-1): Rui Patricio; Gianluca Mancini, Chris Smalling, Roger Ibanez; Rick Karsdorp, Nicola Zalewski, Bryan Cristante, Sergio Oliveira; Lorenzo Pellegrini, Nicolo Zaniolo; Tammy Abraham

Pelatih : Jose Mourinho

Feyenoord (4-2-3-1): Ofir Marciano; Lutsharel Geertruida, Gernot Trauner, Marcos Senesi, Tyrell Malacia; Fredrik Aursnes, Orkun Kokcu; Reiss Nelson, Guus Til, Luis Sinisterra; Cyriel Dessers

Pelatih: Arne Slot

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

TIRANA (RIAUPOS.CO) – Final Liga Konferensi Eropa musim 2021/22 akan mempertemukan AS Roma (Italia) lawan Feyenoord (Belanda) di Arena Kombetare atau Stadion Air Albania Tirana, Kamis (26/5/2022) dini hari WIB.

Ini adalah final edisi perdana Liga Konferensi atau UEFA Europa Conference League (UECL) itu. Jadi siapapun yang memenangkan pertandingan Roma vs Feyenoord dipastikan membuat jejak sejarah di Tirana, ibukota Albania.

- Advertisement -

Pelatih Roma, Jose Mourinho seperti biasa menunjukkan kepercayaan diri menjelang laga final ini dengan mengklaim timnya adalah klub raksasa tanpa ruang trofi untuk ditandingi.

Dan dengan klub Italia gagal dalam dua final UEFA sebelumnya, Mourinho berharap pada kesempatan ketiga ini keberuntungan berpihak kepada Giallorossi.

- Advertisement -

Kemenangan 3-0 di Torino pada hari terakhir Serie A 2021/22 mengamankan tiket Liga Europa untuk Roma dengan finis di urutan keenam klasemen akhir Liga Italia.

Jadi mereka tidak memiliki tekanan tambahan –menjuarai Liga Konferensi untuk tampil di Liga Europa musim depan– pada final Liga Konferensi ini.

Meskipun kalah dua kali dalam kompetisi ini – keduanya saat tandang ke Bodø/Glimt, babak penyisihan grup dan perempat final – jalan menuju final relatif mudah bagi Roma (W7, D3, L2).

Baca Juga:  Anies Sambut Keinginan Airlangga Hartarto Bangun Pusat Pelatihan Wushu

Meski kalah 2-1 dari Twente pada hari terakhir Eredivisie musim ini, Feyenoord finis di peringkat ketiga untuk memastikan tampil di kualifikasi Liga Europa. Namun jika menujuarai UECL, Feyenoord otomatis masuk penyisihan grup Liga Europa musim depan. Misi lain yang akan diperjuangkan anak asuh Arne Slot.

Tim asal Belanda itu mungkin dengan percaya diri menaklukkan Roma mengingat rekor impresif mereka di final Eropa (W4, L1). Meskipun penampilan terakhir mereka di final yang terbaru (Piala Super Eropa) terjadi 20 tahun yang lalu dan berakhir dengan kekalahan 3-1 dari Real Madrid.

Perjalanan pasukan Arne Slot ke partai puncak UECL cukup mengesankan. Lolos sebagai juara grup dengan selisih enam poin yang sehat, sebelum menyingkirkan Partizan, Slavia Prague dan Marseille, dan itu meskipun tertinggal tiga kali dalam perjalanannya.

Dengan kemampuan untuk bangkit kembali, Roma jelas tidak boleh meremehkan Feyenoord, terutama karena mereka telah mencetak lebih banyak gol daripada Roma (G28), tetap tak terkalahkan di turnamen ini. Feyenoord juga punya rekor lumayan bagus melawan tim asal Italia (W5, D4, L5).

Baca Juga:  Putra Pekanbaru Rebut Emas Nomor Tim Regu

Laga final Liga Konferensi Kamis (26/5/2022) juga akan jadi panggung adu tajam dua calon top skor edisi perdana UECL, Cyriel Dessers (Feyenoord) dengan 10 gol dan Tammy Abraham (9 gol) dari Roma. Salah satu dari mereka dipastikan akan memenangkan sepatu emas UECL musim ini.

Dessers dan Abraham mencetak gol pembuka masing-masing timnya dari tiga babak sistem gugur terakhir, jadi ini bisa menjadi perlombaan untuk penghargaan!

Perkiraan Pemain

Roma (3-4-2-1): Rui Patricio; Gianluca Mancini, Chris Smalling, Roger Ibanez; Rick Karsdorp, Nicola Zalewski, Bryan Cristante, Sergio Oliveira; Lorenzo Pellegrini, Nicolo Zaniolo; Tammy Abraham

Pelatih : Jose Mourinho

Feyenoord (4-2-3-1): Ofir Marciano; Lutsharel Geertruida, Gernot Trauner, Marcos Senesi, Tyrell Malacia; Fredrik Aursnes, Orkun Kokcu; Reiss Nelson, Guus Til, Luis Sinisterra; Cyriel Dessers

Pelatih: Arne Slot

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Edwar Yaman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari