PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Belum selesai dibangun, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah akan memfungsikan Pasar Induk di Jalan Soekarno Hatta. Saat ini pedagang dari Terminal BRPS Pekanbaru yang akan dipindahkan ke sana sedang di data.
Demikian dikatakan Kabid Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Hendra Putra, Selasa (10/5) kemarin. DPP Pekanbaru masih mempersiapkan pemindahan pedagang. "Ya. Masih dalam proses pendataan jumlah pedagang yang real dan persiapan lokasi," kata dia.
Menurutnya, ada ratusan pedagang yang bakal direlokasi ke Pasar Induk. Mayoritas dari mereka adalah pedagang sayur dan sembako. Pedagang ini direncanakan bakal dipindahkan usai Idulfitri ini.
Saat ini para pedagang masih berjualan di belakang terminal BRPS. Di sana juga menjadi tempat aktivitas bongkar muat pasokan sembako yang datang dari daerah penghasil.
Tempat ini dijadikan sebagai tempat sementara pedagang berjualan pasca di relokasi dari Pasar Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus mengatakan, ratusan pedagang mulai menempati Pasar Induk setelah Idulfitri ini. Saat ini pemerintah kota tengah mempersiapkan pemindahan pedagang tersebut.
"Untuk Pasar Induk ini direncanakan pemindahan pedagang-pedagang yang ada di terminal, habis lebaran (Idulfitri,red) ini akan dipusatkan (pindahkan.red) di Pasar Induk," kata Firdaus.
Ia tidak menampik pembangunan fisik Pasar Induk oleh pihak ketiga belum sepenuhnya tuntas, namun pemanfaatannya harus segera dilakukan. Ia menilai sebagian tempat atau kios pada Pasar Induk sudah bisa ditempati pedagang.
"Sudah bisa sebagian nanti pedagang memanfaatkan. Memang ada terjadi keterlambatan (pembangunan). Ini tidak terlepas dari dua tahun pandemi Covid-19," imbuhnya.
Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat investor Pasar Induk juga mengalami kendala finansial. Namun, dikatakan Firdaus, ia bersama DPP Pekanbaru dan investor telah mempersiapkan untuk pengoperasian Pasar Induk yang berada di Jalan Soekarno Hatta Ujung ini.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno Hatta ujung hingga kini masih mangkrak. Progres pembangunan fisik baru berkisar 70 persen oleh PT Agung Rafa Bonai (ARB) selaku pengembang.
Digadang-gadang akan menguntungkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru karena pembangunan menggunakan dana pihak ketiga, namun kini justru sebaliknya, nasib Pasar Induk Pekanbaru kini mengenaskan. Pembangunan mangkrak tahunan dan kini terbengkalai.
Proyek Pasar Induk Pekanbaru dikerjakan oleh PT Agung Rafa Bonai yang memenangi lelang investasi pada tahun 2016 lalu dengan kontrak Bangun Guna Serah (BGS) bangunan selama 30 tahun. Pasar induk dibangun di atas lahan seluas 3,2 hektare, dengan nilai pembangunan diperkirakan menelan biaya Rp94 miliar.
Dari data yang dirangkum Riau Pos, terhentinya pembangunan proyek yang terus mendapatkan pemakluman oleh Pemko Pekanbaru meski tak jelas kapan selesainya ini bukan pertama kali. Proyek sudah mendapatkan perpanjangan waktu kerja lebih dari dua kali.Proyek ini juga sempat mangkrak sejak November 2018 hingga April 2019.
Sejak awal sorotan kerap kali hingga dalam pengerjaannya. Diketahui, pengembang gagal memenuhi waktu penyelesaian pembangunan pada Oktober 2019 lalu. Pemko Pekanbaru sendiri kemudian memberikan perpanjangan waktu.
Sebelumnya, dari perjanjian awal, terhadap proyek ini kontrak kerjasama berakhir November 2018. Kemudian, dilakukan penandatangan adendum (tambahan klausul) kontrak agar pengerjaan bisa dilanjutkan dan selesai pada Oktober 2019. Hingga jelang akhir Oktober, pembangunan Pasar masih belum juga selesai, dan terbengkalai.(ali)