Sudah 1.400 JCH Riau Lunasi Biaya Haji

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahap pertama sudah dibuka sejak 9 Januari 2024. Jemaah calon haji (JCH) Riau yang telah melakukan pelunasan mencapai 1.400 orang. Tahun ini, Riau mendapat kuota 5.273 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Syahrudin mengatakan, JCH yang bisa melunasi mereka yang telah melakukan pemeriksaan istitaah kesehatan.

- Advertisement -

“Tahun ini pemeriksaan kesehatan dulu dan keluar istitaah dulu baru bisa melunasi. Kemarin saya lihat datanya yang sudah keluar istitaahnya 2 ribu orang jemaah,” sebutnya.

Standar istitaah yang dibuat Kementerian Kesehatan dinilai terlalu tinggi. Hal ini membuat kecewa beberapa JCH kecewa. “Ada jemaah kita yang merasa tidak sakit, merasa baik-baik saja, setelah diperiksa dan dimasukan ke aplikasi ternyata dia belum istitaah sehingga tidak bisa melakukan pelunasan,’’ ujarnya.

- Advertisement -

‘’Dari Siak ada sekitar 54 orang yang diperiksa. Ada 11 orang yang belum istitaah. Yang 11 orang ini diminta melakukan pengobatan dulu,” tambahnya. Mereka baru bisa melunasinya di tahap kedua 5-26 Maret 2024.

‘’Ada salah satu jemaah yang melapor kepada kami tentang kadar gulanya. Menurut dokter ahli misalnya kadar gulanya mencapai 10 masih bisa, namun kalau di atas 10 waktu pas melakukan tawaf bisa pingsan. Tetapi mereka merasa baik-baik saja, pas waktu pemeriksaan kesehatan dan gulanya baru 8, kalau standarnya ditetapkan 7 maka tidak istitaah,’’ jelasnya.

Ada lagi kasus lainnya, di Kepulauan Meranti bukan saja kesehatan fisik yang diuji tetapi juga kesehatan mentalnya. “Sampai ditanya tahun berapa dia lahir, jemaah yang sudah tua-tua kan banyak yang tak ingat tahun lahirnya. Kemudian juga disuruh menghitung mundur dari angka 20, orang tua-tua mana bisa. Itu akhirnya tidak istitaah. Ini suatu hal yang harus dievaluasi,” tuturnya.

Syahrudin mengatakan sejalan dengan tahapan pelunasan tersebut, berbagai persiapan jelang keberangkatan ke Tanah Suci sudah disiapkan Kemenag se-kabupaten/kota di Riau. Seperti pemeriksaan kesehatan, pembuatan paspor, dan berkoordinasi dengan Embarkasi Haji Batam. Sebab tahun ini tidak menggunakan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau.

“Persiapan kita sekarang ini sedang berlangsung pelunasan biaya perjalanan ibadah haji dari jemaah. Khusus untuk Embarkasi Batam, tidak Rp93 juta, tetapi hanya Rp91 juta. Karena Embarkasi Batam kan lebih dekat ke Saudi dari pada embarkasi yang di daerah timur. Keseluruhannya itu hanya Rp91.198.048,” ujar Syahrudin Kamis (25/1).

Tentu biaya perjalanan ibadah haji yang dibayar jemaah, di embarkasi Batam hanya Rp53.833.934. Ditambah dengan nilai manfaat yang dibayar oleh BPKA Rp37.364.114. “Nah artinya, Rp53 juta ini dipotong setoran awal Rp25 juta,’’ jelasnya.

‘’Kemudian dipotong dengan account virtual (keuntungan dari uang yang tersimpang dari setoran awal). Ada sekitar Rp1,5 juta. Saya lihat jemaah yang sudah melunasinya rata-rata sekitar Rp27 juta per orangnya,” tambahnya.

Bipih ini digunakan untuk biaya penerbangan haji, akomodasi Makkah, sebagian di Madinah dan biaya hidup (living cost), dan visa. Biaya yang paling besar adalah biaya penerbangan haji. “Karena kita carter pesawat. Carter pesawat itu setiap jemaah membayar empat kali,’’ ujarnya.

Persiapan lainnya adalah Kemenag Riau sudah melakukan perekrutan petugas haji Arab Saudi dan Kloter. “ CAT sudah dilaksanakan 19 Desember 2023, CAT tahap keduanya 28 Desember, diumumkan hasilnya 13 Januari 2024.’’ ujarnya.

‘’Sekarang sudah berlangsung pula rekrutmen petugas haji daerah dengan tiga layanan yakni layanan umum, layanan pembimbing ibadah, dan layanan kesehatan dan berlangsung pendaftaran sampai 25 Januari ini. Tes CAT-nya 30 Januari,” tambahnya.

Terkait paspor JCH, di masing-masing kabupaten/kota sudah diurus oleh kepala seksi haji Kemenag dan KUA. Ada yang mengurus baru dan sebagian lagi memperpanjang paspornya. “Pembuatan paspor sudah mulai dilaksanakan,’’ ujarnya.

‘’Parpor ini tentunya datanya harus sama dengan jemaah yang akan diberangkatkan atau pendftaran hajinya. Tidak boleh ada perbedaan, baik nama, umur, dan segala macamnya. Itu harus sama dengan surat pendaftaran pergi haji (SPPH)-nya,” tambahnya.

Setelah paspor jemaah selesai dicetak, diberikan kembali kepada pemiliknya. Sekarang juga sedang berlangsung kegiatan biometrik. Biometrik tersebut syaratnya harus punya paspor.

“Direkam telapak tangannya dan wajahnya. Itu konek dengan aplikasi paspor. Jadi ketika jemaah tiba di Saudi, jemaah hanya tunjukan paspornya. Tujuannya agar ketika masuk ke Arab Saudi prosesnya tak panjang lagi. Yang sudah biometrik itu sudah sebanyak 2.564 orang jemaah (Riau),” terangnya.(das)

Laporan joko susilo, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahap pertama sudah dibuka sejak 9 Januari 2024. Jemaah calon haji (JCH) Riau yang telah melakukan pelunasan mencapai 1.400 orang. Tahun ini, Riau mendapat kuota 5.273 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Syahrudin mengatakan, JCH yang bisa melunasi mereka yang telah melakukan pemeriksaan istitaah kesehatan.

“Tahun ini pemeriksaan kesehatan dulu dan keluar istitaah dulu baru bisa melunasi. Kemarin saya lihat datanya yang sudah keluar istitaahnya 2 ribu orang jemaah,” sebutnya.

Standar istitaah yang dibuat Kementerian Kesehatan dinilai terlalu tinggi. Hal ini membuat kecewa beberapa JCH kecewa. “Ada jemaah kita yang merasa tidak sakit, merasa baik-baik saja, setelah diperiksa dan dimasukan ke aplikasi ternyata dia belum istitaah sehingga tidak bisa melakukan pelunasan,’’ ujarnya.

‘’Dari Siak ada sekitar 54 orang yang diperiksa. Ada 11 orang yang belum istitaah. Yang 11 orang ini diminta melakukan pengobatan dulu,” tambahnya. Mereka baru bisa melunasinya di tahap kedua 5-26 Maret 2024.

‘’Ada salah satu jemaah yang melapor kepada kami tentang kadar gulanya. Menurut dokter ahli misalnya kadar gulanya mencapai 10 masih bisa, namun kalau di atas 10 waktu pas melakukan tawaf bisa pingsan. Tetapi mereka merasa baik-baik saja, pas waktu pemeriksaan kesehatan dan gulanya baru 8, kalau standarnya ditetapkan 7 maka tidak istitaah,’’ jelasnya.

Ada lagi kasus lainnya, di Kepulauan Meranti bukan saja kesehatan fisik yang diuji tetapi juga kesehatan mentalnya. “Sampai ditanya tahun berapa dia lahir, jemaah yang sudah tua-tua kan banyak yang tak ingat tahun lahirnya. Kemudian juga disuruh menghitung mundur dari angka 20, orang tua-tua mana bisa. Itu akhirnya tidak istitaah. Ini suatu hal yang harus dievaluasi,” tuturnya.

Syahrudin mengatakan sejalan dengan tahapan pelunasan tersebut, berbagai persiapan jelang keberangkatan ke Tanah Suci sudah disiapkan Kemenag se-kabupaten/kota di Riau. Seperti pemeriksaan kesehatan, pembuatan paspor, dan berkoordinasi dengan Embarkasi Haji Batam. Sebab tahun ini tidak menggunakan Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau.

“Persiapan kita sekarang ini sedang berlangsung pelunasan biaya perjalanan ibadah haji dari jemaah. Khusus untuk Embarkasi Batam, tidak Rp93 juta, tetapi hanya Rp91 juta. Karena Embarkasi Batam kan lebih dekat ke Saudi dari pada embarkasi yang di daerah timur. Keseluruhannya itu hanya Rp91.198.048,” ujar Syahrudin Kamis (25/1).

Tentu biaya perjalanan ibadah haji yang dibayar jemaah, di embarkasi Batam hanya Rp53.833.934. Ditambah dengan nilai manfaat yang dibayar oleh BPKA Rp37.364.114. “Nah artinya, Rp53 juta ini dipotong setoran awal Rp25 juta,’’ jelasnya.

‘’Kemudian dipotong dengan account virtual (keuntungan dari uang yang tersimpang dari setoran awal). Ada sekitar Rp1,5 juta. Saya lihat jemaah yang sudah melunasinya rata-rata sekitar Rp27 juta per orangnya,” tambahnya.

Bipih ini digunakan untuk biaya penerbangan haji, akomodasi Makkah, sebagian di Madinah dan biaya hidup (living cost), dan visa. Biaya yang paling besar adalah biaya penerbangan haji. “Karena kita carter pesawat. Carter pesawat itu setiap jemaah membayar empat kali,’’ ujarnya.

Persiapan lainnya adalah Kemenag Riau sudah melakukan perekrutan petugas haji Arab Saudi dan Kloter. “ CAT sudah dilaksanakan 19 Desember 2023, CAT tahap keduanya 28 Desember, diumumkan hasilnya 13 Januari 2024.’’ ujarnya.

‘’Sekarang sudah berlangsung pula rekrutmen petugas haji daerah dengan tiga layanan yakni layanan umum, layanan pembimbing ibadah, dan layanan kesehatan dan berlangsung pendaftaran sampai 25 Januari ini. Tes CAT-nya 30 Januari,” tambahnya.

Terkait paspor JCH, di masing-masing kabupaten/kota sudah diurus oleh kepala seksi haji Kemenag dan KUA. Ada yang mengurus baru dan sebagian lagi memperpanjang paspornya. “Pembuatan paspor sudah mulai dilaksanakan,’’ ujarnya.

‘’Parpor ini tentunya datanya harus sama dengan jemaah yang akan diberangkatkan atau pendftaran hajinya. Tidak boleh ada perbedaan, baik nama, umur, dan segala macamnya. Itu harus sama dengan surat pendaftaran pergi haji (SPPH)-nya,” tambahnya.

Setelah paspor jemaah selesai dicetak, diberikan kembali kepada pemiliknya. Sekarang juga sedang berlangsung kegiatan biometrik. Biometrik tersebut syaratnya harus punya paspor.

“Direkam telapak tangannya dan wajahnya. Itu konek dengan aplikasi paspor. Jadi ketika jemaah tiba di Saudi, jemaah hanya tunjukan paspornya. Tujuannya agar ketika masuk ke Arab Saudi prosesnya tak panjang lagi. Yang sudah biometrik itu sudah sebanyak 2.564 orang jemaah (Riau),” terangnya.(das)

Laporan joko susilo, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya