PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan melaksanakan Salat Idulfitri (Id) berjemaah di dua tempat berbeda di Kota Pekanbaru. Dua lokasi tersebut yakni di halaman Kantor Gubernur Riau dan Masjid Raya An-Nur Pekanbaru.
Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau Zulkifli Syukur mengatakan, Salat Id akan dilaksanakan 2 Mei 2022 pukul 07.30 WIB. Di lapangan Masjid Raya An-Nur Pekanbaru, yang akan menjadi khatib adalah Ustaz Dr H Zulhendri Rais LC MA yang merupakan Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Raya An-Nur.
"Sedangkan imamnya adalah Ustaz Amin Yono Alhafiz yang merupakan imam utama Masjid Raya An-Nur," katanya, Jumat (29/4).
Untuk di halaman Kantor Gubernur Riau, yang akan menjadi khatibnya adalah Ustaz H Masriadi Hasan LC MA yang juga Ketua Baznas Provinsi Riau. Sedangkan imamnya adalah Ustaz Ramli Husin yang merupakan imam utama di Masjid Al-Hidayah Kantor Gubernur.
"Sesuai jadwal, Pak Gubernur Riau Syamsuar akan melaksanakan Salat Id di Masjid Raya An-Nur dan Pak Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution akan Salat Id di halaman Kantor Gubernur Riau," jelasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk dapat mengikuti Salat Id berjemaah di dua titik yang disediakan tersebut dengan tertib dan disiplin protokol kesehatan (prokes). "Mari salat berjemaah di tempat yang disediakan oleh Pemprov Riau dengan tertib dan prokes," imbaunya.
Istiqlal Batasi 30 Ribu Jemaah
Dua tahun terakhir, Masjid Istiqlal tidak menggelar Salat Idulfitri maupun Iduladha. Setelah pandemi mereda, tahun ini masjid terbesar se-Asia Tenggara itu akan kembali menggelar Salat Id. Namun, jumlah jemaah yang hadir akan dibatasi.
Hal tersebut disampaikan langsung Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Untuk pelaksanaannya, menunggu kepastian hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), Ahad (1/5). Khatib Salat Id nanti adalah Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad.
"Kami mengantisipasi jumlah jemaah yang luar biasa," kata Nasaruddin seusai peletakan batu pertama pendirian Rumah Sehat Baznas Masjid Istiqlal, Jumat (29/4). Merujuk pengalaman malam-malam terakhir bulan Ramadan, jumlah jemaah yang datang ke Istiqlal untuk Salat Tarawih maupun iktikaf justru naik.
Nasaruddin mengingatkan, saat salat Id nanti, protokol kesehatan (prokes) harus diutamakan. Artinya, jemaah diminta menggunakan masker. Jumlah kapasitas maksimal Istiqlal adalah 250 ribu jemaah. "Tetapi, kita tidak akan menerima jemaah sebanyak itu saat salat Idul Fitri nanti," ujarnya.
Panitia akan membatasi hanya sekitar 30 ribu jemaah. Ketika panitia merasa kapasitas sudah terpenuhi, pintu-pintu masjid akan ditutup. Kepada jemaah yang nanti tidak bisa masuk, Nasaruddin lebih dulu menyampaikan permohonan maaf.
Mantan wakil menteri agama itu juga bersyukur, selama pandemi, masjid Istiqlal dinyatakan steril, tidak ada kasus. "Baik itu saat varian Delta maupun Omicron," ucapnya. Ventilasi udara Istiqlal yang bagus juga mendukung prokes pencegahan Covid-19.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menyampaikan harapannya agar pelaksanaan salat Id berjalan lancar. Dia juga mengingatkan jemaah supaya tetap mematuhi prokes. "Sesuai dengan ketentuan dari pengelola Masjid Istiqlal," tuturnya di lokasi yang sama.(sol/wan/c9/bay/jpg)