KOTA (RIAUPOS.CO) — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT)ke-74 Republik Indonesia, warga Kompleks Bumi Raya Permai, Pekanbaru, Ahad (25/8) sore, menampilkan pertunjukan seni budaya Reog Singo Mbalelo Pekanbaru. Beberapa remaja putri berparas cantik terlihat tampil membawakan tarian Jathil.
Tarian Jathil ini dikenal dengan tarian berkuda, yang juga merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Tarian ini untuk menggambarkan tentang bagaimana ketangkasan dan kepiawaian prajurit ketika itu saat berperang dengan menggunakan kuda.
Selanjutnya empat orang pemuda tampil membawakan pertunjukan Reog Singo Mbalelo. Masing-masing pemuda berbadan kekar ini memasangkan topeng berbentuk kepala singa di kepalanya, dan di atas topeng itu tertancap pula bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa. Mereka bergerak ke sana ke mari sambil sesekali mengibaskan topeng kepala singa berbulu merak ukuran raksasa itu.
Penampilan Reog Singo Mbalelo di petang itu semakin membuat suasana di Kompleks Perumahan Bumi Raya Permai, Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan, Pekanbaru terasa semakin meriah. Sejumlah masyarakat yang hadir menyaksikan pertunjukan itu terkesan tidak mau beranjak dari tempat duduknya hingga pertunjukkan Reog Singo Mbalelo ini berakhir.
Ketua Reog Singo Mbalelo Pekanbaru Sulamto yang ditemui Riau Pos di sela-sela kegiatan mengatakan, pertunjukkan Reog Singo Mbalelo Pekanbaru ini bertujuan untuk melestarikan budaya Reog Ponorogo. Sekaligus ikut berpartisipasi dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI.
"Moto kami adalah ingin menghidupkan seni, bukan mencari hidup dari seni. Kami ingin seni budaya Reog Ponorogo ini selalu bertahan dan tidak tergerus oleh kemajuan zaman dan juga tehnologi," ungkapnya.(lim/c)
KOTA (RIAUPOS.CO) — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT)ke-74 Republik Indonesia, warga Kompleks Bumi Raya Permai, Pekanbaru, Ahad (25/8) sore, menampilkan pertunjukan seni budaya Reog Singo Mbalelo Pekanbaru. Beberapa remaja putri berparas cantik terlihat tampil membawakan tarian Jathil.
Tarian Jathil ini dikenal dengan tarian berkuda, yang juga merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Tarian ini untuk menggambarkan tentang bagaimana ketangkasan dan kepiawaian prajurit ketika itu saat berperang dengan menggunakan kuda.
- Advertisement -
Selanjutnya empat orang pemuda tampil membawakan pertunjukan Reog Singo Mbalelo. Masing-masing pemuda berbadan kekar ini memasangkan topeng berbentuk kepala singa di kepalanya, dan di atas topeng itu tertancap pula bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa. Mereka bergerak ke sana ke mari sambil sesekali mengibaskan topeng kepala singa berbulu merak ukuran raksasa itu.
Penampilan Reog Singo Mbalelo di petang itu semakin membuat suasana di Kompleks Perumahan Bumi Raya Permai, Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan, Pekanbaru terasa semakin meriah. Sejumlah masyarakat yang hadir menyaksikan pertunjukan itu terkesan tidak mau beranjak dari tempat duduknya hingga pertunjukkan Reog Singo Mbalelo ini berakhir.
- Advertisement -
Ketua Reog Singo Mbalelo Pekanbaru Sulamto yang ditemui Riau Pos di sela-sela kegiatan mengatakan, pertunjukkan Reog Singo Mbalelo Pekanbaru ini bertujuan untuk melestarikan budaya Reog Ponorogo. Sekaligus ikut berpartisipasi dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI.
"Moto kami adalah ingin menghidupkan seni, bukan mencari hidup dari seni. Kami ingin seni budaya Reog Ponorogo ini selalu bertahan dan tidak tergerus oleh kemajuan zaman dan juga tehnologi," ungkapnya.(lim/c)