PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Keputusan pemerintah yang membolehkan mudik membawa angin segar bagi bisnis rental mobil di Kota Pekanbaru. Menjelang Idulfitri, bisnis sewa kendaraan sudah banyak mendapatkan pesanan, bahkan stok kendaraan sudah ludes semuanya (full booking). Bahkan peminatnya meningkat hingga 75 persen.
Hal ini disampaikan pemilik rental mobil Rafi yang berada di Jalan Harapan Raya, Pekanbaru. Ia mengatakan, untuk tahun ini memang terjadi kenaikan yang signifikan untuk bisnis rental mobil.
"Sudah dua tahun bisnis rental mobil kita sangat lesu. Sepi sejak Covid-19. Tahun 2020 hingga 2021 agak susah dan sepi. Sekarang alhamdulillah apalagi ada liburan bersama cukup panjang 10 hari. Tahun ini mengalami kenaikan yang signifikan, naiknya bahkan sampai 75 persen," ujar Rafi, Ahad (24/4).
Ia mengatakan, untuk saat ini seluruh stok mobil miliknya semuanya sudah ludes disewa, tak adalagi stok yang tersisa.
"Untuk semua unit sekarang kosong. Ada sekitar 20-an unit lebih. Semua sudah ludes disewa, tak ada lagi. Para pelanggan atau penyewa itu sudah booking sejak sebelum Ramadan, jauh-jauh hari sudah pesan mereka," imbuhnya.
Dibeberkan Rafi, untuk harga sewa mobil, pihaknya telah menyiapkan beberapa paket. Seperti untuk Avanza/Xenia untuk 10 hari itu Rp4,5 juta. Kalau 7 hari Rp3,5 juta. Selanjutnya Innova Reborn untuk 10 hari biaya rentalnya Rp8 juta sedangkan kalau untuk 7 hari itu biaya rentalnya Rp6 juta.
"Harga tersebut di luar sopir. Kalau mau pakai sopir tentu harganya tambah lagi," terangnya.
Dikatakan Rafi lagi, tak hanya usaha rental mobil miliknya saja yang mengalami kenaikan. Namun usaha rental milik teman-temannya juga sama. Stok mobil sudah ludes semua.
"Teman saya Buyung itu mobilnya sudah di-booking semua. Sama juga itu Rental Firman juga sekitar 15 unit untuk mobil rentalnya tak ada sisa juga. Semua sudah di-booking untuk mudik. Kondisi ini tentu sangat kami sambut baik. Alhamdulillah, perlahan sudah semakin membaik. Semoga secepatnya kita bisa hidup normal lembali seperti sedia kala," harapnya.(yls)
Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru