PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak pandemi Covid-19 melanda dua tahun lalu, bisnis penjualan parsel mengalami penurunan. Namun tahun ini, penjualan parsel kembali meningkat.
Eva salah seorang pembuat sekaligus pemilik parsel di Jalan Tuanku Tambusai mengatakan, pandemi Covid-19 membuat penjualan parsel di tokonya menurun drastis. Tetapi Idulfitri tahun ini mengalami peningkatan hingga 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
"Berbagai parsel yang telah dibuat mulai dengan isian makanan ringan, perpaduan barang pecah belah hingga perpaduan makanan ringan hiasan dinding kaligrafi," ujar Eva, Kamis (21/4).
Ia menuturkan, untuk membuat satu buah parsel hanya perlu waktu 30 menit hingga 60 menit. Dalam sehari Eva dibantu dengan empat orang pekerjanya mampu membuat 30 parsel dengan berbagai motif.
"Harga yang ditawarkan berbeda-beda, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp2 juta," sebutnya sambil menambahkan, biasanya pembeli yang berburu parsel mulai terasa ramai itu satu pekan sebelum Lebaran.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sejak pandemi Covid-19 melanda dua tahun lalu, bisnis penjualan parsel mengalami penurunan. Namun tahun ini, penjualan parsel kembali meningkat.
Eva salah seorang pembuat sekaligus pemilik parsel di Jalan Tuanku Tambusai mengatakan, pandemi Covid-19 membuat penjualan parsel di tokonya menurun drastis. Tetapi Idulfitri tahun ini mengalami peningkatan hingga 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
- Advertisement -
"Berbagai parsel yang telah dibuat mulai dengan isian makanan ringan, perpaduan barang pecah belah hingga perpaduan makanan ringan hiasan dinding kaligrafi," ujar Eva, Kamis (21/4).
Ia menuturkan, untuk membuat satu buah parsel hanya perlu waktu 30 menit hingga 60 menit. Dalam sehari Eva dibantu dengan empat orang pekerjanya mampu membuat 30 parsel dengan berbagai motif.
- Advertisement -
"Harga yang ditawarkan berbeda-beda, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp2 juta," sebutnya sambil menambahkan, biasanya pembeli yang berburu parsel mulai terasa ramai itu satu pekan sebelum Lebaran.(dof)