JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejak dirilis pada akhir Maret lalu, Pachinko mendapat sambutan hangat kritikus. Serial adaptasi novel Min Jin Lee itu dinilai sebagai salah satu drama Korea terbaik di 2022.
’’Penggambaran hidup yang kaya ada dan digambarkan dengan tepat di Pachinko,’’ tulis Ian Freer, kontributor Empire.
Sementara itu, dalam ulasannya di Los Angeles Times, Robert Lloyd menilai, Pachinko adalah serial melodrama yang apik.
Dengan tema yang kompleks dan skala cerita yang besar, Pachinko sulit disandingkan dengan serial Korea lainnya saat ini. Penulis naskah Soo Hugh mengadaptasi novel dalam delapan episode tanpa mengurangi esensi cerita. Kisah perjuangan perempuan, keteguhan para pendatang, serta sejarah Korea-Jepang dirangkum apik di alur maju-mundur yang dinamis.
Pachinko juga menyiratkan harapan hidup kuat meski tidak ditunjukkan lewat dialog bersemangat atau wajah penuh senyum.
Walau fokus pada keluarga Korea, sutradara Konogada menilai, Pachinko memiliki kisah yang universal.
’’Bahkan, sampai hari ini pun, keluarga harus mengambil pilihan untuk bertahan hidup. Keteguhan dan kegigihan akan terus menjadi tugas abadi buat kita,’’ paparnya.
Sementara itu, penulis naskah Soo Hugh menyatakan, Pachinko akan punya musim selanjutnya.
’’Masih ada begitu banyak cerita tersisa dari delapan episode yang kami punya,’’ paparnya. (fam/c12/ayi/jpg)
Editor: Edwar Yaman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejak dirilis pada akhir Maret lalu, Pachinko mendapat sambutan hangat kritikus. Serial adaptasi novel Min Jin Lee itu dinilai sebagai salah satu drama Korea terbaik di 2022.
’’Penggambaran hidup yang kaya ada dan digambarkan dengan tepat di Pachinko,’’ tulis Ian Freer, kontributor Empire.
- Advertisement -
Sementara itu, dalam ulasannya di Los Angeles Times, Robert Lloyd menilai, Pachinko adalah serial melodrama yang apik.
Dengan tema yang kompleks dan skala cerita yang besar, Pachinko sulit disandingkan dengan serial Korea lainnya saat ini. Penulis naskah Soo Hugh mengadaptasi novel dalam delapan episode tanpa mengurangi esensi cerita. Kisah perjuangan perempuan, keteguhan para pendatang, serta sejarah Korea-Jepang dirangkum apik di alur maju-mundur yang dinamis.
- Advertisement -
Pachinko juga menyiratkan harapan hidup kuat meski tidak ditunjukkan lewat dialog bersemangat atau wajah penuh senyum.
Walau fokus pada keluarga Korea, sutradara Konogada menilai, Pachinko memiliki kisah yang universal.
’’Bahkan, sampai hari ini pun, keluarga harus mengambil pilihan untuk bertahan hidup. Keteguhan dan kegigihan akan terus menjadi tugas abadi buat kita,’’ paparnya.
Sementara itu, penulis naskah Soo Hugh menyatakan, Pachinko akan punya musim selanjutnya.
’’Masih ada begitu banyak cerita tersisa dari delapan episode yang kami punya,’’ paparnya. (fam/c12/ayi/jpg)
Editor: Edwar Yaman