JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melantai di pasar modal Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraup Rp15,8 triliun yang diperoleh dari IPO Rp13,7 triliun dan Rp2,1 triliun melalui skema greenshoe.
Nilai kapitalisasi para GOTO diperkirakan mencapai Rp400 triliun. Kemungkinan besar kondisi ini bisa menempatkan GOTO sebagai emiten berkapitalisasi terbesar keempat di Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto melihat antusias masyarakat sangat tinggi terhadap go public perusahaan lokal GOTO ini. Hal itu terefleksi dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) pada masa penawaran sebesar 15,7 kali.
Bahkan, melalui IPOT saja, tercatat 107.385 investor yang mendapatkan saham IPO GOTO di pasar primer. Ini rekor tertinggi yang pernah dicapai satu sekuritas di Indonesia sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Sebelumnya, seluruh partisipasi investor terhadap IPO tidak pernah menyentuh angka 100 ribu.
IPOT sendiri sebagai satu-satunya penjamin emisi efek yang mencatatkan rekor delivery saham GOTO kepada lebih dari 100 ribu investor.
IPO GOTO ini juga membuat banyak rekor baru, termasuk perusahaan efek yang berperan di dalam underwriting.
Indo Premier mencetak rekor jumlah investor tertinggi yang mendapatkan saham IPO di pasar primer. Secara nominal, IndoPremier juga mencatatkan rekor nilai penjaminan emisi efek senilai lebih dari Rp5,83 triliun.
"Ini karena keandalan platform IPOT yang mampu menggandeng seluruh investor Indonesia. Mulai dari pembukaan rekening dengan mudah dan cepat, sampai dengan cara melakukan pemesanan dan transaksi yang mudah dan fleksibel," ujar Moleonoto.
Menurutnya, ini sepenuhnya lokal investor. Investor asing yang ingin mendapatkan ekposure pertumbuhan ekonomi Indonesia, nanti dapat melakukan pembelian GOTO melalui pasar sekunder setelah listing di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, terdapat tiga besar sekuritas yang mendominasi distribusi saham GOTO pada masa IPO termasuk greenshoe dengan total transaksi Rp15,78 triliun.
Peringkat pertama, PT Indo Premier Sekuritas dengan nilai nominal Rp5,83 triliun, disusul PT Mandiri Sekuritas Rp5,78 triliun, dan PT Trimegah Sekuritas Tbk Rp3 triliun lebih.
Editor: Eka G Putra