JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan tidak bergabung dengan koalisi Jokowi-Maaruf Amin di lima tahun mendatang. PAN memilih untuk menjadi oposisi.
Ketua DPP PAN, Yandri Sudanto mengatakan alasan partai berlogo matahari ini tidak bergabung ke koalisi pemerintah. Karena beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mengatakan partai pendukungnya sudah cukup banyak karena ada sepuluh partai politik.
"Kan Pak Jokowi sudah ngomong, koalisi mereka sudah cukup dan penuh. Jadi yang membentuk kabinet itu kan Pak Jokowi, ya, kami hormati," ujar Yandri kepada wartawan, Sabtu (24/8).
Adapun koalisi partai pendukung Jokowi-Maaruf Amin terdiri dari sepuluh partai, PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura, PSI, PKPI, Perindo, dan PBB.
Anggota Komisi II DPR ini juga sadar diri. PAN adalah bukan partai pendukung Jokowi-Maaruf Amin di Pilpres 2019. Sehingga partai yang diketuai Zulkifli Hasan ini tidak mungkin melobi Presiden Jokowi supaya bisa mendapatkan jatah menteri di kabinet.
"PAN kan sadar. PAN kan yang kalah. Kita tidak mungkin minta, tidak melobi, nggak ngoyo," katanya.
Yandri berujar, PAN akan mendukung semua program Jokowi-Maaruf Amin yang berpihak ke rakyat Indonesia. Namun apabila ada yang dirasa kurang menguntungan bagi rakyat, maka partai bernuansa biru ini akan memberikan masukan kepada pemerintah.
"Kalau ada yang tidak bagus kami kritisi, kami kasih saran dengan adab dan sopan santun," ungkapnya.
Adapun sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais mengatakan sudah mendapatkan informasi dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahwa partai berlogo matahari ini memutuskan berada di luar koalisi Jokowi-Maaruf Amin.
"Tadi saya dibisiki oleh bapak ketua umum, bahwa nanti PAN tidak ikut dalam kabinet yang akan datang," ujar Amien Rais.
Oleh sebab itu dengan keputusan tersebut, maka PAN ke depannya akan memberikan masukan dan mengawal jalannya pemerintahan selama lima tahun mendatang.
Amien mengatakan senang karena akhirnya PAN menentukan sikap politiknya usai Pilpres 2019 tidak menjadi bagian dari koalisi Jokowi-Maaruf Amin selama lima tahun mendatang.
"Bagi kita ini jelas dan cukup melegakan," ungkapnya.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi