PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Guna memberikan solusi masalah pencamaran udara, Jumat (23/8) PT Sharp Electronics Indonesia melahirkan produk penjernih udara atau yang dikenal dengan Sharp Air Purifier.
Senior PR & Brand Communications Manager Pandu Setio mengatakan, sukses meluncurkan produk Sharp Air Purifier dalam berbagai tipe, Sharp tak hentinya terus melakukan modifikasi dan inovasi guna memberikan fitur terbaik yang mampu melindungi kesehatan keluarga. Di tahun ini, Sharp Air Purifier kembali hadir dengan tipe Sharp Intelligent Air Purifier tipe FP-J80Y-H yang lebih pintar dan maksimal dalam menjernihkan udara.
Dengan jangkauan ruangan yang luas hingga 62 meter per segi, Sharp Air Purifier tipe ini tetap mampu membersihkan udara lebih baik. Didukung oleh benaman Plasmacluster HD 25.000, Sharp Air Purifier bekerja semakin cakap dalam menciptakan udara bersih, sehat dan bebas jamur, virus, hingga bau tak sedap.
Proses penyaringan udara juga dilakukan lebih teliti melalui tiga tahap atau triple filtration. Ketiga proses tersebut adalah Hepa filter yang mampu menyaring sampai 99,7 persen partikel mikroskopik, Active Carbon Deodorize filter khusus untuk menghilangkan bermacam-macam bau tak sedap, dan pre filter yang akan menyaring partikel debu berukuran lebih dari 240 micron debu.
Hembusan angin dari fitur spot mode yang dikeluarkan oleh Sharp Air Purifier FP-J80Y-H didesain lurus ke depan dengan jumlah ion plasmacluster 4 kali lebih banyak dibandingkan dengan mode biasa dengan tujuan untuk mempercepat proses pengurangan bau, seperti rokok, keringat, atau bau hewan peliharaan.
"Fitur ini cocok digunakan bagi konsumen yang ingin fokus menghilangkan bau yang menempel pada karpet, sofa, maupun gorden," ucapnya.
Dengan perkembangan digital yang semakin pesat, Sharp tak lupa menggabungkan alat penjernih udara dengan fitur AIoT (Artifical Intelligence of Things).
Adanya konektivitas wifi dalam Sharp Air Purifier FP-J80Y-H, memungkinkan konsumen untuk mengatur kualitas udara lewat aplikasi Smart Operation by Sharp Air dalam ponsel. (jrr)
Laporan: Prapti Dwi Lestari
Editor: Arif