PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution meminta kontraktor untuk segera menuntaskan pekerjaan.
"Tim LPMU yang dibentuk untuk menampung keluhan warga berharap agar pengerjaan proyek ini segera diselesaikan," kata dia.
Disebutkan Indra Pomi, kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan proyek di lapangan memang menghadapi sejumlah permasalahan. Apalagi, lokasi pembangunan ada yang bersinggungan dengan jaringan pipa PDAM yang telah berusia puluhan tahun.
Selain itu, pemasangan jaringannya juga memerlukan proses untuk mengukur kemiringan tanah dan gravitasi. Sehingga, pipa yang dipasang dapat lurus dan rata. "Sehingga prosesnya lebih lama," singkatnya.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Kamis (31/3) saat ini pekerjaan proyek pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) kini sudah sampai ke jalan protokol Kota Pekanbaru, yakni Jalan Jenderal Sudirman. Dampaknya terjadi penyempitan ruas jalan.
Aditya, warga yang setiap harinya melintas di Jalan Jenderal Sudirman mulai merasakan dampaknya
"Ini jelas mengganggu, karena dalam pelaksanaan pengerjaan proyeknya, badan jalan di Jalan Jenderal Sudirman sebagiannya ditutup," kata Aditya kepada Riau Pos, Kamis (31/3).
Sebagai contoh disampaikan karyawan swasta ini, pekerjaan di titik Kecamatan Sukajadi, pekerjaa SPALD-T ini terlalu lama.
"Semua pekerjaan yang dilakukan untuk yang katanya IPAL hanya merugikan masyarakat. Harusnya ada teknologi yang lebih ramah lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," imbuhnya.
Pantauan di lapangan, memang pekerjaan SPALD-T ini dimulai dari wilayah Kecamatan Sukajadi yang kini dalam proses finishing pengaspalan kembali.
"Kami minta ada ketegasan dari Pemerintah supaya pekerjaan IPAL ini janganlah mengorbankan rakyat kecil," kata Hendra warga yang setiap hari melintas di Jalan Jenderal Sudirman dan merasakan terganggu.
Menanggapi sejumlah keluhan masyarakat ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar menegaskan soal gangguan lalu lintas ini perlu disikapi tegas oleh Dishub Pekanbaru dan Polantas. Diminta juga ada rekayasa alternatif yang tidak membuat masyarakat keberatan.
"Ini tanggung jawab Dishub dan Polantas. Harus ada sikap,karena ini sudah menjadi gangguan bersama, dan harus turun lah," tutur Robin.
Dikatakannya, dari pekerjaan itu juga, terjadi penyempitan jalan.
"Hampir setiap hari masyarakat melaporkan soal gangguan SPALDT ini kepada saya," ujar Robin.(gus/ali)