PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengadakan Anugerah Desa Wisata tahun 2022. Pendaftaran Desa Wisata tersebut sudah dimulai 19 Februari hingga 31 Maret 2022 melalui website kemenparekraf.go.id.
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi pengelola Desa Wisata di Riau untuk mengambil kesempatan dalam ajang nasional ADWI 2022.
"Saat ini di Riau ada 133 Desa Wisata. Sementara yang sudah mendaftarkan ADWI 2022 melalui website Kemenparekraf ada 86 desa wisata. Jumlah ini meningkat 50 persen bila dibandingkan tahun 2021 lalu. Dinas Pariwisata Riau siap memfasilitasi jika ada kendala yang dihadapi selama proses ini," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi melalui zoom meeting bersama Dinas Pariwisata kabupaten/kota di Riau. Pertemuan itu juga dihadiri konsultan perencana Jejaring Desa Wisata (Jadesta), Toni Bagus Murdjayanto membahas teknis ADWI 2022.
"Pak Toni mengapresiasi pertemuan tersebut, lantaran Riau dianggap berkomitmen mengembangkan Desa Wisata guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Menurut Roni, diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat dan harapan dalam membangun pariwisata Indonesia dengan tema "Indonesia Bangkit".
"Ajang ini menjadi momentum semangat baru masyarakat untuk terus berprestasi, opsi mempromosikan potensi, serta menumbuhkan harmonisasi pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat desa, dan penggiat pariwisata," sebutnya.
Dijelaskan Roni, ADWI 2022 memiliki tujuh kategori penilaian, pertama ialah daya tarik pengunjung yang memiliki keunikan dan keotentikan produk wisata yang bervariatif dan kreatif. Kedua, adalah homestay dengan peningkatan standar kualitas pelayanan serta melestarikan disain arsitektur budaya lokal.
"Ketiga, kategori digital dan kreatif yang terakselerasi percepatan transformasi digital serta menciptakan konten-konten kreatif. Keempat, kategori suvenir yang menggali potensi kreativitas dan hasil karya masyarakat berbasis kearifal lokal. Kelima, toilet umum sebagai upaya pemenuhan sarana dan prasarana demi kenyamanan wisatawan," paparnya.
Keenam, kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Penerapan fasilitas CHSE mengikuti standar nasional. Kemudian, kategori ketujuh adalah Kelembagaan Desa, terbentuknya legalitas berbadan hukum dan pengelolaan yang berkelanjutan.
"Dewan Juri ADWI 2022 terdiri dari akademisi, praktisi, profesional dan pemerhati desa wisata," paparnya.(sol)