Kevin Sanjaya: Kami Kurang Tenang dan Banyak Salah Sendiri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Keinginan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk menjadi juara dunia kali pertama dalam karir mereka kandas secara menyesakkan.

Ganda putra nomor satu dunia tersebut dieliminasi oleh pasangan Korea Selatan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae pada babak kedua.  Sejak berpasangan pada 2015, Kevin/Mercus memang terus gagal menjadi juara dunia. Pada dua edisi sebelum malam ini, yakni 2017 dan 2018, The Minions hanya mentok sampai perempat final.

- Advertisement -

Dalam pertandingan di St. Jakobshalle, Basel, itu, Marcus/Kevin kandas dalam tempo 1 jam 4 menit dengan skor 21-16, 14-21, dan 21-23. Pertandingan ini merupakan pertemuan pertama Kevin/Marcus melawan pasangan nomor 23 dunia tersebut.

“Mereka bermain bagus sekali, nggak gampang mati sendiri. Dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Di poin-poin akhir, kami kurang tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Kevin dalam siaran pers yang diterima Jawa Pos dari PP PBSI.

- Advertisement -

Kevin dan Marcus sangat terpukul dengan kekalahan ini. Mata keduanya terlihat kosong dan memunculkan nuansa kekecewaan yang sangat pekat.

Sebab, selain belum pernah menjadi juara dunia, merekalah yang paling diharapkan oleh Indonesia untuk mendapatkan medali emas di Basel 2019.

“Mereka banyak menekan kami, mereka nggak gampang mati. Kami banyak nggak siap, buru-buru. Mereka memperlambat tempo, jadi mengganggu mainnya,” imbuh Marcus.

Kevin/Marcus sebenarnya bisa membuka game pertama tanpa banyak kendala dari lawan. Namun pada game kedua, kondisi justru berbalik, pasangan Indonesia terus berada di bawah tekanan Choi/Seo.

Game penentu berlangsung lebih ketat sejak awal. Kevin/Marcus membuka peluang dengan menyentuh match point lebih dulu, 20-19. Namun secara tak terduga, Choi/Seo justru merebut tiga angka berurutan dan membuat Kevin/Marcus tertinggal 20-21.

Akhirnya, Kevin/Marcus hanya bisa menciptakan satu poin dan menyerah 21-23.

“Pasti ada (beban). Tapi setiap turnamen juga ada. Cuma kami melakukan yang terbaik saja,” kata Marcus singkat.

“Untuk ke depannya, kami akan terus melakukan yang terbaik saja,” timpal Kevin tak kalah singkat.

Pada pertandingan lainnya, ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses melangkah ke babak ketiga. Mereka mengalahkan pasangan Belanda Jelle Maas/Robin Tabeling dengan relatif mudah dengan skor 21-13 dan 21-12 hanya dalam 26 menit.

Pada babak ketiga, Hendra/Ahsan akan menghadapi pasangan Skotlandia Alexander Dunn/Adam Hall. Di atas kertas, The Daddies akan bisa melewati ganda tersebut dan melaju ke perempat final.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Keinginan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo untuk menjadi juara dunia kali pertama dalam karir mereka kandas secara menyesakkan.

Ganda putra nomor satu dunia tersebut dieliminasi oleh pasangan Korea Selatan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae pada babak kedua.  Sejak berpasangan pada 2015, Kevin/Mercus memang terus gagal menjadi juara dunia. Pada dua edisi sebelum malam ini, yakni 2017 dan 2018, The Minions hanya mentok sampai perempat final.

Dalam pertandingan di St. Jakobshalle, Basel, itu, Marcus/Kevin kandas dalam tempo 1 jam 4 menit dengan skor 21-16, 14-21, dan 21-23. Pertandingan ini merupakan pertemuan pertama Kevin/Marcus melawan pasangan nomor 23 dunia tersebut.

“Mereka bermain bagus sekali, nggak gampang mati sendiri. Dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Di poin-poin akhir, kami kurang tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Kevin dalam siaran pers yang diterima Jawa Pos dari PP PBSI.

Kevin dan Marcus sangat terpukul dengan kekalahan ini. Mata keduanya terlihat kosong dan memunculkan nuansa kekecewaan yang sangat pekat.

Sebab, selain belum pernah menjadi juara dunia, merekalah yang paling diharapkan oleh Indonesia untuk mendapatkan medali emas di Basel 2019.

“Mereka banyak menekan kami, mereka nggak gampang mati. Kami banyak nggak siap, buru-buru. Mereka memperlambat tempo, jadi mengganggu mainnya,” imbuh Marcus.

Kevin/Marcus sebenarnya bisa membuka game pertama tanpa banyak kendala dari lawan. Namun pada game kedua, kondisi justru berbalik, pasangan Indonesia terus berada di bawah tekanan Choi/Seo.

Game penentu berlangsung lebih ketat sejak awal. Kevin/Marcus membuka peluang dengan menyentuh match point lebih dulu, 20-19. Namun secara tak terduga, Choi/Seo justru merebut tiga angka berurutan dan membuat Kevin/Marcus tertinggal 20-21.

Akhirnya, Kevin/Marcus hanya bisa menciptakan satu poin dan menyerah 21-23.

“Pasti ada (beban). Tapi setiap turnamen juga ada. Cuma kami melakukan yang terbaik saja,” kata Marcus singkat.

“Untuk ke depannya, kami akan terus melakukan yang terbaik saja,” timpal Kevin tak kalah singkat.

Pada pertandingan lainnya, ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses melangkah ke babak ketiga. Mereka mengalahkan pasangan Belanda Jelle Maas/Robin Tabeling dengan relatif mudah dengan skor 21-13 dan 21-12 hanya dalam 26 menit.

Pada babak ketiga, Hendra/Ahsan akan menghadapi pasangan Skotlandia Alexander Dunn/Adam Hall. Di atas kertas, The Daddies akan bisa melewati ganda tersebut dan melaju ke perempat final.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari