PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menyelenggarakan Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa, Selasa (1/3/2022).
Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia. Badan Bahasa dalam hal ini berusaha terus menggiatkan pemanfaatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai instrumen untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof Dr Endang Aminudin Aziz MA menjelaskan, UKBI penting sebagai standar berbahasa Indonesia, baik bagi masyarakat Indonesia maupun penutur asing.
"Kita harus terus melestarikan bahasa Indonesia. Salah satu caranya adalah terus memperdalam pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia di mana pun," jelas Aminudin Aziz saat membuka kegiatan tersebut secara virtual, yang disiarkan melalui kanal Youtube, Selasa (1/3/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh Balai dan Kantor Bahasa seluruh Indonesia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan seluruh Indonesia baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, Kacab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat kecamatan, perguruan tinggi negeri maupun swasta, dan sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dari Riau, Raja Adinda Putri dari SMP N 1 Rengat, Indragiri Hulu, mewakili peserta SMP memberikan testimoni dalam acara tersebut. Menurut Adinda Putri, kegiatan tersebut sangat penting bagi generasi siswa SMP seperti dirinya karena diberi pemahaman dari dasar tentang pentingnya UKBI dan penggunaan bahasa Indonesia.
Salah satu anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) UKBI yang juga staf Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR), Yeni Maulina, menjelaskan, dalam acara tersebut juga diluncurkan buku Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia yang diterbitkan Badan Bahasa.
Buku yang ditululis oleh KKLP UKBI di seluruh Balai dan Kantor Bahasa di semua provinsi di Indonesia tersebut berisi tentang peta UKBI Adaptif Merdeka yang telah dilaksanakan hingga sekarang.
Dijelaskan Yeni, di Riau, hingga kini, BBPR telah menguji 7.186 orang. Jumlah tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Dari jumlah tersebut, jumlah teruji tebanyak berada di Kota Dumai, yakni 2.322 orang. Disusul Pekanbaru dengan 1.266 orang.
Yeni berharap, ke depan akan semakin banyak masyarakat Riau yang ikut tes UKBI ini dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mendalami bahasa Indonesia.
"Harapan kami, semakin banyak masyarakat yang ikut UKBI akan semakin baik pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia," jelas Yeni.
Penulis/Editor: Hary B Koriun