Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jangan Terlalu Serakah!

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Trading memang cukup menjanjikan. Apalagi bila sudah mengerti pola dan risikonya. Namun para trader dianjurkan untuk tidak terlalu serakah. Karena hal itu bisa saja menyebabkan para trader merugi. Sebab tidak akan ada yang bisa menebak situasi pasar yang hampir setiap detik berubah. Hal itu sebagaimana diungkapkan salah seorang trader asal Pekanbaru, Fikri Hernanda.

Saat berbincang dengan Riau Pos akhir pekan ini, Fikri bercerita, trading memang terlihat sangat menjanjikan. Apalagi dengan cara kerja yang dinamis, tidak terikat, namun bisa cuan melebihi gaji pokok sesuai standar UMR. Tentu hal itu tidak dapat diperoleh begitu saja. Sabar menjadi kata kunci agar seorang trader bisa mencapai apa yang ia inginkan.

“Intinya sabar sih. Jangan terlalu serakah. Misal pada hari ini kita profit. Kemudian kita feeling bakal profit lagi dengan posisi yang kita perkirakan. Lalu entry dengan jumlah uang cukup banyak karena ingin untung lebih banyak lagi. Ini sebetulnya menjerumuskan diri sendiri," ucap Fikri.

Baca Juga:  MPR Minta Pemerintah Perhatikan Sektor Tanaman Pangan

Ia bahkan mempersentasekan trading berasal dari 30 persen analisa dan 70 persen psikologi. Artinya, kemampuan dalam mengelola emosi dan lain sebagainya jauh lebih berperan dibanding analisis. Hal ini ia dapat dari pengalaman selama menjadi seorang trader dan beberapa ilmu yang ia dapat dari berbagai komunitas. Ia sendiri bahkan memilih menutup jual beli apabila sudah memiliki untung. “Langsung close (tutup) apabila sudah untung. Jeda sebentar. Analisa lagi, diskusi sama teman dan komunitas. Baru entry. Ya memang tidak bisa gegabah. Apalagi nafsuan, serakah pengen cepet kaya, cepet untung banyak. Ya namanya trading itu proses. Enggak seperti yang kita lihat di video viral. Hati-hati," paparnya.

Ia juga memiliki sejumlah tips bagi trader pemula. Pertama, dia meminta agar pada trader pemula untuk mencari informasi dahulu broker yang bakal digunakan sebagai mediator trading. Kemudian untuk awal, para trader disarankan untuk gunakan akun demo terlebih dahulu. Sehingga lebih mudah dan paham cara kerja candle stick dan opsi pada menu aplikasi maupun website. Ketika sudah profit, langsung tutup dan melakukan analisa pasar berikutnya.

Baca Juga:  Akui Kesalahan di Masa Sekolah, Ji Soo Minta Maaf

Selain itu, Fikri juga menyarankan para trader untuk menggunakan “uang dingin". Artinya bukan uang yang ditujukan untuk keperluan sehari-hari. Karena pada trading sangat memungkinkan Anda akan kehilangan uang tersebut. Ia juga menyarankan agar menghindari menggunakan broker yang menawarkan fix income atau menjanjikan pendapatan atau keuntungan pasti.

“Karena tidak akan ada keuntungan pasti di sini. Anda pernah menonton Wolf of Wall Street? Kurang lebih begitulah dunia pialang saham. Anda harus paham dengan risiko kehilangan uang dalam jumlah besar. Maka diperlukan risk dan money management," tambahnya.

Saat ditanya perihal binary option yang belakangam banyak di perdebatkan, Fikri memilih untuk tidak berkomentar banyak. Hanya saja, dia menyarankan untuk menghindari yang namanya binary option."Kalau binary option saya tidak bisa komentar banyak. Mungkin nanti akan ada penjelasan resmi pemerintah karena masih gonjang-ganjing kan?" ujarnya.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Trading memang cukup menjanjikan. Apalagi bila sudah mengerti pola dan risikonya. Namun para trader dianjurkan untuk tidak terlalu serakah. Karena hal itu bisa saja menyebabkan para trader merugi. Sebab tidak akan ada yang bisa menebak situasi pasar yang hampir setiap detik berubah. Hal itu sebagaimana diungkapkan salah seorang trader asal Pekanbaru, Fikri Hernanda.

Saat berbincang dengan Riau Pos akhir pekan ini, Fikri bercerita, trading memang terlihat sangat menjanjikan. Apalagi dengan cara kerja yang dinamis, tidak terikat, namun bisa cuan melebihi gaji pokok sesuai standar UMR. Tentu hal itu tidak dapat diperoleh begitu saja. Sabar menjadi kata kunci agar seorang trader bisa mencapai apa yang ia inginkan.

- Advertisement -

“Intinya sabar sih. Jangan terlalu serakah. Misal pada hari ini kita profit. Kemudian kita feeling bakal profit lagi dengan posisi yang kita perkirakan. Lalu entry dengan jumlah uang cukup banyak karena ingin untung lebih banyak lagi. Ini sebetulnya menjerumuskan diri sendiri," ucap Fikri.

Baca Juga:  Sperma Gajah, antara Mitos atau Fakta

Ia bahkan mempersentasekan trading berasal dari 30 persen analisa dan 70 persen psikologi. Artinya, kemampuan dalam mengelola emosi dan lain sebagainya jauh lebih berperan dibanding analisis. Hal ini ia dapat dari pengalaman selama menjadi seorang trader dan beberapa ilmu yang ia dapat dari berbagai komunitas. Ia sendiri bahkan memilih menutup jual beli apabila sudah memiliki untung. “Langsung close (tutup) apabila sudah untung. Jeda sebentar. Analisa lagi, diskusi sama teman dan komunitas. Baru entry. Ya memang tidak bisa gegabah. Apalagi nafsuan, serakah pengen cepet kaya, cepet untung banyak. Ya namanya trading itu proses. Enggak seperti yang kita lihat di video viral. Hati-hati," paparnya.

- Advertisement -

Ia juga memiliki sejumlah tips bagi trader pemula. Pertama, dia meminta agar pada trader pemula untuk mencari informasi dahulu broker yang bakal digunakan sebagai mediator trading. Kemudian untuk awal, para trader disarankan untuk gunakan akun demo terlebih dahulu. Sehingga lebih mudah dan paham cara kerja candle stick dan opsi pada menu aplikasi maupun website. Ketika sudah profit, langsung tutup dan melakukan analisa pasar berikutnya.

Baca Juga:  MPR Minta Pemerintah Perhatikan Sektor Tanaman Pangan

Selain itu, Fikri juga menyarankan para trader untuk menggunakan “uang dingin". Artinya bukan uang yang ditujukan untuk keperluan sehari-hari. Karena pada trading sangat memungkinkan Anda akan kehilangan uang tersebut. Ia juga menyarankan agar menghindari menggunakan broker yang menawarkan fix income atau menjanjikan pendapatan atau keuntungan pasti.

“Karena tidak akan ada keuntungan pasti di sini. Anda pernah menonton Wolf of Wall Street? Kurang lebih begitulah dunia pialang saham. Anda harus paham dengan risiko kehilangan uang dalam jumlah besar. Maka diperlukan risk dan money management," tambahnya.

Saat ditanya perihal binary option yang belakangam banyak di perdebatkan, Fikri memilih untuk tidak berkomentar banyak. Hanya saja, dia menyarankan untuk menghindari yang namanya binary option."Kalau binary option saya tidak bisa komentar banyak. Mungkin nanti akan ada penjelasan resmi pemerintah karena masih gonjang-ganjing kan?" ujarnya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari