PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – DR H Saidul Amin MA resmi dilantik menjadi Rektor Muhammadiyah Riau (Umri) periode 2022-2024. Pelantikan dilakukan Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof H Lincolin Arsyad di kampus Umri Jalan Tuanku Tambusai, Selasa (8/2).
Pada kegiatan pelantikan tersebut juga hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia yang juga Ketua PP Muhammadiyah Prof DR Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, anggota DPR RI Achmad, Forkopimda Riau serta beberapa kepala daerah di Riau.
Usai dilakukan prosesi pelantikan, DR Saidul Amin mengatakan, perguruan tinggi Muhammadiyah dijiwai dengan nilai-nilai islam dan Kemuhammadiyahan baik secara ideologis, filsafat dan akademis.
"Artinya alumni Perguruan Tinggi Muhammadiyah harus membumi dalam kehidupan dan menjadi duta Muhammadiyah di tengah masyarakat. Dan Umri harus menjadi miniatur Muhammadiyah itu sendiri," kata Saidul Amin.
Dalam kesempatan itu, Saidul Amin juga mengatakan bahwa setelah 15 tahun berdiri jumlah mahasiswa Umri saat ini mencapai 15 ribu orang yang kuliah di 26 program studi dari delapan fakultas. Sementara jumlah dosen mencapai 200 orang dengan jumlah doktor sebanyak 22 orang. Dia juga menegaskan, dalam memajukan Umri ada tiga kekuatan yang harus disatukan seperti ibarat pepatah Tiga Tungku Sejarangan. Yakni ada peran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Badan Pembina Harian (BPH) yang terdiri dari para akademisi dan tokoh serta dan peran Rektor sendiri. Peran ketiganya dilengkapi oleh Badan Penyantun yang dipimpin mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit.
"Tidak ada alasan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah untuk tidak menjalin hubungan baik dengan PW Muhammadiyah dan BPH. Apalagi perguruan tinggi ini berdiri di atas aset Muhammadiyah," jelasnya.
Sementara itu, Prof Muhadjir Effendy dalam sambutannya juga menyampaikan selamat kepada Saidul Amin yang telah dilantik sebagai Rektor UMRI periode 2022-2024 dan menyampaikan terima kasih kepada rektor sebelumnya yakni DR Mubarak atas pengabdiannya memimpin Umri.
"Secara usia memang Umri masih sangat muda, sangat jauh berbeda dengan Harvard University yang telah berusia 500 tahun. Namun Umri harus bermimpi untuk bisa terus tumbuh," ujarnya.
Prof Muhadjir juga menyebut, jika Harvard dulunya merupakan kampus berbasis agama. Oleh sebab itu ia mengingatkan jika Umri bercita-cita menjadi sebesar Harvard diingatkan untuk meninggalkan agama.
"Saya juga berpesan agar Muhammadiyah dan Umri berjalan seiring, harmonis dan saling mendukung dan menampilkan Uswatun Hasanah bagi Provinsi Riau," harapnya.(gem)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru