TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Aksi mogok belajar MAN 1 Telukkuantan yang terjadi Senin (19/8) pagi mendapat tanggapan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing. DPRD meminta Kemenag Kuansing supaya cepat tanggap terhadap aksi tersebut.
Hal itu disampaikan salah seorang anggota DPRD Kuansing, Jefri Antoni ST Kepada wartawan, Senin (19/8). Jefri menyesalkan adanya mogok yang di lakukan siswa siswi MAN 1 Telukkuantan. Seharusnya, aksi tersebut tidak terjadi jika Kemenag Kuansing tanggap.
"Ini bukan persoalan baru. Saya rasa ini buntut dari pergantian kepala sekolah beberapa waktu lalu. Kalau Kemenag tegas, saya rasa tidak terjadi. Panggil semua siswa dan guru, tanyakan apa permasalahan terjadi. Kalau perlu undang wali muridnya," tegas Jefri Antoni.
Lelaki asal Pangean ini sangat menyayangkan langkah yang diambil oleh siswa. Padahal sekolah ini termasuk sekolah unggulan di Kabupaten Kuansing. "Kalau tidak ada persoalan, tidak mungkin ada aksi besar seperti ini," lanjut Jefri.
Menanggapi aksi mogok siswa tersebut, Kepala Sekolah MAN 1 Telukkuantan, Rini Susanti tidak menapik adanya aksi mogok siswanya. Menurut Rini, aksi mogok tersebut sepertinya ada yang menunggangi. Sebab, ada beberapa pesan singkat melalui Whatshap yang beredar dikalangan siswa.
"Tidak semua murid yang ikut mogok. Kita akan panggil para guru dan murid. Kita akan tanyakan apa penyebab mogok ini. Kalau ada hubungan dengan kejadian Jumat yang lalu, saya rasa sudah selesai. Makanya kita akan panggil apa penyebabnya. Nanti kita akan dapat poin-poinnya," kata Rini. (yas)
Laporan: Mardias Chan
Editor: Rindra Yasin
TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO)- Aksi mogok belajar MAN 1 Telukkuantan yang terjadi Senin (19/8) pagi mendapat tanggapan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing. DPRD meminta Kemenag Kuansing supaya cepat tanggap terhadap aksi tersebut.
Hal itu disampaikan salah seorang anggota DPRD Kuansing, Jefri Antoni ST Kepada wartawan, Senin (19/8). Jefri menyesalkan adanya mogok yang di lakukan siswa siswi MAN 1 Telukkuantan. Seharusnya, aksi tersebut tidak terjadi jika Kemenag Kuansing tanggap.
- Advertisement -
"Ini bukan persoalan baru. Saya rasa ini buntut dari pergantian kepala sekolah beberapa waktu lalu. Kalau Kemenag tegas, saya rasa tidak terjadi. Panggil semua siswa dan guru, tanyakan apa permasalahan terjadi. Kalau perlu undang wali muridnya," tegas Jefri Antoni.
Lelaki asal Pangean ini sangat menyayangkan langkah yang diambil oleh siswa. Padahal sekolah ini termasuk sekolah unggulan di Kabupaten Kuansing. "Kalau tidak ada persoalan, tidak mungkin ada aksi besar seperti ini," lanjut Jefri.
- Advertisement -
Menanggapi aksi mogok siswa tersebut, Kepala Sekolah MAN 1 Telukkuantan, Rini Susanti tidak menapik adanya aksi mogok siswanya. Menurut Rini, aksi mogok tersebut sepertinya ada yang menunggangi. Sebab, ada beberapa pesan singkat melalui Whatshap yang beredar dikalangan siswa.
"Tidak semua murid yang ikut mogok. Kita akan panggil para guru dan murid. Kita akan tanyakan apa penyebab mogok ini. Kalau ada hubungan dengan kejadian Jumat yang lalu, saya rasa sudah selesai. Makanya kita akan panggil apa penyebabnya. Nanti kita akan dapat poin-poinnya," kata Rini. (yas)
Laporan: Mardias Chan
Editor: Rindra Yasin