Minggu, 10 November 2024

Teliti Hipospadia, Alumni FK Unri Raih Gelar Doktor Predikat Cumlaude

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Triwulan pertama tahun 2021, masyarakat dihebohkan dengan kasus mantan atlet voli putri nasional, Aprilio Perkasa Manganang, yang berganti jenis kelamin menjadi laki-laki. Sebelumnya, selama 28 tahun Aprilio hidup sebagai seorang perempuan dan sempat membela tim nasional voli putri di berbagai kejuaraan internasional dan bertugas sebagai anggota TNI AD.

Pada saat itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memfasilitasinya menjalani pemeriksaan perihal jenis kelaminnya secara mendetail. Hasilnya diketahui bahwa Aprilio mengidap hipospadia berat. Selain itu, hipospadia sering dikaitkan dengan adanya chordee/ jaringan inelastis yang menyebabkan alat kelamin menjadi bengkok.

- Advertisement -

Tertarik dengan hal tersebut, seorang mahasiswa program doktor S3 ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr Prahara Yuri, Sp.U(K) melakukan penelitian.

“Hipospadia adalah penyakit bawaan lahir pada kemaluan luar laki-laki yang terbanyak kedua setelah penyakit undescencus testis (testis tidak turun),” katanya.

Baca Juga:  ASN Inspektorat Teken Pakta Integritas, Sigit: Bertanggungjawab Dunia Akhirat

Dijelaskan dr Yuri, kejadiannya berkisar 1 dari 200-300 kelahiran anak laki-laki. Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya hipospadia, yaitu faktor genetik, hormon endokrin ibu (khususnya esterogen, progestin dan kortikosteroid), faktor lingkungan (paparan zat yang mempengaruhi sistem endokrin janin seperti dioxin, pestisida yang mengandung organoklorida), makanan (fitoesterogen pada vegetarian), radiasi dan obat-obatan. 

- Advertisement -

“Hingga saat ini, penjelasan pasti bagaimana munculnya hipospadia belum bisa dijelaskan. Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk meneliti lebih lanjut peran-peran gen dalam alat kelamin bengkok pada pasien hipospadia,” ujarnya.

Hasilnya, demikian dokter spesialis urologi dengan keahlian khusus urologi anak ini menemukan adanya beberapa penurunan jumlah gen, seperti gen kolagen (COL1A1), Elastin, Fibrilin (FBN-1), dan Fibronektin pada pasien-pasien hipospadia dibandingkan normal.

Baca Juga:  Rumuskan Strategi Dorong Ekosistem Digital yang Adil bagi Media Daring

Disertasi ini dipertahankan dalam ujian terbuka program doktoral secara daring pada 18 Januari 2022. Doktor yang menamatkan gelar sarjananya dari Universitas Riau angkatan tahun 2004 ini adalah alumni Fakultas Kedokteran (FK) UNRI pertama yang meraih gelar doktor.

dr Yuri melanjutkan pendidikan spesialis urologi di Universitas Indonesia. Ia aktif menulis dalam berbagai jurnal publikasi internasional dan mengikuti kegiatan ilmiah internasional. 

“Saya berharap hasil disertasi ini dapat digunakan sebagai bahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya penyakit hipospadia dan menjadi acuan ahli bedah dalam penanganan penis bengkok pada pasien hipospadia untuk menghasilkan luaran tatalaksana pasien yang lebih baik,” ujar DR dr Prahara Yuri, Sp.U(K).

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: Erwan Sani

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Triwulan pertama tahun 2021, masyarakat dihebohkan dengan kasus mantan atlet voli putri nasional, Aprilio Perkasa Manganang, yang berganti jenis kelamin menjadi laki-laki. Sebelumnya, selama 28 tahun Aprilio hidup sebagai seorang perempuan dan sempat membela tim nasional voli putri di berbagai kejuaraan internasional dan bertugas sebagai anggota TNI AD.

Pada saat itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memfasilitasinya menjalani pemeriksaan perihal jenis kelaminnya secara mendetail. Hasilnya diketahui bahwa Aprilio mengidap hipospadia berat. Selain itu, hipospadia sering dikaitkan dengan adanya chordee/ jaringan inelastis yang menyebabkan alat kelamin menjadi bengkok.

- Advertisement -

Tertarik dengan hal tersebut, seorang mahasiswa program doktor S3 ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr Prahara Yuri, Sp.U(K) melakukan penelitian.

“Hipospadia adalah penyakit bawaan lahir pada kemaluan luar laki-laki yang terbanyak kedua setelah penyakit undescencus testis (testis tidak turun),” katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kasus Baru di Riau Kembali Meningkat, Total 23.606 Orang

Dijelaskan dr Yuri, kejadiannya berkisar 1 dari 200-300 kelahiran anak laki-laki. Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya hipospadia, yaitu faktor genetik, hormon endokrin ibu (khususnya esterogen, progestin dan kortikosteroid), faktor lingkungan (paparan zat yang mempengaruhi sistem endokrin janin seperti dioxin, pestisida yang mengandung organoklorida), makanan (fitoesterogen pada vegetarian), radiasi dan obat-obatan. 

“Hingga saat ini, penjelasan pasti bagaimana munculnya hipospadia belum bisa dijelaskan. Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk meneliti lebih lanjut peran-peran gen dalam alat kelamin bengkok pada pasien hipospadia,” ujarnya.

Hasilnya, demikian dokter spesialis urologi dengan keahlian khusus urologi anak ini menemukan adanya beberapa penurunan jumlah gen, seperti gen kolagen (COL1A1), Elastin, Fibrilin (FBN-1), dan Fibronektin pada pasien-pasien hipospadia dibandingkan normal.

Baca Juga:  KONI Riau Akan Gelar Konsultasi dengan Cabor

Disertasi ini dipertahankan dalam ujian terbuka program doktoral secara daring pada 18 Januari 2022. Doktor yang menamatkan gelar sarjananya dari Universitas Riau angkatan tahun 2004 ini adalah alumni Fakultas Kedokteran (FK) UNRI pertama yang meraih gelar doktor.

dr Yuri melanjutkan pendidikan spesialis urologi di Universitas Indonesia. Ia aktif menulis dalam berbagai jurnal publikasi internasional dan mengikuti kegiatan ilmiah internasional. 

“Saya berharap hasil disertasi ini dapat digunakan sebagai bahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya penyakit hipospadia dan menjadi acuan ahli bedah dalam penanganan penis bengkok pada pasien hipospadia untuk menghasilkan luaran tatalaksana pasien yang lebih baik,” ujar DR dr Prahara Yuri, Sp.U(K).

Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)

Editor: Erwan Sani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari