Minggu, 10 November 2024

Pembangunan Turap Senilai Rp949 Juta di Penampi Bengkalis Tak Selesai

- Advertisement -

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Proyek pembuatan turap beton di Jalan Sukamaju, Dusun Makmur Desa Penampi, Kecamatan Bengkalis senilai Rp949 juta kondisinya memprihatinkan dan tidak selesai seratus persen. Meski sudah habis masa pengerjaan, namun di lapangan sampai Kamis (13/1/2021) para pekerja masih melakukan pengerjaan pembuatan rangka turap.

Dari pantauan di lapangan, pembuatan turap beton yang dianggarkan melalui APBD 2021 senilia Rp949 juta lebih ini sudah dikerjakan sejak Oktober 2021. Namun berselang anggarannya berakhir 2021 lalu, namun pembangunannya tidak selesai tepat waktu. Bahkan bangunan yang sudah jadi, kondisinya banyak yang rusak alias retak dan pecah.

- Advertisement -

‘’Kami hanya mengerjakan kelanjutan proyek yang belum selesai. Ini kami sebagai warga setempat melanjutkan pekerjaan dari pekerja sebelumnya,’’ ujar Adi, salah seorang pekerja pembangunan dranasi.

Ia bersama rekan kerja sedang asih mengikat besi yang digunakan untuk pengecotan bagian atas turap beton. Namun dari 130 meter panjang drainase yang dibuat, masih tersisa 17 meter yang masih dalam bentuk kerangka.

‘’Kami hanya disuruh mengerjakan, dan masalah ini kenapa diteruskan meski berakhir anggarannya kami tidak tau,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Sementara itu, kontraktor dari CV Sinar Fajar, Suhami yang dijumpai di lapangan mengakui pengerjaan proyek beton untuk saluran air dan juga menahan bahu jalan agar tidak runtuh memang mengelami kendala teknis di lapangan.

Baca Juga:  630 Anak Kurang Mampu Khitanan Gratis

‘’Ya, memang ada kendala di lapangan. Ini terutama masalah kontur tanah yang lembek yakni tanah gambut dan juga diwaktu pengerjaanya musim hujan serta pasang air laut yang naik cukup dalam, makanya ini menjadi kendala utama pengerjaan proyek pembangunan turap beton ini belum selesai 100 persen,’’ ujarnya.

Namun kata Suhaimi, dirinya selaku kontraktor akan bertanggung jawab menyelesaikan pengerjaan proyek turap beton tersebut. Bahkan dirinya mengaku sudah rugi, karena ini risiko dalam pengerjaan di lapangan, namun harus tetap dilanjutkan sampai selesai.

Ia mengatakan, dari 130 meter pajang poryek turap beton ini masih tersisa 17 meter dan sisanya ini menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan. Sedangkan 113 meter sudah selesai dikerjakan, meski pihaknya sudah mengajukan adindum ke Dinas PUPR Bengkalis, karena ada kendala teknis yakni kondisi alam.

Sementara itu, PPTK Proyek Turap Beton Dinas PUPR Bengkalis Agus Syukri bersama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bidang Pengairan Dinas PUPR Sugeng Santoso yang dikonfirmasi wartawan juga membenarkan kondisi pengerjaan proyek turap betun tidak selesai 100 persen.

Baca Juga:  Alhamdulillah, Pasien Sembuh di Riau Meningkat, Ini Update-nya

‘’Ya, tidak selesai 100 persen. Ini karena ada factor alam dan lokasi pembangunan turap beton ini adalah kontur tanahnya adalah gabut. Sehingga pada saat pengerjaan tidak bisa diselesaikan 100 persen,’’ ujar Sugeng.

Dikatakan Sugeng, memang pengerjaannya sudah selesai Desember 2021 lalu, namun adanya kelanjutan pengerjaan proyek ini adalah inisiatif kontraktor. Karena kontraktornya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan sisa proyek yang tidak selesai.

‘’Ada 17 meter lagi yang sedang dikerjakan. Tapi ini adalah wewenang rekanan dan ini tidak dibayar dan dikerjakan secara sukarela oleh rekanan,’’ ujarnya.

Ia mengatakan, karena ini tidak selesai 100 persen, maka pembayaran termen proyek disesuaikan dengaan hasil yang dicapai di lapangangan, yakni baru mencapai 90 persen dan sisanya sudah dilakukan addendum dan realisasi pembayaran dananya sekitar 85 persen.

‘’Kalau adindum ini ada masa pemeliharaanya selama 5 bulan dan kami menuggu rekanan untuk menyelesaikan pekerjaanya sampai tuntas,’’ ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Eka G Putra

 

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Proyek pembuatan turap beton di Jalan Sukamaju, Dusun Makmur Desa Penampi, Kecamatan Bengkalis senilai Rp949 juta kondisinya memprihatinkan dan tidak selesai seratus persen. Meski sudah habis masa pengerjaan, namun di lapangan sampai Kamis (13/1/2021) para pekerja masih melakukan pengerjaan pembuatan rangka turap.

Dari pantauan di lapangan, pembuatan turap beton yang dianggarkan melalui APBD 2021 senilia Rp949 juta lebih ini sudah dikerjakan sejak Oktober 2021. Namun berselang anggarannya berakhir 2021 lalu, namun pembangunannya tidak selesai tepat waktu. Bahkan bangunan yang sudah jadi, kondisinya banyak yang rusak alias retak dan pecah.

- Advertisement -

‘’Kami hanya mengerjakan kelanjutan proyek yang belum selesai. Ini kami sebagai warga setempat melanjutkan pekerjaan dari pekerja sebelumnya,’’ ujar Adi, salah seorang pekerja pembangunan dranasi.

Ia bersama rekan kerja sedang asih mengikat besi yang digunakan untuk pengecotan bagian atas turap beton. Namun dari 130 meter panjang drainase yang dibuat, masih tersisa 17 meter yang masih dalam bentuk kerangka.

- Advertisement -

‘’Kami hanya disuruh mengerjakan, dan masalah ini kenapa diteruskan meski berakhir anggarannya kami tidak tau,’’ ujarnya.

Sementara itu, kontraktor dari CV Sinar Fajar, Suhami yang dijumpai di lapangan mengakui pengerjaan proyek beton untuk saluran air dan juga menahan bahu jalan agar tidak runtuh memang mengelami kendala teknis di lapangan.

Baca Juga:  Pesona Wisata Sejarah Istana Rokan

‘’Ya, memang ada kendala di lapangan. Ini terutama masalah kontur tanah yang lembek yakni tanah gambut dan juga diwaktu pengerjaanya musim hujan serta pasang air laut yang naik cukup dalam, makanya ini menjadi kendala utama pengerjaan proyek pembangunan turap beton ini belum selesai 100 persen,’’ ujarnya.

Namun kata Suhaimi, dirinya selaku kontraktor akan bertanggung jawab menyelesaikan pengerjaan proyek turap beton tersebut. Bahkan dirinya mengaku sudah rugi, karena ini risiko dalam pengerjaan di lapangan, namun harus tetap dilanjutkan sampai selesai.

Ia mengatakan, dari 130 meter pajang poryek turap beton ini masih tersisa 17 meter dan sisanya ini menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan. Sedangkan 113 meter sudah selesai dikerjakan, meski pihaknya sudah mengajukan adindum ke Dinas PUPR Bengkalis, karena ada kendala teknis yakni kondisi alam.

Sementara itu, PPTK Proyek Turap Beton Dinas PUPR Bengkalis Agus Syukri bersama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bidang Pengairan Dinas PUPR Sugeng Santoso yang dikonfirmasi wartawan juga membenarkan kondisi pengerjaan proyek turap betun tidak selesai 100 persen.

Baca Juga:  Keberagaman untuk Membangun Negeri 

‘’Ya, tidak selesai 100 persen. Ini karena ada factor alam dan lokasi pembangunan turap beton ini adalah kontur tanahnya adalah gabut. Sehingga pada saat pengerjaan tidak bisa diselesaikan 100 persen,’’ ujar Sugeng.

Dikatakan Sugeng, memang pengerjaannya sudah selesai Desember 2021 lalu, namun adanya kelanjutan pengerjaan proyek ini adalah inisiatif kontraktor. Karena kontraktornya merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan sisa proyek yang tidak selesai.

‘’Ada 17 meter lagi yang sedang dikerjakan. Tapi ini adalah wewenang rekanan dan ini tidak dibayar dan dikerjakan secara sukarela oleh rekanan,’’ ujarnya.

Ia mengatakan, karena ini tidak selesai 100 persen, maka pembayaran termen proyek disesuaikan dengaan hasil yang dicapai di lapangangan, yakni baru mencapai 90 persen dan sisanya sudah dilakukan addendum dan realisasi pembayaran dananya sekitar 85 persen.

‘’Kalau adindum ini ada masa pemeliharaanya selama 5 bulan dan kami menuggu rekanan untuk menyelesaikan pekerjaanya sampai tuntas,’’ ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Eka G Putra

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari