PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru terus berupaya mendorong pondok pesantren (ponpes) melakukan pengembangan skill wirausaha pada para santri. Selain memberikan bekal life skill (keahlian) kepada para santri, upaya tersebut juga mendukung program kemandirian pesantren yang menjadi perhatian Menag Yaqut Cholis Kuomas.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Pekanbaru Dr Rialis mengatakan, program ini sudah diimplementasikan oleh sejumlah ponpes di Pekanbaru. Bahkan beberapa pesantren sudah berjalan dengan sangat baik. Dirinya mencontohkan Ponpes Ibnu Al-Mubarok yang beralamat di Kelurahan Agronomi, Rumbai. Bahkan pada awal pekan ini, sejumlah pejabat Kemenag Kota Pekanbaru ikut memanen hasil belajar berdikari pada santri di sana.
"Benar, itu buah yang kami panen merupakan program wirausaha bidang agronomi yang digeluti para santri di waktu luang mereka. Program ini sudah berjalan beberapa tahun disana dan Alhamdulillah sekarang, baik santri maupun pesantrennya sudah menuai yang mereka tanam," kata Rialis.
Pada awal pekan itu, sejumlah pejabat Kemenag Kota Pekanbaru yang sedang kegiatan dinas, memetik jagung yang sudah masuk masa panen. Tidak hanya jagung, sejumlah produk pertanian masuk dalam program pesantren tersebut. Termasuk tanaman buah-buahan yang sudah masuk masa panen. Bahkan menurut Rialis, para santri disana kini sudah bisa membuat pupuk sendiri untuk tanaman yang mereka kembangkan.
"Untuk perkembangan sekarang, Ibnu Al-Mubarok sudah bisa contoh yang baik dalam penerapan kemampuan life skill dan wirausaha para santri. Memang ini butuh dukungan, tidak hanya pengurus lembaga pesantren, tapi juga santri dan walinya. Disana, wali santri juga sangat mendukung kegiatan yang positif ini di pondok,’’ ujar Rialis.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru terus berupaya mendorong pondok pesantren (ponpes) melakukan pengembangan skill wirausaha pada para santri. Selain memberikan bekal life skill (keahlian) kepada para santri, upaya tersebut juga mendukung program kemandirian pesantren yang menjadi perhatian Menag Yaqut Cholis Kuomas.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Pekanbaru Dr Rialis mengatakan, program ini sudah diimplementasikan oleh sejumlah ponpes di Pekanbaru. Bahkan beberapa pesantren sudah berjalan dengan sangat baik. Dirinya mencontohkan Ponpes Ibnu Al-Mubarok yang beralamat di Kelurahan Agronomi, Rumbai. Bahkan pada awal pekan ini, sejumlah pejabat Kemenag Kota Pekanbaru ikut memanen hasil belajar berdikari pada santri di sana.
- Advertisement -
"Benar, itu buah yang kami panen merupakan program wirausaha bidang agronomi yang digeluti para santri di waktu luang mereka. Program ini sudah berjalan beberapa tahun disana dan Alhamdulillah sekarang, baik santri maupun pesantrennya sudah menuai yang mereka tanam," kata Rialis.
Pada awal pekan itu, sejumlah pejabat Kemenag Kota Pekanbaru yang sedang kegiatan dinas, memetik jagung yang sudah masuk masa panen. Tidak hanya jagung, sejumlah produk pertanian masuk dalam program pesantren tersebut. Termasuk tanaman buah-buahan yang sudah masuk masa panen. Bahkan menurut Rialis, para santri disana kini sudah bisa membuat pupuk sendiri untuk tanaman yang mereka kembangkan.
- Advertisement -
"Untuk perkembangan sekarang, Ibnu Al-Mubarok sudah bisa contoh yang baik dalam penerapan kemampuan life skill dan wirausaha para santri. Memang ini butuh dukungan, tidak hanya pengurus lembaga pesantren, tapi juga santri dan walinya. Disana, wali santri juga sangat mendukung kegiatan yang positif ini di pondok,’’ ujar Rialis.(end)