- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penerapan aplikasi PeduliLindungi mulai dilakukan di sejumlah pusat perbelanjaan atau mal. Diharapkan, penerapan ini tak hanya di mal, tapi juga tempat-tempat yang berpotensi mengundang potensi keramaian.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru Arwinda Gusmalina, akhir pekan lalu. Dijelaskannya, potensi kerumunan ada juga di banyak tempat seperti tempat wisata, hotel, perkantoran pemerintah dan swasta, serta lainnya.
- Advertisement -
"Makanya, pemberlakuan ini kami dukung. Begitu juga yang lain. Karena tujuannya dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Pekanbaru," tegasnya.
Arwinda menegaskan, yang paling penting untuk diperketat itu ialah penerapan prokes dan juga memaksimalkan vaksinasi. Jika ada yang belum vaksin, maka anjurkan untuk segera divaksin dengan mendatangi tempat-tempat vaksin, atau vaksin door to door.
"Lebih baik dengan memperketat penerapan Prokes saja, plus membatasi jumlah pengunjung. Sebab jika dipaksakan, terkesan tidak adil. Padahal kerumunan di tempat lainnya, juga berpotensi bahkan akan lebih dari di mal," ujarnya.(gus)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penerapan aplikasi PeduliLindungi mulai dilakukan di sejumlah pusat perbelanjaan atau mal. Diharapkan, penerapan ini tak hanya di mal, tapi juga tempat-tempat yang berpotensi mengundang potensi keramaian.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru Arwinda Gusmalina, akhir pekan lalu. Dijelaskannya, potensi kerumunan ada juga di banyak tempat seperti tempat wisata, hotel, perkantoran pemerintah dan swasta, serta lainnya.
- Advertisement -
"Makanya, pemberlakuan ini kami dukung. Begitu juga yang lain. Karena tujuannya dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Pekanbaru," tegasnya.
Arwinda menegaskan, yang paling penting untuk diperketat itu ialah penerapan prokes dan juga memaksimalkan vaksinasi. Jika ada yang belum vaksin, maka anjurkan untuk segera divaksin dengan mendatangi tempat-tempat vaksin, atau vaksin door to door.
- Advertisement -
"Lebih baik dengan memperketat penerapan Prokes saja, plus membatasi jumlah pengunjung. Sebab jika dipaksakan, terkesan tidak adil. Padahal kerumunan di tempat lainnya, juga berpotensi bahkan akan lebih dari di mal," ujarnya.(gus)