PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Musim penghujan yang saat ini melanda Kota Pekanbaru dan sekitar diminta menjadi fokus pekerjaan Pemko, dalam hal ini Dinas PUPR untuk secepatnya mencarikan solusi banjir.
Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi akhir pekan kemarin dan menimbulkan dampak banjir di mana-mana, sudah menjadi catatan khusus agar gerak cepat dilakukan. Jika belum bisa menjalankan masterplan banjir seperti yang disepakati sebelumnya, karena dampak anggaran, maka disarankan supaya PUPR dapat menjalankan plan lain, yaitu fokus pada membersihkan drainase yang tersumbat oleh sampah-sampah masyarakat.
Penegasan ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla kepada Riau Pos, dia menyebutkan, bahwa memasuki musim penghujan tahun ini PUPR sudah dapat mengantisipasi titik-titik rawan banjir.
Dari 267 titik banjir berdasarkan masterplan banjir Kota Pekanbaru tahun ini memang hampir tidak ada yang dapat dieksekusi diakibatkan refocusing anggaran. Normalisasi sungai yang diharapkan juga belum dimaksimalkan.
Disamping itu, dikatakannya, penyumbatan drainase di seputaran jalan utama dan lingkungan masyarakat juga menyumbang faktor utama kebanjiran. Hal ini pun diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarang tempat.
Dicontohkan politisi PAN ini, seperti di Jalan HR Soebrantas, penyempitan dan penyumbatan parit mengakibatkan air tumpah dan meluap ke jalan.
"Oleh karena itu untuk mengantisipasi banjir ke depannya, kami meminta PUPR dengan pasukan kuningnya menyisir dan membersihkan drainase di sepanjang jalan utama untuk difokuskan dahulu," kata Roni, Ahad (12/12).
Diimbau dan diminta Roni juga, kepada pemangku kewenangan, terhadap pedagang kaki lima yang membuang sampah langsung ke selokan maupun parit segera ditindak, sesuai Perda. "Libatkan juga masyarakat dalam membersihkan lingkungan ini, karena memang tidak bisa Pemko sendiri, tapi semua elemen harus dilibatkan, camat sampai tingkat RT/RW, tumbuhkan rasa yang sama untuk menjaga lingkungan, bukan sebaliknya," paparnya.
IPAL Harus Perhatikan Dampak Lingkungan
Termasuk juga, disampaikan Roni, kebanjiran yang diakibatkan proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) juga menjadi perhatian dirinya dan juga Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru.
"Saat kami kunjungan lapangan beberapa hari lalu, kami meminta untuk segera membersihkan parit dan drainase dari material pasir akibat galian IPAL. Bahkan kami minta mereka menghentikan pekerjaan sebelum dapat menyelesaikan masalah penyumbatan ini," ujar Roni tegas, karena banjir juga disebabkan oleh pekerjaan IPAL.
Tidak hanya itu, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru juga kemudian kami minta kontraktor IPAL
bekerja sesuai SOP dengan memperhatikan dampak lingkungan.(lim)
Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru