Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Optimisme Mengawal Produksi Hulu Migas di Wilayah Sumatera Bagian Utara

Wilayah Sumatera Bagian Utara yang meliputi 5 (lima) provinsi di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau mempunyai peran penting terhadap produksi migas nasional. Kelima daerah wilayah migas tersebut saat ini menopang sekitar 31 persen produksi minyak nasional. Tentunya hal ini memiliki arti  bahwa wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut);dalam sejarahnya hingga saat ini masih menjadi andalan dalam ketersediaan migas nasional. Terlebih lagi dengan adanya target 1 juta barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 yang telah dicanangkan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi insan hulu migas baik SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Dalam mengawal target tersebut, SKK Migas Sumbagut dan KKKS di wilayah Sumbagut terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait di daerah dalam rangka membangun keselarasan pemahaman terkait pentingnya kelancaran operasional hulu migas dalam mencapai target produksi, yang tentunya akan terkait dengan peningkatan dana bagi hasil (DBH) dan multiplier effect lainnya.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan kolaborasi dan sinergi bersama pemerintah daerah yang sudah terjalin dengan baik saat ini telah mampu meminilimasir kendala-kendala di lapangan. Salah satu contoh bukti sinergi yang baik adalah dalam proses alih kelola wilayah kerja (WK) Rokan yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 yang lalu berjalan smooth tanpa gangguan yang berarti. Kehadiran Pemerintah Daerah Riau melalui Gubernur Riau Drs Syamsuar mampu meminimalisir gejolak di lapangan sehingga alih kelola WK Rokan berjalan dengan aman dan lancar.

Baca Juga:  129 Pejabat Eselon III dan IV Dilantik

“Kami mengapresiasi penuh para gubernur di wilayah Sumbagut di antaranya Bapak Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh, Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatera Utara, Bapak Mahyeldi Ansharullah selaku Gubernur Sumatera Barat, Bapak Syamsuar selaku Gubernur Riau dan Bapak Anshar Ahmad selaku Gubernur Kepulauan Riau yang telah aktif bersama Forkominda dan jajaran OPD mendukung industri hulu migas di daerah sehingga  upaya mengenjot capaian target produksi menuju 1 juta barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 mudah-mudahan dapat tercapai,” ujar Rikky Rahmat Firdaus.

Dalam gelaran Northern Sumatera Forum yang lalu, SKK Migas memberikan apresiasi dan penghargaan kepada gubernur di wilayah Sumbagut yang telah memberikan dukungan secara langsung terhadap kelancaran operasional hulu migas di wilayah Sumatera Bagian Utara. Hal ini merupakan komitmen nyata sinergitas yang baik antara industri hulu migas dalam hal ini SKK Migas dan KKKS dengan pemerintah daerah.

Capaian dan Kinerja
Sepanjang tahun 2021, SKK Migas dan KKKS telah melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di beberapa wilayah kerja. Untuk wilayah Riau, pasca alih Kelola WK Rokan yang telah dilaksanakan pada Agustus 2021 yang lalu, Pertamina Hulu Rokan terus menggesa target pengeboran yang hingga saat ini telah mencapai 118 sumur dan akan bertambah sampai dengan akhir tahun 2021. Adapun operator sebelumnya PT CPI juga berhasil merealisasikan sebanyak 102 sumur.

Baca Juga:  Dimensi Spiritual dan Sosial Puasa

Untuk pengeboran eksplorasi di wilayah Sumbagut beberapa KKKS telah dan sedang melaksanakan rencana tahun 2021 dengan total target 14 sumur.  Untuk wilayah Aceh, KKKS Pertamina Hulu Rokan Zona 1 melalui PHE NSO juga sedang melaksanakan pengeboran sumur eksplorasi di area offshore >12 mil laut. Untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, KKKS yang sedang melakukan pengeboran eksplorasi adalah MNK Sumbagut, Pacific Oil & Gas (MNK Kisaran), Bukit Energy Bahorok dan PHR Zona 1 (PEP).

Sementara itu, untuk wilayah Riau sendiri, KKKS yang melakukan pengeboran eksplorasi terdiri dari KKKS BOB PT BSP – Pertamina Hulu, KKKS EMP Bentu, KKKS EMP Malacca Strait SA dan Northern Yamano Technology dan untuk wilayah Kepulauan Riau yang melakukan pengeboran eksplorasi adalah Premier Oil Tuna dan Kufpec Indonesia (Anambas).

Dari sejumlah sumur tersebut, beberapa KKKS telah selesai melakukan pengeboran dengan hasil discovery dan menemukan cadangan migas yaitu antara lain KKKS EMP Malacca Strait melalui sumur MSDE-01 mampu menemukan kandungan minyak. Kemudian KKKS Premier Oil Tuna yang berada di ujung Pulau Natuna yang berbatasan langsung dengan laut Vietnam  telah mampu menemukan kandungan minyak dan gas melalui Sumur Singa Laut-2 yang menghasilkan gas dan Sumur Kuda Laut-2 yang menemukan minyak.(adv)

Wilayah Sumatera Bagian Utara yang meliputi 5 (lima) provinsi di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau mempunyai peran penting terhadap produksi migas nasional. Kelima daerah wilayah migas tersebut saat ini menopang sekitar 31 persen produksi minyak nasional. Tentunya hal ini memiliki arti  bahwa wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut);dalam sejarahnya hingga saat ini masih menjadi andalan dalam ketersediaan migas nasional. Terlebih lagi dengan adanya target 1 juta barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 yang telah dicanangkan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi insan hulu migas baik SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Dalam mengawal target tersebut, SKK Migas Sumbagut dan KKKS di wilayah Sumbagut terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait di daerah dalam rangka membangun keselarasan pemahaman terkait pentingnya kelancaran operasional hulu migas dalam mencapai target produksi, yang tentunya akan terkait dengan peningkatan dana bagi hasil (DBH) dan multiplier effect lainnya.

- Advertisement -

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan kolaborasi dan sinergi bersama pemerintah daerah yang sudah terjalin dengan baik saat ini telah mampu meminilimasir kendala-kendala di lapangan. Salah satu contoh bukti sinergi yang baik adalah dalam proses alih kelola wilayah kerja (WK) Rokan yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 yang lalu berjalan smooth tanpa gangguan yang berarti. Kehadiran Pemerintah Daerah Riau melalui Gubernur Riau Drs Syamsuar mampu meminimalisir gejolak di lapangan sehingga alih kelola WK Rokan berjalan dengan aman dan lancar.

Baca Juga:  Dimensi Spiritual dan Sosial Puasa

“Kami mengapresiasi penuh para gubernur di wilayah Sumbagut di antaranya Bapak Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh, Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatera Utara, Bapak Mahyeldi Ansharullah selaku Gubernur Sumatera Barat, Bapak Syamsuar selaku Gubernur Riau dan Bapak Anshar Ahmad selaku Gubernur Kepulauan Riau yang telah aktif bersama Forkominda dan jajaran OPD mendukung industri hulu migas di daerah sehingga  upaya mengenjot capaian target produksi menuju 1 juta barel dan 12 BSCFD di tahun 2030 mudah-mudahan dapat tercapai,” ujar Rikky Rahmat Firdaus.

- Advertisement -

Dalam gelaran Northern Sumatera Forum yang lalu, SKK Migas memberikan apresiasi dan penghargaan kepada gubernur di wilayah Sumbagut yang telah memberikan dukungan secara langsung terhadap kelancaran operasional hulu migas di wilayah Sumatera Bagian Utara. Hal ini merupakan komitmen nyata sinergitas yang baik antara industri hulu migas dalam hal ini SKK Migas dan KKKS dengan pemerintah daerah.

Capaian dan Kinerja
Sepanjang tahun 2021, SKK Migas dan KKKS telah melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di beberapa wilayah kerja. Untuk wilayah Riau, pasca alih Kelola WK Rokan yang telah dilaksanakan pada Agustus 2021 yang lalu, Pertamina Hulu Rokan terus menggesa target pengeboran yang hingga saat ini telah mencapai 118 sumur dan akan bertambah sampai dengan akhir tahun 2021. Adapun operator sebelumnya PT CPI juga berhasil merealisasikan sebanyak 102 sumur.

Baca Juga:  Penuhi Panggilan KPK, Anies Janji Akan Terbuka soal Pengadaan Tanah Munjul

Untuk pengeboran eksplorasi di wilayah Sumbagut beberapa KKKS telah dan sedang melaksanakan rencana tahun 2021 dengan total target 14 sumur.  Untuk wilayah Aceh, KKKS Pertamina Hulu Rokan Zona 1 melalui PHE NSO juga sedang melaksanakan pengeboran sumur eksplorasi di area offshore >12 mil laut. Untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, KKKS yang sedang melakukan pengeboran eksplorasi adalah MNK Sumbagut, Pacific Oil & Gas (MNK Kisaran), Bukit Energy Bahorok dan PHR Zona 1 (PEP).

Sementara itu, untuk wilayah Riau sendiri, KKKS yang melakukan pengeboran eksplorasi terdiri dari KKKS BOB PT BSP – Pertamina Hulu, KKKS EMP Bentu, KKKS EMP Malacca Strait SA dan Northern Yamano Technology dan untuk wilayah Kepulauan Riau yang melakukan pengeboran eksplorasi adalah Premier Oil Tuna dan Kufpec Indonesia (Anambas).

Dari sejumlah sumur tersebut, beberapa KKKS telah selesai melakukan pengeboran dengan hasil discovery dan menemukan cadangan migas yaitu antara lain KKKS EMP Malacca Strait melalui sumur MSDE-01 mampu menemukan kandungan minyak. Kemudian KKKS Premier Oil Tuna yang berada di ujung Pulau Natuna yang berbatasan langsung dengan laut Vietnam  telah mampu menemukan kandungan minyak dan gas melalui Sumur Singa Laut-2 yang menghasilkan gas dan Sumur Kuda Laut-2 yang menemukan minyak.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari