Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tak Perlu Kembangkan Vaksin Baru Khusus Omicron

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ahli Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) dr Anthony Fauci menilai produsen vaksin Covid-19 tak perlu memproduksi versi khusus Omicron dari vaksin sebelumnya. Sebaliknya, dia mengatakan vaksin saat ini sudah cukup memberikan perlindungan terhadap varian baru untuk sebagian besar individu yang divaksinasi dan mereka yang mendapatkan booster.

Laporan STAT, menurut Fauci, hal itu sudah dipertimbangkan berdasarkan bagaimana vaksin bertahan terhadap varian SARS-CoV-2 lainnya. "Namun studi perlu dilakukan," tegasnya.

"Produsen sedang mengerjakan dan akan menguji versi vaksin mereka berdasarkan protein lonjakan Omicron," katanya.

“Perusahaan akan membuat vaksin booster khusus varian,” imbuh Fauci seperti dilansir STAT.

Omicron pertama kali diidentifikasi pada akhir November di Botswana dan Afrika Selatan, dan dinyatakan sebagai varian yang mengkhawatirkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan varian tersebut telah ditemukan beredar di 57 negara.

Baca Juga:  KPK Setorkan Uang Rp72 M Korupsi Edhy Prabowo ke Kas Negara

Jumlah itu termasuk di Amerika Serikat. Di beberapa bagian Eropa, varian tampaknya mulai meningkat. Di sisi lain, Pfizer dan BioNTech merilis data yang menunjukkan bahwa sementara dua dosis vaksin mereka mungkin tidak cukup untuk mencegah varian Omicron, barulah jika mereka menerima dosis booster mungkin memiliki perlindungan yang memadai.

Dalam sebuah wawancara dengan STAT, Kepala penelitian vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, mengatakan dia belum mengembangkan apakah vaksin perlu diperbarui. Perusahaan baru melakukan ancang-ancang.

"Sekarang kita bersiap-siap. Kita lihat buktinya. Berikan kami lebih banyak waktu," kata Jansen.

Pandangan Fauci serupa. Dia mencatat bahwa banyak penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin dapat melindungi terhadap berbagai varian yang telah muncul.

Baca Juga:  Rencana Nadiem Buka Sekolah di Zona Kuning Tuai Kritik

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ahli Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) dr Anthony Fauci menilai produsen vaksin Covid-19 tak perlu memproduksi versi khusus Omicron dari vaksin sebelumnya. Sebaliknya, dia mengatakan vaksin saat ini sudah cukup memberikan perlindungan terhadap varian baru untuk sebagian besar individu yang divaksinasi dan mereka yang mendapatkan booster.

Laporan STAT, menurut Fauci, hal itu sudah dipertimbangkan berdasarkan bagaimana vaksin bertahan terhadap varian SARS-CoV-2 lainnya. "Namun studi perlu dilakukan," tegasnya.

- Advertisement -

"Produsen sedang mengerjakan dan akan menguji versi vaksin mereka berdasarkan protein lonjakan Omicron," katanya.

“Perusahaan akan membuat vaksin booster khusus varian,” imbuh Fauci seperti dilansir STAT.

- Advertisement -

Omicron pertama kali diidentifikasi pada akhir November di Botswana dan Afrika Selatan, dan dinyatakan sebagai varian yang mengkhawatirkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan varian tersebut telah ditemukan beredar di 57 negara.

Baca Juga:  Pemkab Belum Putuskan Salat Id

Jumlah itu termasuk di Amerika Serikat. Di beberapa bagian Eropa, varian tampaknya mulai meningkat. Di sisi lain, Pfizer dan BioNTech merilis data yang menunjukkan bahwa sementara dua dosis vaksin mereka mungkin tidak cukup untuk mencegah varian Omicron, barulah jika mereka menerima dosis booster mungkin memiliki perlindungan yang memadai.

Dalam sebuah wawancara dengan STAT, Kepala penelitian vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, mengatakan dia belum mengembangkan apakah vaksin perlu diperbarui. Perusahaan baru melakukan ancang-ancang.

"Sekarang kita bersiap-siap. Kita lihat buktinya. Berikan kami lebih banyak waktu," kata Jansen.

Pandangan Fauci serupa. Dia mencatat bahwa banyak penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin dapat melindungi terhadap berbagai varian yang telah muncul.

Baca Juga:  Catherine Wilson: No Makanan Instan

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari