LUMAJANG (RIAUPOS.CO) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 28 sekolah terdampak erupsi Gunung Semeru di wilayah Lumajang, Jawa Timur.
"Total untuk satuan pendidikan yang terdampak langsung adalah 6 sekolah di Candipuro dan 22 sekolah di Pronojiwo," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers, Ahad (5/12/2021).
Dari 28 sekolah tersebut, 13 di antaranya merupakan bangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ada empat di Candipuro dan sembilan di Pronojiwo.
Sementara itu, bangunan Sekolah Dasar (SD) yang terdampak ada 18 sekolah dengan rincian masing-masing sembilan sekolah di Candipuro dan Pronojiwo.
"SMP di Candipuro 2 sekolah, Pronojiwo 3 sekolah dan SMK Candi Puri 1 sekolah," lanjutnya.
Abdul Muhari mengatakan, informasi tersebut didapat dari pendataan yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Sebelumnya, BNPB mencatat 5.205 jiwa terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, yang terjadi pada Sabtu lalu (4/12). Dari jumlah itu, 1.300 warga yang terpaksa harus mengungsi.
Kepala BNPB Suharyanto memerintahkan agar posko terpadu didirikan sesegera mungkin, sehingga upaya penanggulangan lebih terkoordinasi.
"Kepala BNPB malam ini sudah harus satu posko terpadu sehingga giat yang dilakukan di sisi timur Gunung Semeru dengan giat yang dilakukan di Kabupaten Malang, sisi barang Gunung Semeru bisa terkoordinasi dan data bisa terkonsolidasi dengan baik," ucapnya.
Sumber: JPG/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun