JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Musisi senior di bidang musik jazz Chaidar Rasjidi bin Ahmad Rasjidi atau akrab dipanggil Idang Rasjidi, meninggal dunia tadi malam Sabtu (4/12). Musisi kelahiran Pangkal Pinang, 26 April 1955 itu mengembuskan napas terakhirnya tidak lama setelah operasi.
Idang Rasjidi mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Azra tadi malam tepat pada pukul 23.35 WIB. Kabar meninggalnya Idang diungkapkan sang putra, Shadu Rasjidi, melalui kiriman di Instagram.
“Innalillahi wa inailaihi rajiun, telah meninggal dunia Ayahanda kami tercinta Chaidar Idang Rasjidi, pukul 23.35 di RS Azra Bogor. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau semasa hidup dan mohon doa agar mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. Amin. selamat jalan pah,” tulisnya.
Sekitar 2 hari lalu Idang Rasjidi melakukan operasi terkait penyakit diabetes yang dideritanya supaya tidak semakin menjalar ke anggota tubuh lain. Shadu pun memberi tahu publik bahwa proses operasi sang ayahanda berjalan lancar.
Selain diabetes, Idang Rasjidi juga mengidap sejumlah penyakit lain yaitu kurangnya protein dalam darah, leukosit kurang, asam urat, ginjal, dan ada pengapuran pada bagian punggung. Hal itu diungkapkan sahabatnya yang juga menemani Idang di rumah sakit, Jilly Likumahuwa, lewat postingan Instagram.
“Sakitnya Papa IDANG RASJIDI mmg bener² komplikasi skali sngat² mirip dgn shabatnya Alm. Benny Likumahuwa,” tulis Jilly Likumahuwa.
Idang Rasjidi telah menghasilkan banyak album selama perjalanan karirnya di dunia musik tanah air. Beberapa diantaranya, Heaven and Earth ((1996), Live at For Seassons (Victorious) (2005), Sound Of Hope ((2008), dan yang lainnya.
Bersama sahabatnya Indra Lesmana, Idang Rasjidi sempat membentuk Indra Lesmana – Idang Rasjidi Reformation Jazz. Idang juga sempat membentuk Jakarta All Stars.
Jawapos.com sempat menghubungi Shadu Rasjidi untuk update informasi seputar meninggalnya Idang Rasjidi. Namun sampai berita ini dinaikkan, belum ada respons. Selamat jalan, Idang Rasjidi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman