PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Waduk penangkal banjir di taman kota yang berada tepat di samping Hotel Aryaduta Jalan Diponegoro mengalami sedimentasi atau pendangkalan. Kondisi penumpukan sedimen cukup parah. Bahkan hampir seperempat bagian dari waduk tersebut, tumpukan sedimen sudah muncul di permukaan.
Atas kondisi tersebut, Pengamat Tata Kota Dr Muhammad Ikhsan menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera melakukan pengerukan pada waduk tersebut. Karena apabila dibiarkan akan mengganggu upaya pencegahan banjir di wilayah sekitar waduk tersebut.
"Fungsi waduk itu memang untuk menangkal banjir sekitar taman kaca mayang (Jalan Jenderal Sudirman, red), Wilayah Kantor Wali Kota lama dan sekitarnya serta Jalan Sumatera. Fungsinya kalau tidak dikeruk, bisa tidak efektif lagi,’’ sebut Ikhsan.
Lanjut Ikhsan, penumpukan lumpur yang sudah tebal hingga muncul ke permukaan tersebut akan mengganggu daya tampung waduk. Apalagi tumpukan lumpur paling tebal berada di pintu masuk air itu sendiri.
Ikhsan menyarankan, pengerukan dilakukan saat musim kemarau untuk mempermudah pengerjaan. Lumpurnya harus diangkat semua dan dibuang ke tempat penimbunan. Ikhsan memperkirakan, waktu yang dibutuhkan tidak lama. Hanya perlu satu bulan melakukan pengerukan, dengan estimasi kedalaman sidemen satu hinga dua meter.
Selain sudah harus dikeruk, Ikhsan juga menyarankan agar pemeliharaan kondisi air dan filter sampah yang masuk ditingkatkan. Waduk yang berada di taman kota dengan tingkat kunjungan cukup tinggi tersebut sebaiknya dalam kondisi bersih. Setidaknya kata Ikhsan tidak ada sampah yang berserakan di dalam waduk.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Waduk penangkal banjir di taman kota yang berada tepat di samping Hotel Aryaduta Jalan Diponegoro mengalami sedimentasi atau pendangkalan. Kondisi penumpukan sedimen cukup parah. Bahkan hampir seperempat bagian dari waduk tersebut, tumpukan sedimen sudah muncul di permukaan.
Atas kondisi tersebut, Pengamat Tata Kota Dr Muhammad Ikhsan menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera melakukan pengerukan pada waduk tersebut. Karena apabila dibiarkan akan mengganggu upaya pencegahan banjir di wilayah sekitar waduk tersebut.
- Advertisement -
"Fungsi waduk itu memang untuk menangkal banjir sekitar taman kaca mayang (Jalan Jenderal Sudirman, red), Wilayah Kantor Wali Kota lama dan sekitarnya serta Jalan Sumatera. Fungsinya kalau tidak dikeruk, bisa tidak efektif lagi,’’ sebut Ikhsan.
Lanjut Ikhsan, penumpukan lumpur yang sudah tebal hingga muncul ke permukaan tersebut akan mengganggu daya tampung waduk. Apalagi tumpukan lumpur paling tebal berada di pintu masuk air itu sendiri.
- Advertisement -
Ikhsan menyarankan, pengerukan dilakukan saat musim kemarau untuk mempermudah pengerjaan. Lumpurnya harus diangkat semua dan dibuang ke tempat penimbunan. Ikhsan memperkirakan, waktu yang dibutuhkan tidak lama. Hanya perlu satu bulan melakukan pengerukan, dengan estimasi kedalaman sidemen satu hinga dua meter.
Selain sudah harus dikeruk, Ikhsan juga menyarankan agar pemeliharaan kondisi air dan filter sampah yang masuk ditingkatkan. Waduk yang berada di taman kota dengan tingkat kunjungan cukup tinggi tersebut sebaiknya dalam kondisi bersih. Setidaknya kata Ikhsan tidak ada sampah yang berserakan di dalam waduk.(end)