Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Batasi Konsumsi Garam dan Gula Jika Ingin Terhindar dari Diabetes dan Hipertensi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penyakit tak menular akibat gaya hidup seperti diabetes dan hipertensi sering tak disadari. Makanan tinggi gula dan garam memicu penyakit tersebut. Karena itu, mulailah untuk membatasi asupan garam dan gula.

Dalam webinar bersama PT Ajinomoto Indonesia, gaya hidup sehat bisa dimulai dari mengendalikan asupan sehari-hari. Salah satunya membatasi asupan garam dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional.

“Pandemi ini membuat orang semakin sadar dengan gaya hidup lebih sehat. Semua saling mengingatkan tentang pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya mengganti garam dengan bumbu umami seperti MSG,” kata Grant Senjaya dari PT Ajinomoto Indonesia secara daring baru-baru ini.

Ahli Gizi dan Guru Besar Keamanan & Gizi Pangan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB Prof Ahmad Sulaeman menjelaskan salah satu strategi dalam mewujudkan hidup sehat, yaitu dengan pengendalian asupan garam. Tujuannya untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi.

Baca Juga:  Hari Pertama di KPK, Firli Bahas 6 Jabatan Kosong

“Guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Ahmad.

Menurutnya sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi. Ia mengutip penelitian di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam.

“Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.

Selain sebagai strategi diet rendah garam, Ahmad mengungkapkan bahwa penggunaan bumbu umami seperti MSG pada masakan juga memiliki berbagai manfaat lain. Misalnya meningkatkan selera makan sekaligus meningkatkan performa harian, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

Baca Juga:  Pergub Pendidikan Vokasi Masuk Tahap Harmonisasi

Untuk menghindari hipertensi masyarakat bisa membatasi konsumsi garam atau mengganti garam dengan bumbu umami. Batasan garam hanya 1 sendok teh garam sehari atau 5 gram. Untuk orang dengan hipertensi, hanya kurang dari 1,5 gram per hari.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penyakit tak menular akibat gaya hidup seperti diabetes dan hipertensi sering tak disadari. Makanan tinggi gula dan garam memicu penyakit tersebut. Karena itu, mulailah untuk membatasi asupan garam dan gula.

Dalam webinar bersama PT Ajinomoto Indonesia, gaya hidup sehat bisa dimulai dari mengendalikan asupan sehari-hari. Salah satunya membatasi asupan garam dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional.

- Advertisement -

“Pandemi ini membuat orang semakin sadar dengan gaya hidup lebih sehat. Semua saling mengingatkan tentang pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya mengganti garam dengan bumbu umami seperti MSG,” kata Grant Senjaya dari PT Ajinomoto Indonesia secara daring baru-baru ini.

Ahli Gizi dan Guru Besar Keamanan & Gizi Pangan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB Prof Ahmad Sulaeman menjelaskan salah satu strategi dalam mewujudkan hidup sehat, yaitu dengan pengendalian asupan garam. Tujuannya untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Siapkan Dokumen Perencanaan untuk TPU

“Guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” ungkap Ahmad.

Menurutnya sebenarnya jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi. Ia mengutip penelitian di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam.

“Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.

Selain sebagai strategi diet rendah garam, Ahmad mengungkapkan bahwa penggunaan bumbu umami seperti MSG pada masakan juga memiliki berbagai manfaat lain. Misalnya meningkatkan selera makan sekaligus meningkatkan performa harian, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta mampu meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut, sehingga pada saat sudah di lambung pun kemudian mudah diserap tubuh.

Baca Juga:  Tangis BCL Pecah Saat Peluk Noah di Pemakaman Ashraf Sinclair

Untuk menghindari hipertensi masyarakat bisa membatasi konsumsi garam atau mengganti garam dengan bumbu umami. Batasan garam hanya 1 sendok teh garam sehari atau 5 gram. Untuk orang dengan hipertensi, hanya kurang dari 1,5 gram per hari.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari