SIAK (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan almarhum Lukman orang yang gigih. Di tengah keterbatasan, sekolah dasar tempatnya mengajar memiliki perpustakaan terbaik se-Kabupaten Bengkalis.
Ia juga tak mudah menyerah dan sangat loyal. Hal itu mendapat perhatian dari Bupati Arwin kala itu. Ia sempat menjadi Kepala Kepegawaian Siak, sebelum akhirnya menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian diceritakan Sekda Siak Arfan Usman di rumah duka, saat melepas sahabatnya, kepala dinasnya ke tempat peristirahatan terakhir, Rabu (27/10) sekitar pukul 21.00 WIB.
Hadir Bupati Siak H Alfedri, Wabup Husni Merza, Asisten III Jamaluddin, Ketua DPRD Indra Gunawan, Kadiskes Tonny Chandra dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkap Siak. "Lukman orang baik, ia gigih dalam bekerja. Dan apa yang dikerjakannya selalu tuntas dan memuaskan," ucap sekda.
Hal itu membuat Pemkab Siak kehilangan Lukman. Tidak hanya Pemkab Siak, tapi juga dunia pendidikan. "Ia telah memberi warna bagi dunia pendidikan Siak, menjadi seperti saat ini. Di tengah pandemi Covid-19, ia begitu resah melihat anak-anak tidak sekolah. Ia khawatir akan bagaimana anak-anak ke depan jika tidak bersekolah," terang sekda.
Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas membuatnya begitu bersemangat. Semua persyaratan dilengkapinya, ia berkoordinasi intens dengan seluruh kepala sekolah, Satgas Penanggulangan Covid-19, perangkat desa dan kecamatan serta OPD terkait dan Forkopimda.
"Sampai akhirnya ia berpulang dan kami sangat berduka. Lelaki berdedikasi itu pergi lebih dulu, sepertinya janjinya pada Allah," kata sekda.
Sekda mengisahkan bahwa Lukman pada April 2022 mendatang akan pensiun, dan bersama para Korwilcam ke Banda Aceh. "Menurut penuturan Aan Darlis pegawai Dinas Pendidikan kepada saya, ketika mereka di Pulau Sabang, pada Selasa (26/10), Lukman sudah tidak enak badan, sempat diurut," ungkap Arfan.
Setelah itu rombongan bertolak ke Banda Aceh. Sesampai di Banda Aceh, kesehatan Lukman menurun dan sempat tidak sadarkan diri. Lalu dilarikan ke rumah sakit, ternyata Lukman pergi lebih dulu. Ketika itu semua kaget, semua berduka. Tidak ada yang menyangka Lukman berpulang di sana. Hal paling berat tentu melaporkan kepada pihak keluarga atas apa yang terjadi.
"Duka yang mendalam terlihat dari banyaknya pelayat dan bersedia menunggu kedatangan jenazah Lukman hingga malam. Hal ini bentuk sayang dan hormat banyak orang padanya," sebut Arfan.
Usai sekda memberikan penjelasan, tak lama Bupati Siak Alfedri dan Wabup Husni Merza tiba di rumah duka. Bupati memberikan ucapan duka cita dan memberikan kata-kata untuk melepas Lukman ke tempat peristirahatan terakhir.
Lukman adalah pegawai yang berintegritas, loyal dan disiplin. Perjalanan panjang yang dilaluinya hingga menjadi Kepala Dinas Pendidikan merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi yang diberikannya.
"Allah sayang padanya, makanya dia dipanggil lebih dulu. Kami sangat kehilangan. Saya yakin, semua yang mengenalnya akan merasakan hal yang sama. Semoga Allah ampuni dosanya dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan," ucap bupati.(ade)