JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sebanyak 3.103 personel komponen cadangan atau komcad dikukuhkan kemarin (7/10). Mereka akan menjadi bagian dari upaya memperkuat pertahanan negara.
Presiden Joko Widodo memimpin upacara pengukuhan yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Jawa Barat.
Komcad merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Beberapa bulan belakangan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memulai pendaftaran, seleksi, dan latihan komcad sebagai bagian dari alat pertahanan negara. Seleksi dan pelatihan dilakukan lewat mekanisme ketat. Kemudian, personel komcad yang berasal dari masyarakat sipil itu digembleng.
Dalam kesempatan kemarin, Jokowi menekankan bahwa komcad tidak boleh digunakan untuk urusan lain di luar pertahanan negara. "Perlu saya tegaskan, komponen cadangan tidak boleh digunakan kecuali untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara," kata Jokowi.
Presiden optimistis penetapan komcad akan semakin memperkukuh sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Komcad ditempatkan di belakang komponen utama dan komponen pendukung. Mereka hanya bertugas ketika diperintah presiden atau mengikuti latihan. "Masa aktif komponen cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi," ungkapnya.
Komcad dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang. Presiden yang akan memobilisasi dengan persetujuan DPR. Sementara itu, komando dan kendalinya berada di panglima TNI.
Bila tidak bertugas, komcad melaksanakan aktivitas harian sesuai dengan latar belakang dan profesi masing-masing. Kepada masyarakat yang sudah sukarela bergabung dalam komcad, presiden memberikan apresiasi. Sebab, mereka telah mengikuti proses seleksi dan pelatihan dasar kemiliteran yang panjang.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa upaya memperkuat pertahanan negara tidak hanya melalui pembentukan komcad. Pemerintah juga terus memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara menyeluruh di semua matra. Baik itu darat, laut, maupun udara.
"Pembangunan (kapal) fregat buatan Indonesia, termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut, serta pembangunan kapal selam Indonesia," paparnya.
Jokowi meminta TNI untuk selalu siaga. Terutama terkait dengan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan bahwa personel komponen cadangan yang dikukuhkan Presiden Jokowi kemarin berasal dari berbagai daerah. Mereka ikut seleksi di beberapa kodam.
"Saat ini komcad terdiri atas Rindam Jaya 500 orang, Rindam III/Siliwangi 500 orang, Rindam IV/Diponegoro 500 orang, dan Rindam V/Brawijaya 500 orang," jelasnya.
Selain itu, ada 499 orang dari Rindam XII/Tanjungpura dan 604 orang dari Universitas Pertahanan.
Menurut Prabowo, sishankamrata melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dimiliki negara. Termasuk masyarakat yang secara sukarela bergabung dalam komcad. "Dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara," tegas dia.
Kemenhan memastikan, tidak ada paksaan atau kewajiban untuk bergabung dengan komcad. Setiap masyarakat boleh mengajukan diri. Tentu sesuai aturan dan syarat yang berlaku.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi