Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Besok, PTM Dimulai 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kota Pekanbaru saat ini turun status dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ke 3. Kondisi ini diikuti dengan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dimulai Kamis (9/9) besok.

PTM akan dilakukan untuk semua tingkatan dan jenjang pendidikan di Kota Pekanbaru. PPKM level 3 sendiri di Pekanbaru mulai Selasa (7/9) hingga 14 hari ke depan. Perbedaan antara PPKM level 3 dengan level 4 adalah diperbolehkannya PTM di level 3.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Selasa (7/9).

"Karena kita (Pekanbaru, red) sudah level 3, itu sudah boleh sekolah. Kalau bisa hari Kamis ini kita mulai buka sekolah," kata dia.

Ada 177 sekolah dasar (SD) negeri, dan 45 sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang bakal lebih dulu memulai sekolah tatap muka. Menurut Ismardi, sekolah negeri akan lebih dulu memulai sekolah tatap muka. Kemudian diikuti dengan sekolah swasta.

"Pihak sekolah harus mengikuti standar protokol kesehatan untuk dapat menyelenggarakan sekolah tatap muka," paparnya.

Ada tim dari Disdik yang telah turun melakukan pengecekan ke setiap sekolah. Mereka memastikan sekolah telah menyediakan fasilitas prokes dan metode pelajaran sesuai standar prokes.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Imbau Lansia Ikut Vaksinasi

"Tapi sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar itu, belum kami rekomendasikan untuk buka. Kalau negeri rata -rata sudah siap itu. Tinggal beberapa sekolah swasta lagi," terangnya.

Ismardi menyebut, dirinya bakal mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk sosialisasi regulasi pembelajaran di masa pandemi. Kalau mereka sudah siap, maka dipersilahkan untuk membuka sekolah.

Untuk kapasitas kelas hanya dapat diisi 50 persen dari total siswa. Siswa dapat belajar di sekolah 2-3 jam dalam sehari. Sementara untuk masuk sekolah hanya sebanyak dua kali dalam satu pekan. "Aturannya kami mengacu kepada SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri," singkatnya.

Sebelum PTM, Guru Wajib Vaksin

Dalam pada itu, Wali Kota Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyatakan, tenaga pendidik wajib menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum memulai proses sekolah tatap muka. Vaksin salah satu upaya untuk menghindari penyebaran virus di lingkungan sekolah.

Ia menyebut, saat ini proses percepatan vaksinasi kelompok tenaga pendidik atau guru terus digesa. Apalagi saat ini sekolah tatap muka bakal digelar di Kota Pekanbaru seiring penurunan kasus Covid-19. "Guru iya (syarat, red) untuk sekolah tatap muka. Harus vaksin!" kata Wako.

Baca Juga:  Kasus Narkoba dan Curanmor Marak

Menurutnya, proses vaksinasi kelompok guru hampir tuntas. Ia menyebut lebih dari 90 persen guru telah menjalani vaksinasi. Total ada 11 ribu guru yang terdaftar menjadi penerima vaksin.

Namun masih ada yang mengalami penundaan vaksin akibat memiliki penyakit penyerta. Mereka mengalami penundaan hingga kondisi tubuh mereka memungkinkan menerima suntikan vaksin.

"Mana yang susah divaksin, ini akan segera vaksin. Karena semalam ada guru yang berhalangan karena komorbid," ungkapnya.

Selain guru, pelajar juga menjadi prioritas penerima vaksin. Wako menyebut percepatan dilakukan namun terkendala karena keterbatasan vaksin. "Penyaluran vaksin itu dibagi tiga. Pemerintah daerah, TNI, dan Polri. Ini penyaluran nya sedikit sedikit," ulasnya.

Saat ini saja, lebih dari 100 ribu orang yang menanti suntikan vaksin dosis kedua. Mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan vaksin. "Ada yang sudah menunggu lebih dari 50 hari," singkatnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kota Pekanbaru saat ini turun status dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ke 3. Kondisi ini diikuti dengan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dimulai Kamis (9/9) besok.

PTM akan dilakukan untuk semua tingkatan dan jenjang pendidikan di Kota Pekanbaru. PPKM level 3 sendiri di Pekanbaru mulai Selasa (7/9) hingga 14 hari ke depan. Perbedaan antara PPKM level 3 dengan level 4 adalah diperbolehkannya PTM di level 3.

- Advertisement -

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Selasa (7/9).

"Karena kita (Pekanbaru, red) sudah level 3, itu sudah boleh sekolah. Kalau bisa hari Kamis ini kita mulai buka sekolah," kata dia.

- Advertisement -

Ada 177 sekolah dasar (SD) negeri, dan 45 sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang bakal lebih dulu memulai sekolah tatap muka. Menurut Ismardi, sekolah negeri akan lebih dulu memulai sekolah tatap muka. Kemudian diikuti dengan sekolah swasta.

"Pihak sekolah harus mengikuti standar protokol kesehatan untuk dapat menyelenggarakan sekolah tatap muka," paparnya.

Ada tim dari Disdik yang telah turun melakukan pengecekan ke setiap sekolah. Mereka memastikan sekolah telah menyediakan fasilitas prokes dan metode pelajaran sesuai standar prokes.

Baca Juga:  Babinsa Gelar Wasbang dan Bakti Sosial

"Tapi sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar itu, belum kami rekomendasikan untuk buka. Kalau negeri rata -rata sudah siap itu. Tinggal beberapa sekolah swasta lagi," terangnya.

Ismardi menyebut, dirinya bakal mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk sosialisasi regulasi pembelajaran di masa pandemi. Kalau mereka sudah siap, maka dipersilahkan untuk membuka sekolah.

Untuk kapasitas kelas hanya dapat diisi 50 persen dari total siswa. Siswa dapat belajar di sekolah 2-3 jam dalam sehari. Sementara untuk masuk sekolah hanya sebanyak dua kali dalam satu pekan. "Aturannya kami mengacu kepada SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri," singkatnya.

Sebelum PTM, Guru Wajib Vaksin

Dalam pada itu, Wali Kota Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyatakan, tenaga pendidik wajib menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum memulai proses sekolah tatap muka. Vaksin salah satu upaya untuk menghindari penyebaran virus di lingkungan sekolah.

Ia menyebut, saat ini proses percepatan vaksinasi kelompok tenaga pendidik atau guru terus digesa. Apalagi saat ini sekolah tatap muka bakal digelar di Kota Pekanbaru seiring penurunan kasus Covid-19. "Guru iya (syarat, red) untuk sekolah tatap muka. Harus vaksin!" kata Wako.

Baca Juga:  Kasus Narkoba dan Curanmor Marak

Menurutnya, proses vaksinasi kelompok guru hampir tuntas. Ia menyebut lebih dari 90 persen guru telah menjalani vaksinasi. Total ada 11 ribu guru yang terdaftar menjadi penerima vaksin.

Namun masih ada yang mengalami penundaan vaksin akibat memiliki penyakit penyerta. Mereka mengalami penundaan hingga kondisi tubuh mereka memungkinkan menerima suntikan vaksin.

"Mana yang susah divaksin, ini akan segera vaksin. Karena semalam ada guru yang berhalangan karena komorbid," ungkapnya.

Selain guru, pelajar juga menjadi prioritas penerima vaksin. Wako menyebut percepatan dilakukan namun terkendala karena keterbatasan vaksin. "Penyaluran vaksin itu dibagi tiga. Pemerintah daerah, TNI, dan Polri. Ini penyaluran nya sedikit sedikit," ulasnya.

Saat ini saja, lebih dari 100 ribu orang yang menanti suntikan vaksin dosis kedua. Mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan vaksin. "Ada yang sudah menunggu lebih dari 50 hari," singkatnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari