PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SUATU waktu, Ocu dan teman-temannya jalan ke Pulau Jawa. Di sana, Ocu sibuk mencari tempat makan sate. Maklumlah, Ocu suka sekali sate.
Saat berjalan, Ocu melihat salah satu tempat makan sate. Ia pun mengajak temannya untuk mampir ke tempat penjual sate itu.
Ocu langsung memesan. Begitu hidangan ada di depan mata, Ocu pun langsung makan dengan lahap.
"Wah.. daging satenya enak banget,” kata Ocu.
"Kok kamu nggak mau makan sate?’’ tanya Ocu ke temannya.
"Nggak lah..,” jawab sang teman dengan nada malas.
Ocu selesai melahap satenya. Tak sengaja matanya melihat seseorang datang ke penjual sate. Pria itu membawa banyak keong dan memberikannya kepada si penjual sate.
Penasaran, Ocu pun bertanya,’’Untuk apa keong sebanyak itu, Pak?’’
Dengan santainya si penjual sate menjawab,’’Buat dijual, dijadiin sate’’.
Mendengar jawaban itu, Ocu terkejut bukan main.
"Alamakkk…..!!! Ternyata yang saya makan tadi sate keong, bukannya ayam atau sapi?,” tanya Ocu langsung merasa mual.(dof)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SUATU waktu, Ocu dan teman-temannya jalan ke Pulau Jawa. Di sana, Ocu sibuk mencari tempat makan sate. Maklumlah, Ocu suka sekali sate.
Saat berjalan, Ocu melihat salah satu tempat makan sate. Ia pun mengajak temannya untuk mampir ke tempat penjual sate itu.
- Advertisement -
Ocu langsung memesan. Begitu hidangan ada di depan mata, Ocu pun langsung makan dengan lahap.
"Wah.. daging satenya enak banget,” kata Ocu.
- Advertisement -
"Kok kamu nggak mau makan sate?’’ tanya Ocu ke temannya.
"Nggak lah..,” jawab sang teman dengan nada malas.
Ocu selesai melahap satenya. Tak sengaja matanya melihat seseorang datang ke penjual sate. Pria itu membawa banyak keong dan memberikannya kepada si penjual sate.
Penasaran, Ocu pun bertanya,’’Untuk apa keong sebanyak itu, Pak?’’
Dengan santainya si penjual sate menjawab,’’Buat dijual, dijadiin sate’’.
Mendengar jawaban itu, Ocu terkejut bukan main.
"Alamakkk…..!!! Ternyata yang saya makan tadi sate keong, bukannya ayam atau sapi?,” tanya Ocu langsung merasa mual.(dof)