Jumat, 20 September 2024

Messi dan Kutukan Empat Final Bersama Argentina

RIO DE JAINERO (RIAUPOS.CO) – Jelang final Copa America 2021, kapten timnas Argentina, Lionel Messi, seperti punya kutukan saat tampil di laga final sebuah turnamen. Sejak membela Argentina pada 2005 pencapaian terbaik Messi hanya runner-up. 

Ini kontras dengan pencapaian Messi bersama Barcelona. Sejak 2004, pemain yang dijuluki La Pulga ini telah mempersembahkan 34 gelar. Itu belum termasuk gelar individu yang ia raih selama 17 tahun bersama Blaugrana.

Laga final Copa America 2021 Argentina vs Brazil merupakan kesempatan kelima Messi bermain di final untuk tim nasional. La Pulga pun mengemban misi untuk menghindari kutukan final untuk kelima kalinya. 

Messi bakal mematahkan kutukan final turnamen mayor bersama Amerika di final Copa America 2020? Berikut ini kilas balik empat pertandingan final sang megabintang berusia 34 tahun tersebut bersama Argentina yang dirangkum dari berbagai sumber.

- Advertisement -

Copa America 2007. Kutukan pertama Messi bersama Argentina tercipta dalam Copa America 2007 di Venezuela. Walau baru 20 tahun, pemain kelahiran 24 Juni 1987 ini sudah menjadi andalan Alfio Basile, pelatih Argentina era tersebut. 

Baca Juga:  Jika Absen Latihan Messi Bisa Didenda Hampir Rp20 M

Bertemu Brazil di laga final, Messi menjadi starter dan tak diganti. Sayang, Messi tak bisa mencetak gol dan gagal menolong Argentina. Argentina kalah 0-3 dari Brazil di akhir pertandingan. Lionel Messi sudah sering menangis di partai final. 

- Advertisement -

Piala Dunia 2014. Setelah gagal di Piala Dunia 2006 dan 2010, Messi membawa Argentina ke partai final Piala Dunia 2014. Pada partai puncak kejuaraan termegah milik FIFA ini Argentina bertemu dengan Jerman. 

Messi yang sedang dalam usia keemasan, 27 tahun, diyakini bisa meraih gelar pertamanya bersama Argentina. Namun upaya Messi membobol gawang Jerman tak membuahkan hasil. Argentina malah kebobolan oleh pemain pengganti Mario Goetze yang mencetak gol tunggal di laga tersebut. 

Copa America 2015. Lionel Messi berusaha keras memimpin Argentina meraih kemenangan di Copa America 2015. Dalam perjalanan menuju final, Messi selalu jadi tumpuan rekan-rekannya meski ia minim gol. 

Argentina akhirnya bisa melaju ke babak final. Namun di partai puncak tersebut, Argentina pada akhirnya menyerah 1-4 dari Cili dalam adu penalti setelah bermain imbang 0-0. Dalam ajang ini Messi hanya mengoleksi satu gol.

Baca Juga:  Sirkuit Kotor di Tes MotoGP Mandalika, Begini Respons MGPA

Copa America 2016. Setahun berikutnya Messi kembali tampil dalam Copa America 2016 atau ajang peringatan satu abad turnamen ini. Sejak babak grup Messi sudah mengamuk. Salah satunya melesakkan hattrick saat melawan Panama. Messi juga mencetak gol pada babak 8 besar dan semifinal. 

Sayang, pada partai final melawan Cili, Argentina kembai takluk lewat penalti. Pahitnya lagi Messi gagal saat menjadi eksekutor pertama Argentina. Padahal, sebelumnya Messi yang selalu jadi algojo pertama penalti Argentina tak pernah gagal. 

Kecewa berat dan dihujat pendukungnya sendiri karena kegagalan itu, ia pun memutuskan pensiun dari timnas. Namun setelah dirayu oleh banyak orang, ia akhirnya mengumumkan kembali ke tim nasional.

Dan final kali ini, apakah kutukan itu akan tetap berlanjut?

Sumber: Goal/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

RIO DE JAINERO (RIAUPOS.CO) – Jelang final Copa America 2021, kapten timnas Argentina, Lionel Messi, seperti punya kutukan saat tampil di laga final sebuah turnamen. Sejak membela Argentina pada 2005 pencapaian terbaik Messi hanya runner-up. 

Ini kontras dengan pencapaian Messi bersama Barcelona. Sejak 2004, pemain yang dijuluki La Pulga ini telah mempersembahkan 34 gelar. Itu belum termasuk gelar individu yang ia raih selama 17 tahun bersama Blaugrana.

Laga final Copa America 2021 Argentina vs Brazil merupakan kesempatan kelima Messi bermain di final untuk tim nasional. La Pulga pun mengemban misi untuk menghindari kutukan final untuk kelima kalinya. 

Messi bakal mematahkan kutukan final turnamen mayor bersama Amerika di final Copa America 2020? Berikut ini kilas balik empat pertandingan final sang megabintang berusia 34 tahun tersebut bersama Argentina yang dirangkum dari berbagai sumber.

Copa America 2007. Kutukan pertama Messi bersama Argentina tercipta dalam Copa America 2007 di Venezuela. Walau baru 20 tahun, pemain kelahiran 24 Juni 1987 ini sudah menjadi andalan Alfio Basile, pelatih Argentina era tersebut. 

Baca Juga:  Kemenangan Bukti Kuatnya Mental Juara The Daddies

Bertemu Brazil di laga final, Messi menjadi starter dan tak diganti. Sayang, Messi tak bisa mencetak gol dan gagal menolong Argentina. Argentina kalah 0-3 dari Brazil di akhir pertandingan. Lionel Messi sudah sering menangis di partai final. 

Piala Dunia 2014. Setelah gagal di Piala Dunia 2006 dan 2010, Messi membawa Argentina ke partai final Piala Dunia 2014. Pada partai puncak kejuaraan termegah milik FIFA ini Argentina bertemu dengan Jerman. 

Messi yang sedang dalam usia keemasan, 27 tahun, diyakini bisa meraih gelar pertamanya bersama Argentina. Namun upaya Messi membobol gawang Jerman tak membuahkan hasil. Argentina malah kebobolan oleh pemain pengganti Mario Goetze yang mencetak gol tunggal di laga tersebut. 

Copa America 2015. Lionel Messi berusaha keras memimpin Argentina meraih kemenangan di Copa America 2015. Dalam perjalanan menuju final, Messi selalu jadi tumpuan rekan-rekannya meski ia minim gol. 

Argentina akhirnya bisa melaju ke babak final. Namun di partai puncak tersebut, Argentina pada akhirnya menyerah 1-4 dari Cili dalam adu penalti setelah bermain imbang 0-0. Dalam ajang ini Messi hanya mengoleksi satu gol.

Baca Juga:  Messi Lebih Kagumi Thierry Henry Ketimbang Ronaldinho

Copa America 2016. Setahun berikutnya Messi kembali tampil dalam Copa America 2016 atau ajang peringatan satu abad turnamen ini. Sejak babak grup Messi sudah mengamuk. Salah satunya melesakkan hattrick saat melawan Panama. Messi juga mencetak gol pada babak 8 besar dan semifinal. 

Sayang, pada partai final melawan Cili, Argentina kembai takluk lewat penalti. Pahitnya lagi Messi gagal saat menjadi eksekutor pertama Argentina. Padahal, sebelumnya Messi yang selalu jadi algojo pertama penalti Argentina tak pernah gagal. 

Kecewa berat dan dihujat pendukungnya sendiri karena kegagalan itu, ia pun memutuskan pensiun dari timnas. Namun setelah dirayu oleh banyak orang, ia akhirnya mengumumkan kembali ke tim nasional.

Dan final kali ini, apakah kutukan itu akan tetap berlanjut?

Sumber: Goal/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari