MUGELLO (RIAUPOS.CO) – Pembalap Tim Repsol Honda yang baru sembuh dari cedera parah, Marc Marquez, ternyata tak hanya sekali dua kali dalam melakukan sindiran –kritikan tepatnya– terhadap situasi di MotoGP saat ini. Setelah menyindir Valentino Rossi dan Joan Mir, ia kini menyingung tim pabrikan yakni Yamaha.
Marquez menilai Yamaha telah melakukan kesalahan dengan tidak mengangkat Franco Morbidelli sebagai pembalap tim pabrikan. Bahkan untuk mendapatkan motor yang sama dengan pabrikan, Yamaha pun tidak memberikannya kepada Morbidelli.
Padahal jika berkaca pada musim lalu, Morbidelli merupakan pembalap berprestasi di Yamaha. Pembalap berpaspor Italia itu mampu keluar sebagai runner-up MotoGP 2020 di bawah pembalap Suzuki Joan Mir.
Akan tetapi, pada musim ini, Morbidelli seperti menjadi anak tiri. Sebab, tiga pembalap Yamaha lainnya yakni Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Valentino Rossi, mendapat YZR-M1 dengan spesifikasi terbaru.
“Tahun lalu ia adalah Yamaha dengan peringkat pertama, jika saya jadi Yamaha, saya akan memberinya segalanya secara resmi,” ungkap Marquez, mengutip dari Crash, Jumat (28/5/2021).
“Morbidelli (cukup baik, red) menjadi pembalap pabrikan, jika Yamaha tidak membawanya, Suzuki, Honda atau Ducati akan membawanya, tetapi ia pembalap pabrikan,” tambahnya.
Sebelumnya, Marquez mengungkapkan sindirannya kepada Rossi. Marquez mengatakan takkan mau mengaspal lagi ketika tak sanggup lagi memenangkan balapan seperti Rossi.
The Baby Alien –julukan Marc Marquez– mengaku lebih baik di rumah menikmati balapan ketimbang memaksakan seperti Rosssi. Tetapi, pada satu sisi ia mengagumi kegigihan Rossi yang masih bertahan sebagai pembalap MotoGP.
“Pendekatannya mengagumkan, setelah semua yang ia raih. Rossi masih ingin balapan, namun kami mempunyai mentalitas yang berbeda,” kata Marquez.
“Ketika saya tak bisa lagi menang atau berjuang untuk menang, saya akan pensiun. Saya tidak balapan untuk finis di posisi 15,” katanya mengakhiri.
Hubungan Marquez-Rossi di MotoGP memang sejak lama sudah memburuk. Mereka bahkan terang-terangan berselisih di sirkuit maupun di luar arena.
Menariknya, ketika Rossi mengalami masa jaya dan Marquez masih belajar membalap, Marquez sangat mengidolai Rossi. Namun setelah keduanya menjadi pesaing head to head, Marquez banyak dan sering memprovokasi Rossi sehingga mereka akhirnya benar-benar menjadi musuh di arena dan di kehidupan nyata.
Sumber: Crash/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun