Jumat, 22 November 2024

Penantian 5 Tahun Miller

- Advertisement -

JEREZ (RIAUPOS.CO) – Apa yang dinanti Jack Miller datang juga. Setelah lima tahun, pembalap Australia itu akhirnya meraih kemenangan lagi di pentas MotoGP. Pembalap 26 tahun tersebut meraih podium tertinggi di GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, malam tadi.

Kali terakhir Miller berdiri di podium tertinggi MotoGP adalah pada edisi 2016 di GP Belanda. Saat itu dia menang dalam kondisi balapan basah dan masih membela tim Marc VDS Honda. Hasil tersebut sekaligus jawaban Miller atas keraguan banyak pihak akan kemampuannya di pentas MotoGP. Ketika Ducati memilih mempromosikannya dari tim Pramac Ducati musim ini, ba­nyak yang tidak percaya dia mampu mendongkrak prestasi pabrikan asal Italia tersebut.

- Advertisement -

Keraguan itu makin mendekati kenyataan. Sebab, dalam tiga ba­lapan pertama musim ini, Miller meraih hasil negatif. Di GP Qatar dan GP Doha dia hanya finis kesembilan. Sementara itu, di GP Portugal dia malah gagal finis.

Namun, keraguan tersebut sanggup dia bungkam lewat kemenangan di Jerez tadi malam. "Aku merasa ini delapan sampai tujuh lap terakhir terpanjang sepanjang karir. Rasanya benar-benar luar biasa. Saat ini aku begitu emosional. Bahagia, haru, campur jadi satu," ucap Miller dilansir speedcafe.

Baca Juga:  Dari Raja Rokan untuk Soleha Tercinta

Hasil balapan seri keempat MotoGP 2021 tersebut makin spesial untuk Ducati. Sebab, dua pembalap mereka sanggup finis 1-2. Itu setelah Francesco Bagnaia menjadi runner-up.

- Advertisement -

Bagnaia pun meneruskan ca­tatan positifnya musim ini. Di tiga balapan sebelumnya dia juga sanggup berdiri di podium. Pada GP Qatar, Pecco (julukan Bagnaia) finis ketiga. Sementara itu, di GP Portugal dia juga finis di posisi kedua. Hasil balapan tersebut membuat Bagnaia untuk sementara memimpin klasemen pembalap dengan total mengumpulkan 66 poin.

Bagi Ducati, ini menjadi kali pertama dua pembalap mereka sanggup berdiri lagi di podium 1-2 dalam tiga tahun belakangan. Kali terakhir itu terjadi adalah pada GP Republik Ceko musim 2018. Saat itu dua pembalap mereka, yakni Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo, juga finis 1-2.

Baca Juga:  Manfaat Jahe dan Kunyit Sebagai Obat

Kemenangan Miller tersebut juga tidak lepas dari kesialan yang didapat Fabio Quartararo. Pembalap tim pabrikan Yamaha, Monster Energy Yamaha, itu di awal-awal balapan begitu meyakinkan. Dia start dari pole position dan nyaris terus memimpin lomba selama 25 lap.  Namun, motornya mengalami masalah di lap 16. Pembalap Prancis itu akhirnya hanya finis di posisi 13.

Hasil buruk yang didapat Quartararo tersebut sekaligus membuat pembalap tim satelit Yamaha, Petronas SRT, Franco Morbidelli merasakan podium pertamanya musim ini. Runner-up musim lalu itu di tiga balapan pertama meraih hasil tidak maksimal. Dia hanya finis ke-18, ke-12, dan ke-4.

Hasil tersebut sekaligus pembuktian Morbidelli kepada Yamaha. Sebab, dari empat pembalap yang mengendarai Yamaha musim ini di MotoGP, hanya dia yang diberi motor paling lawas. Yakni, YZR-M1 edisi 2019. 

"Aku benar-benar bahagia. Meskipun hanya dapat podium ketiga, yang aku rasakan saat ini adalah seperti memenangi balapan," ucap Morbidelli.(irr/c13/bas/jpg)

JEREZ (RIAUPOS.CO) – Apa yang dinanti Jack Miller datang juga. Setelah lima tahun, pembalap Australia itu akhirnya meraih kemenangan lagi di pentas MotoGP. Pembalap 26 tahun tersebut meraih podium tertinggi di GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, malam tadi.

Kali terakhir Miller berdiri di podium tertinggi MotoGP adalah pada edisi 2016 di GP Belanda. Saat itu dia menang dalam kondisi balapan basah dan masih membela tim Marc VDS Honda. Hasil tersebut sekaligus jawaban Miller atas keraguan banyak pihak akan kemampuannya di pentas MotoGP. Ketika Ducati memilih mempromosikannya dari tim Pramac Ducati musim ini, ba­nyak yang tidak percaya dia mampu mendongkrak prestasi pabrikan asal Italia tersebut.

- Advertisement -

Keraguan itu makin mendekati kenyataan. Sebab, dalam tiga ba­lapan pertama musim ini, Miller meraih hasil negatif. Di GP Qatar dan GP Doha dia hanya finis kesembilan. Sementara itu, di GP Portugal dia malah gagal finis.

Namun, keraguan tersebut sanggup dia bungkam lewat kemenangan di Jerez tadi malam. "Aku merasa ini delapan sampai tujuh lap terakhir terpanjang sepanjang karir. Rasanya benar-benar luar biasa. Saat ini aku begitu emosional. Bahagia, haru, campur jadi satu," ucap Miller dilansir speedcafe.

- Advertisement -
Baca Juga:  Manfaat Jahe dan Kunyit Sebagai Obat

Hasil balapan seri keempat MotoGP 2021 tersebut makin spesial untuk Ducati. Sebab, dua pembalap mereka sanggup finis 1-2. Itu setelah Francesco Bagnaia menjadi runner-up.

Bagnaia pun meneruskan ca­tatan positifnya musim ini. Di tiga balapan sebelumnya dia juga sanggup berdiri di podium. Pada GP Qatar, Pecco (julukan Bagnaia) finis ketiga. Sementara itu, di GP Portugal dia juga finis di posisi kedua. Hasil balapan tersebut membuat Bagnaia untuk sementara memimpin klasemen pembalap dengan total mengumpulkan 66 poin.

Bagi Ducati, ini menjadi kali pertama dua pembalap mereka sanggup berdiri lagi di podium 1-2 dalam tiga tahun belakangan. Kali terakhir itu terjadi adalah pada GP Republik Ceko musim 2018. Saat itu dua pembalap mereka, yakni Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo, juga finis 1-2.

Baca Juga:  Indonesia Pencak Silat, Malaysia Punya Silat

Kemenangan Miller tersebut juga tidak lepas dari kesialan yang didapat Fabio Quartararo. Pembalap tim pabrikan Yamaha, Monster Energy Yamaha, itu di awal-awal balapan begitu meyakinkan. Dia start dari pole position dan nyaris terus memimpin lomba selama 25 lap.  Namun, motornya mengalami masalah di lap 16. Pembalap Prancis itu akhirnya hanya finis di posisi 13.

Hasil buruk yang didapat Quartararo tersebut sekaligus membuat pembalap tim satelit Yamaha, Petronas SRT, Franco Morbidelli merasakan podium pertamanya musim ini. Runner-up musim lalu itu di tiga balapan pertama meraih hasil tidak maksimal. Dia hanya finis ke-18, ke-12, dan ke-4.

Hasil tersebut sekaligus pembuktian Morbidelli kepada Yamaha. Sebab, dari empat pembalap yang mengendarai Yamaha musim ini di MotoGP, hanya dia yang diberi motor paling lawas. Yakni, YZR-M1 edisi 2019. 

"Aku benar-benar bahagia. Meskipun hanya dapat podium ketiga, yang aku rasakan saat ini adalah seperti memenangi balapan," ucap Morbidelli.(irr/c13/bas/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari