(RIAUPOS.CO) — Asisten I Setda Kabupaten Budhi Yuwono MSi membuka rapat anggota Komite Olahraga Nasional Indonesian (KONI) Kabupaten Siak 2019 di Siak Sriindrapura, Jumat malam (26/7).
Budhi Yuwono berharap kepada pengurus KONI Siak untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan 2018 dan 2019, serta kembali menyusun program kerja.
“Momentum ini dapat dimanfaatkan dalam upaya memajukan olahraga di Kabupaten Siak. Ini memerlukan perjuangan dan kerja sama kita bersama agar prestasi olahragawan terus meningkat,” ujar Budhi.
Dikatakan Budhi, untuk 2017 dan 2018 atlet Kabupaten Siak yang mengikuti beberapa iven dapat menaikkan prestasi seperti di Porprov IX di Kabupaten Kampar kemarin dengan mendapat peringkat 4 yang sebelumnya Siak berada di posisi 8.
Pada kesempatan tersebut Budi Yuwono atas nama Pemkab Siak, dirinya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh pengurus KONI Siak, serta pengurus cabang olahraga, para pelatih dan atlet berprestasi yang telah memajukan pembangunan Siak.
Dirinya juga berpesan terkait pelaksanaan PON ke 20 di Papua pada Oktober 2020 mendatang, KONI Siak diharapkan dapat lebih memaksimalkan terhadap atlet-atlet berprestasi, sehingga peluang meraih medali tingkat nasional.
Ketua KONI Siak H Amzar menyampaikan, keberhasilan dan pembinaan olahraga tentu saja tidak dapat berdiri sendiri, diperlukan dukungan dan kerja sama, serta partisipasi atlet dan semua pihak.
Termasuk juga dengan peran KONI dan tanggung jawab Pemkab Siak terus berupaya memberikan dukungan memaksimalkan sesuai kemampuan keuangan, dan akan terus memberikan dukungan berbagai kegiatan olahraga, maupun menyediakan sarana, serta prasarana olahraga.
Dia mencontohkan seperti prasarana GOR di Kecamatan Tualang untuk berbagai iven olahraga. “ Kita juga mengharapkan sarana dan prasarana ini dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal, sehingga bisa meningkatkan prestasi di bidang olahraga,” ungkapnya.
Dukungan olahraga yang diwujudkan dalam bentuk prestasi atlet lanjut Amzar, tentunya harus dilaksanakan berupa pendidikan atlet usia dini. “Pengurus cabang olahraga tentunya mendorong dapat memantau bibit-bibit atlet yang potensial, baik di bangku sekolah maupun di kampung-kampung,” katanya.(adv)