Rabu, 27 November 2024
spot_img

2020, Ekonomi Digital Ditaksir Tembus Rp1.820 T

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Indonesia diprediksi segera menjelma menjadi pasar ekonomi digital yang besar bagi pelaku bisnis e-commerce. Mengantisipasi hal itu, Blibli.com makin agresif untuk memperkuat eksistensinya melalui berbagai inovasi produk dan pengembangan bisnis.

Di antaranya, penambahan gudang penyimpanan di kota-kota besar, sistem pembayaran yang aman, kualitas layanan pelanggan 24 jam, serta peleburan bisnis online dan offline.

“Kami memulai bisnis ini dengan sederhana. Kini kami telah berkembang menjadi mal online terkemuka di Indonesia. Turut mendorong perekonomian dan mengembangkan ekosistem digital serta membantu membangun masyarakat cashless,” ujar CEO Blibli.com, Kusumo Martanto di acara konferensi pers Blibli 8th Anniversary, Jumat (26/7).

Untuk menunjang kemudahan bertransaksi di platformnya, Blibli.com juga bekerja sama dengan banyak mitra dan layanan pembayaran. Para pelanggan dapat melakukan transaksi melalui puluhan bank, mitra pembayaran online, dan offline serta layanan pembayaran elektronik dan cicilan non-kartu kredit.

Baca Juga:  Ciptakan Astemic, Astra Agro Dorong Penggunaan Pupuk Nonkimia

Kusumo menambahkan, sistem pembayaran menjadi elemen penting sejak Blibli.com menerapkan strategi omni channel yang mengintegrasikan saluran online-to-offline (O2O) untuk pemasaran dan penjualan.

Kusumo menyatakan, hingga semester I 2019, gross merchandise value (GMV) perusahaan tumbuh 2 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan pengguna aktif bulanan mencapai 15-20 juta. “Tahun ini ingin memperbanyak jumlah order 3,5 kali dari tahun lalu. Buat kami, yang penting bukan besarnya valuasi perusahaan, tapi bagaimana bisa sustain dan profit,” bebernya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi langkah Blibli.com yang sangat peduli dengan kemajuan UMKM. UMKM dipercaya mampu sebagai penggerak utama perekonomian digital.

“Ekonomi itu 56 persen di-generate oleh UMKM. Pemerintah tidak akan berhenti menyediakan infrastruktur digital. Pada 2020, diproyeksikan ekonomi digital capai 130 miliar dolar AS (Rp 1.820 triliun),” ujarnya.(jpg)

Baca Juga:  Harga TBS Kelapa Sawit Kembali Turun, Jadi Rp2.361 per Kg

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Indonesia diprediksi segera menjelma menjadi pasar ekonomi digital yang besar bagi pelaku bisnis e-commerce. Mengantisipasi hal itu, Blibli.com makin agresif untuk memperkuat eksistensinya melalui berbagai inovasi produk dan pengembangan bisnis.

Di antaranya, penambahan gudang penyimpanan di kota-kota besar, sistem pembayaran yang aman, kualitas layanan pelanggan 24 jam, serta peleburan bisnis online dan offline.

- Advertisement -

“Kami memulai bisnis ini dengan sederhana. Kini kami telah berkembang menjadi mal online terkemuka di Indonesia. Turut mendorong perekonomian dan mengembangkan ekosistem digital serta membantu membangun masyarakat cashless,” ujar CEO Blibli.com, Kusumo Martanto di acara konferensi pers Blibli 8th Anniversary, Jumat (26/7).

Untuk menunjang kemudahan bertransaksi di platformnya, Blibli.com juga bekerja sama dengan banyak mitra dan layanan pembayaran. Para pelanggan dapat melakukan transaksi melalui puluhan bank, mitra pembayaran online, dan offline serta layanan pembayaran elektronik dan cicilan non-kartu kredit.

- Advertisement -
Baca Juga:  Airlangga ke Jerman Bahas Isu Prioritas Negara Berkembang

Kusumo menambahkan, sistem pembayaran menjadi elemen penting sejak Blibli.com menerapkan strategi omni channel yang mengintegrasikan saluran online-to-offline (O2O) untuk pemasaran dan penjualan.

Kusumo menyatakan, hingga semester I 2019, gross merchandise value (GMV) perusahaan tumbuh 2 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan pengguna aktif bulanan mencapai 15-20 juta. “Tahun ini ingin memperbanyak jumlah order 3,5 kali dari tahun lalu. Buat kami, yang penting bukan besarnya valuasi perusahaan, tapi bagaimana bisa sustain dan profit,” bebernya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi langkah Blibli.com yang sangat peduli dengan kemajuan UMKM. UMKM dipercaya mampu sebagai penggerak utama perekonomian digital.

“Ekonomi itu 56 persen di-generate oleh UMKM. Pemerintah tidak akan berhenti menyediakan infrastruktur digital. Pada 2020, diproyeksikan ekonomi digital capai 130 miliar dolar AS (Rp 1.820 triliun),” ujarnya.(jpg)

Baca Juga:  Gubri Resmi Buka Property Festival 2021 REI

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari