PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pergantian Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Siak Pekanbaru menimbulkan pertanyaan dan keragu-raguan bagi kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Ini dilihat dari latar belakang pejabat yang dipilih tidak ada latar belakang soal PDAM, justru bidang penerbangan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru H Fatullah mengatakan, persoalan PDAM di Kota Pekanbaru sudah berlangsung lama dan memang menjadi perhatian dari pihaknya. Apalagi sempat disebut PDAM Tirta Siak ini merupakan perusahaan sakit. Kini dengan dipilihnya Dirut baru, PDAM dituntut harus memperhatikan kualitas air bersih yang selama ini banyak dikeluhkan.
"Bagi saya, berapa ribu pun pergantian Dirut PDAM Pekanbaru, kalau tidak didukung oleh pemerintah tidak akan berjalan juga," kata Fathullah, Selasa (30/3).
Menurut Fathullah, selama ini manajemen PDAM Tirta Siak Pekanbaru berjalan sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi dan dukungan pemko. Sebab itulah, persoalan air bersih yang ditangani BUMD Pemko tersebut jalan di tempat.
Agar berjalan sesuai harapan, Dirut PDAM yang baru diminta harus bekerja sama dengan Pemko Pekanbaru dalam hal teknis lainnya agar saling melengkapi kekurangan yang ada.
"Pergantian Dirut PDAM ini harus dikawal terus oleh pemko. Kalaupun sosok itu bagus tapi tidak di support tidak akan berjalan. Begitu juga kalau sosoknya tidak bagus tapi di support pasti berjalan. Harus ada campur tangan pemko," katanya.
Untuk itu, politisi Gerindra ini berharap ke depan agar persoalan air bersih PDAM ini dapat dijawab dengan kerja tim. Baik internal PDAM-nya, maupun dukungan dari pemko. "Ini harus sejalan, jangan hanya memberikan kucuran dana saja tanpa ada kerja tim, harus jadi perhatian, " katanya lagi.
Permasalahan selama ini, air PDAM keruh,pipa banyak bocor karena sudah tua, lalu ditinggal pelanggan. "Kembalikan minat masyarakat untuk berlangganan air bersih PDAM lagi, ini tugas bersama," sebutnya.(gus)