Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kebakaran Lahan Gambut di Siak Penyumbang Hotspot di Riau Hari Ini

SIAK (RIAUPOS.CO) – Pantauan titik panas (hotspot) dari data BMKG, Rabu (3/2/2021), terdapat tiga titik di Sumatera. Riau, Aceh dan Sumut masing-masing satu hotspot. Di Riau, informasi di lapangan, memang terdapat lahan gambut yang terbakar, tepatnya di wilayah Bunsur, Sungai Apit, Siak.

Sejumlah pihak melakukan upaya pemadaman di lapangan. Sejauh ini, dikabarkan sekitar 2 hektar lahan gambut di wilayah tersebut terbakar. Hal ini disampaikan Kadaops Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah.

“Kami baru berhasil memadamkan sekitar setengah hektare. Teriknya matahari, ditambah lagi lahan gambut membuat kami harus bekerja ekstra,” jelas Ihsan pada Rabu (3/2/2021) siang.

Kebakaran lahan gambut di Kampung Bunsur itu terjadi sejak Selasa (2/2/2021) tengah hari. 

“Informasi dari warga itu langsung kami tindaklanjuti dengan turun dan berjibaku memadamkannya,” jelas Ihsan.

Baca Juga:  Menko Airlangga Beberkan Peran Sektor Properti Untuk Pemulihan Ekonomi

Ada pun langkah awal yang dilakukan pihaknya adalah melakukan penyekatan dan pemadaman langsung agar kebakaran tidak semakin meluas. Hal itu pula yang menjadi penyebab pihaknya bisa mengendalikan api yang membakar lahan.

“Dalam hal ini, tidak hanya kami saja yang berjibaku, kami dibantu  TNI, Polri, MPA Bunsur, dan warga. Kerja sama ini pula yang membuat kebakaran lahan lebih mudah dan cepat dilokalisir,” ungkap Ihsan.

Sebenarnya semua masyarakat sudah tahu mencegah lebih baik dari pada mengatasi. Dan perlu kesepakatan bersama untuk mencegah karhutla, sebab mencegah minim biaya dan tidak akan memakan waktu.

“Sedangkan mengatasi karhutla, tidak hanya memerlukan waktu tapi juga tenaga dan biaya yang cukup besar,” jelas Ihsan.

Baca Juga:  Siapkan Obat dan Gelang Pakai Chip

Sedangkan Kapolres Siak AKBP Gunar menjelaskan pihaknya menurunkan tim, selain personel Polsek Sungai Apit.

“Kami konsen terhadap karhutla. Kami terus berupaya mencegah terjadinya karhutla, dengan melakukan sosialisasi akibat yang ditimbulkan karhutla,” sebut Kapolres Gunar.

Kapolres Gunar mengimbau masyarakat untuk tidak membakar saat membersihkan dan membuka lahan. Sebab besar akibat yang ditimbulkan ketika lahan terbakar, terlebih lahan tersebut merupakan lahan gambut.

“Mari sama-sama menjaga lingkungan kita di musim kemarau ini. Sehingga terhindar dari karhutla,” ajak Kapolres Gunar.

Laporan: Monang (Siak)

Editor: Eka G Putra

SIAK (RIAUPOS.CO) – Pantauan titik panas (hotspot) dari data BMKG, Rabu (3/2/2021), terdapat tiga titik di Sumatera. Riau, Aceh dan Sumut masing-masing satu hotspot. Di Riau, informasi di lapangan, memang terdapat lahan gambut yang terbakar, tepatnya di wilayah Bunsur, Sungai Apit, Siak.

Sejumlah pihak melakukan upaya pemadaman di lapangan. Sejauh ini, dikabarkan sekitar 2 hektar lahan gambut di wilayah tersebut terbakar. Hal ini disampaikan Kadaops Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah.

- Advertisement -

“Kami baru berhasil memadamkan sekitar setengah hektare. Teriknya matahari, ditambah lagi lahan gambut membuat kami harus bekerja ekstra,” jelas Ihsan pada Rabu (3/2/2021) siang.

Kebakaran lahan gambut di Kampung Bunsur itu terjadi sejak Selasa (2/2/2021) tengah hari. 

- Advertisement -

“Informasi dari warga itu langsung kami tindaklanjuti dengan turun dan berjibaku memadamkannya,” jelas Ihsan.

Baca Juga:  Rapim Polri 2022, Airlangga Bahas Dukungan Presidensi G20 ke Kapolri

Ada pun langkah awal yang dilakukan pihaknya adalah melakukan penyekatan dan pemadaman langsung agar kebakaran tidak semakin meluas. Hal itu pula yang menjadi penyebab pihaknya bisa mengendalikan api yang membakar lahan.

“Dalam hal ini, tidak hanya kami saja yang berjibaku, kami dibantu  TNI, Polri, MPA Bunsur, dan warga. Kerja sama ini pula yang membuat kebakaran lahan lebih mudah dan cepat dilokalisir,” ungkap Ihsan.

Sebenarnya semua masyarakat sudah tahu mencegah lebih baik dari pada mengatasi. Dan perlu kesepakatan bersama untuk mencegah karhutla, sebab mencegah minim biaya dan tidak akan memakan waktu.

“Sedangkan mengatasi karhutla, tidak hanya memerlukan waktu tapi juga tenaga dan biaya yang cukup besar,” jelas Ihsan.

Baca Juga:  Siapkan Obat dan Gelang Pakai Chip

Sedangkan Kapolres Siak AKBP Gunar menjelaskan pihaknya menurunkan tim, selain personel Polsek Sungai Apit.

“Kami konsen terhadap karhutla. Kami terus berupaya mencegah terjadinya karhutla, dengan melakukan sosialisasi akibat yang ditimbulkan karhutla,” sebut Kapolres Gunar.

Kapolres Gunar mengimbau masyarakat untuk tidak membakar saat membersihkan dan membuka lahan. Sebab besar akibat yang ditimbulkan ketika lahan terbakar, terlebih lahan tersebut merupakan lahan gambut.

“Mari sama-sama menjaga lingkungan kita di musim kemarau ini. Sehingga terhindar dari karhutla,” ajak Kapolres Gunar.

Laporan: Monang (Siak)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari