Kamis, 19 September 2024

Belajar di Rumah Diperpanjang hingga 19 April

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kebijakan meniadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP  di Kota Pekanbaru diperpanjang hingga 19 April nanti. Ini sejalan dengan status penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di Pekanbaru yang ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat Nonbencana Alam, Sabtu (21/3) lalu.

Perpanjangan kebijakan yang mengharuskan peserta didik di Pekanbaru untuk belajar dari rumah tersebut disampaikan dalam bentuk surat edaran yang diterbitkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (23/3). Sebelumnya, peniadaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah ini sudah dilakukan sejak 16 Maret dan direncanakan hingga 30 Maret nanti. Langkah ini diambil sebagai antisipasi mewabahnya pandemi Covid-19. Teknis kegiatan belajar mengajar sekolah hingga 19 April nanti akan sama dengan kebijakan sebelumnya, mengandalkan teknologi dalam jaringan (daring).

"Pembelajaran juga secara online nantinya," kata Firdaus usai menggelar rapat Forkopimda Kota Pekanbaru di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Senin (23/3).

Bersama dengan kebijakan memperpanjang peniadaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah, Wako juga menginstruksikan agar kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah yang banyak seperti rapat kerja, rapat koordinasi, seminar, kursus dan sejenisnya juga ditunda. Juga keramaian pada tempat hiburan seperti warnet, gelanggang permainan, biliar, bioskop, diskotik, pub, KTV, dan sejenisnya serta dan kegiatan lainnya yang melibatkan massa seperti unjuk rasa, pertemuan sosial, politik, budaya, agama, lokakarya, sarasehan, konser musik, pekan raya, festival, bazar, pameran, pasar malam, resepsi keluarga, kegiatan olahraga, kesenian, pawai, dan karnaval agar ditiadakan.

- Advertisement -

Rumah makan, restoran dan kafe boleh beroperasi dengan mengutamakan pelayanan bawa pulang (take away) dan untuk pelayanan di tempat agar mengatur jarak duduk dengan jumlah terbatas.

"Manfaatkan layanan call center 112 milik Pemko Pekanbaru bila mengalami situasi gawat darurat dan merasa seperti gejala Covid-19. Untuk informasi data sebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru mengakses http://ppc19.pekanbaru.go.id," sebutnya.

- Advertisement -

Pelayanan publik yang diselenggarakan Pemko Pekanbaru maupun swasta tetap beroperasi dengan mengutamakan pendaftaran online. Semua pihak diminta tenang dan tidak panik serta tidak membuat dan menyebarkan informasi yang tidak akurat.

Baca Juga:  Ini Pesan Gubri Usai Tinjau Perbatasan Riau-Sumbar Bersama Kapolda

"Bagi yang tidak mengindahkan atau tidak mematuhi ketentuan di atas akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tegasnya.

Firdaus bersama Forkopimda Pekanbaru sebelum menggelar rapat kemarin, juga melaksanakan video conference dengan Gubernur Riau, Kapolda dan Danrem. Dikatakan Wako Pekanbaru, situasi wabah Covid-19 saat ini tak ubahnya fenomena gunung es. Ini merujuk kondisi banyak kasus yang belum terungkap. Tiap hari, jumlah orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) terus naik. Diungkapkan Firdaus, PDP setiap hari di Pekanbaru selalu bertambah, lebih dari lima orang dalam 24 jam. Begitu pula ODP yang menyebar di seluruh kecamatan.

"ODP sekarang 141 orang,  PDP 21 orang, yang positif tetap satu orang. Saya mengimbau pada seluruh masyarakat, mari kita perangi bersama Covid-19. Dengan ikuti instruksi Bapak Presiden. Dengan bekerja, belajar dan beribadah di rumah," jelasnya.

Masyarakat tidak boleh menganggap enteng Covid-19 karena orang yang terus berkeliaran karena merasa tidak memiliki gejala belum tentu tidak terjangkit.

"Karena itu harus di rumah. Kalau harus keluar diatur protokol keselamatannya. Jangan bersentuhan dengan orang, kalau keluar jaga jarak minimal 1 meter. Kalau bertransaksi utamakan dengan uang elektronik," imbuhnya.

Gugus tugas penanggulangan wabah Covid-19 di Pekanbaru, sebut Firdaus, siaga 24 jam, meski dengan segala keterbatasan yang ada. "Kita siaga 24 jam. Dengan segala keterbatasan kita berupaya," tambahnya.

Kemarin pagi, Firdaus sempat meninjau pelayanan yang ada di MPP Pekanbaru dan Disdukcapil Kota Pekanbaru. Di sana layanan publik tetap buka. Walaupun masyarakat yang dilayani kini hanya sepertiga dari kondisi normal.

"Pelayanan publik saya saksikan pendaftaran sudah hampir 400 orang sampai pukul 09.00 WIB tadi. Biasanya 1.500 orang. Kita karena tidak bisa sediakan hand sanitizer, kita siapkan cuci tangan. Kami imbau, datang sesuai nomor antrean, jaga jarak," jelasnya.

Baca Juga:  Langkah Pemkab Lestarikan Sejarah Didukung

Ketika ditanya apakah pihaknya akan menghentikan layanan publik untuk sementara karena juga menjadi tempat kumpulan massa, Firdaus menyebut hal itu sampai saat ini tidak akan dilakukan.

"Tadi (kemarin, red) sudah kami bahas, saya sampaikan pada Pak Gubernur. Ini pelayanan publik tidak bisa dihentikan karena masyarakat juga perlu. Makanya standarnya diperketat. Saya harap masyarakat paham," tegasnya.

Hal sama juga berlaku bagi layanan seperti transportasi umum yang dikelola Pemko Pekanbaru. Yakni Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM-TMP) juga dipastikannya tetap berjalan. "Transportasi umum tetap. Pengurangan hanya pada koridor yang sepi. Jadi pelayanan umum tetap," tutupnya.

Disemprot Disinfektan
Mobil pemadam kebakaran (damkar) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru menyemprotkan cairan disinfektan pada gedung pemerintahan, layanan publik dan rumah sakit di Kota Pekanbaru, Senin (23/3). Penyemprotan sendiri dilakukan untuk mencegah mewabahnya virus corona (Covid-19).

Pantauan Riau Pos, penyemprotan berawal di kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru Jalan Sudirman. Di kompleks ini, selain MPP terdapat pelayanan publik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Tampak satu unit mobil damkar menyemprotkan cairan disinfektan melalui selang. Di belakangnya, ada pula satu unit mobil double cabin milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru. Sambil disinfektan disemprotkan, pengumuman disampaikan terkait pencegahan Covid-19.

Kepala DPKP Pekanbaru Burhan Gurning menjelaskan, penyemprotkan disinfektan akan fokus pada gedung pemerintahan, layanan publik dan rumah sakit dalam beberapa hari ke depan.

"’Kami kerahkan sebanyak tujuh unit mobil pemadam. Kami juga ke rumah sakit, karena ini rentan penyebab virus corona. Juga kantor Gubernur, Kodim, Polresta hingga ke kediamam Wali Kota serta Gubernur," urainya.

Penyemprotan disinfektan akan terus berlanjut hingga besok. Burhan Gurning menyebut, bukan tidak mungkin perumahan atau permukiman warga juga akan disemprot dengan disinfektan. "Kita lihat kondisi, kalau memang diperlukan nanti mungkin kami arahkan ke perumahan penduduk," imbuhnya.

Laporan: Ali Nurman (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kebijakan meniadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP  di Kota Pekanbaru diperpanjang hingga 19 April nanti. Ini sejalan dengan status penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di Pekanbaru yang ditingkatkan menjadi Tanggap Darurat Nonbencana Alam, Sabtu (21/3) lalu.

Perpanjangan kebijakan yang mengharuskan peserta didik di Pekanbaru untuk belajar dari rumah tersebut disampaikan dalam bentuk surat edaran yang diterbitkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (23/3). Sebelumnya, peniadaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah ini sudah dilakukan sejak 16 Maret dan direncanakan hingga 30 Maret nanti. Langkah ini diambil sebagai antisipasi mewabahnya pandemi Covid-19. Teknis kegiatan belajar mengajar sekolah hingga 19 April nanti akan sama dengan kebijakan sebelumnya, mengandalkan teknologi dalam jaringan (daring).

"Pembelajaran juga secara online nantinya," kata Firdaus usai menggelar rapat Forkopimda Kota Pekanbaru di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Senin (23/3).

Bersama dengan kebijakan memperpanjang peniadaan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah, Wako juga menginstruksikan agar kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah yang banyak seperti rapat kerja, rapat koordinasi, seminar, kursus dan sejenisnya juga ditunda. Juga keramaian pada tempat hiburan seperti warnet, gelanggang permainan, biliar, bioskop, diskotik, pub, KTV, dan sejenisnya serta dan kegiatan lainnya yang melibatkan massa seperti unjuk rasa, pertemuan sosial, politik, budaya, agama, lokakarya, sarasehan, konser musik, pekan raya, festival, bazar, pameran, pasar malam, resepsi keluarga, kegiatan olahraga, kesenian, pawai, dan karnaval agar ditiadakan.

Rumah makan, restoran dan kafe boleh beroperasi dengan mengutamakan pelayanan bawa pulang (take away) dan untuk pelayanan di tempat agar mengatur jarak duduk dengan jumlah terbatas.

"Manfaatkan layanan call center 112 milik Pemko Pekanbaru bila mengalami situasi gawat darurat dan merasa seperti gejala Covid-19. Untuk informasi data sebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru mengakses http://ppc19.pekanbaru.go.id," sebutnya.

Pelayanan publik yang diselenggarakan Pemko Pekanbaru maupun swasta tetap beroperasi dengan mengutamakan pendaftaran online. Semua pihak diminta tenang dan tidak panik serta tidak membuat dan menyebarkan informasi yang tidak akurat.

Baca Juga:  Pocophone X2 Bawa Fitur Fast Charging 27 W

"Bagi yang tidak mengindahkan atau tidak mematuhi ketentuan di atas akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tegasnya.

Firdaus bersama Forkopimda Pekanbaru sebelum menggelar rapat kemarin, juga melaksanakan video conference dengan Gubernur Riau, Kapolda dan Danrem. Dikatakan Wako Pekanbaru, situasi wabah Covid-19 saat ini tak ubahnya fenomena gunung es. Ini merujuk kondisi banyak kasus yang belum terungkap. Tiap hari, jumlah orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) terus naik. Diungkapkan Firdaus, PDP setiap hari di Pekanbaru selalu bertambah, lebih dari lima orang dalam 24 jam. Begitu pula ODP yang menyebar di seluruh kecamatan.

"ODP sekarang 141 orang,  PDP 21 orang, yang positif tetap satu orang. Saya mengimbau pada seluruh masyarakat, mari kita perangi bersama Covid-19. Dengan ikuti instruksi Bapak Presiden. Dengan bekerja, belajar dan beribadah di rumah," jelasnya.

Masyarakat tidak boleh menganggap enteng Covid-19 karena orang yang terus berkeliaran karena merasa tidak memiliki gejala belum tentu tidak terjangkit.

"Karena itu harus di rumah. Kalau harus keluar diatur protokol keselamatannya. Jangan bersentuhan dengan orang, kalau keluar jaga jarak minimal 1 meter. Kalau bertransaksi utamakan dengan uang elektronik," imbuhnya.

Gugus tugas penanggulangan wabah Covid-19 di Pekanbaru, sebut Firdaus, siaga 24 jam, meski dengan segala keterbatasan yang ada. "Kita siaga 24 jam. Dengan segala keterbatasan kita berupaya," tambahnya.

Kemarin pagi, Firdaus sempat meninjau pelayanan yang ada di MPP Pekanbaru dan Disdukcapil Kota Pekanbaru. Di sana layanan publik tetap buka. Walaupun masyarakat yang dilayani kini hanya sepertiga dari kondisi normal.

"Pelayanan publik saya saksikan pendaftaran sudah hampir 400 orang sampai pukul 09.00 WIB tadi. Biasanya 1.500 orang. Kita karena tidak bisa sediakan hand sanitizer, kita siapkan cuci tangan. Kami imbau, datang sesuai nomor antrean, jaga jarak," jelasnya.

Baca Juga:  Juli, KUA dan PPAS 2021 Diserahkan ke Dewan

Ketika ditanya apakah pihaknya akan menghentikan layanan publik untuk sementara karena juga menjadi tempat kumpulan massa, Firdaus menyebut hal itu sampai saat ini tidak akan dilakukan.

"Tadi (kemarin, red) sudah kami bahas, saya sampaikan pada Pak Gubernur. Ini pelayanan publik tidak bisa dihentikan karena masyarakat juga perlu. Makanya standarnya diperketat. Saya harap masyarakat paham," tegasnya.

Hal sama juga berlaku bagi layanan seperti transportasi umum yang dikelola Pemko Pekanbaru. Yakni Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM-TMP) juga dipastikannya tetap berjalan. "Transportasi umum tetap. Pengurangan hanya pada koridor yang sepi. Jadi pelayanan umum tetap," tutupnya.

Disemprot Disinfektan
Mobil pemadam kebakaran (damkar) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru menyemprotkan cairan disinfektan pada gedung pemerintahan, layanan publik dan rumah sakit di Kota Pekanbaru, Senin (23/3). Penyemprotan sendiri dilakukan untuk mencegah mewabahnya virus corona (Covid-19).

Pantauan Riau Pos, penyemprotan berawal di kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru Jalan Sudirman. Di kompleks ini, selain MPP terdapat pelayanan publik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Tampak satu unit mobil damkar menyemprotkan cairan disinfektan melalui selang. Di belakangnya, ada pula satu unit mobil double cabin milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru. Sambil disinfektan disemprotkan, pengumuman disampaikan terkait pencegahan Covid-19.

Kepala DPKP Pekanbaru Burhan Gurning menjelaskan, penyemprotkan disinfektan akan fokus pada gedung pemerintahan, layanan publik dan rumah sakit dalam beberapa hari ke depan.

"’Kami kerahkan sebanyak tujuh unit mobil pemadam. Kami juga ke rumah sakit, karena ini rentan penyebab virus corona. Juga kantor Gubernur, Kodim, Polresta hingga ke kediamam Wali Kota serta Gubernur," urainya.

Penyemprotan disinfektan akan terus berlanjut hingga besok. Burhan Gurning menyebut, bukan tidak mungkin perumahan atau permukiman warga juga akan disemprot dengan disinfektan. "Kita lihat kondisi, kalau memang diperlukan nanti mungkin kami arahkan ke perumahan penduduk," imbuhnya.

Laporan: Ali Nurman (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari