Sabtu, 9 November 2024

Sudah 100 Jiwa Meninggal Dunia Akibat DBD

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Fraksi DPR Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini meminta Pemerintah secara aktif menangani merebaknya wabah Demam Berdarah Dangue (DBD) yang telah menewaskan hampir 100 orang lebih. Ironisnya, DBD ini terjadi hampir setiap tahun dan selalu memakan korban.

"Penanganan terhadap DBD sama pentingnya dengan penanganan covid-19. Selain proses edukasi yang memadai kepada publik, Pemerintah juga harus serius dan cepat tanggap dalam pengobatan, agar korban jiwa tidak terus bertambah," ujar Jazuli dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Kamis (12/3).

- Advertisement -

Jazuli menjelaskan, data dari Kementerian kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kasus DBD di Indonesia dari bulan Januari-Maret 2020 berjumlah sekitar 17.820 kasus dengan jumlah kematian mencapai 104 orang.

Baca Juga:  Pemerintah Tunjuk KSP Jadi Pusat Informasi Virus Corona

Hal ini jauh lebih banyak daripada Virus Korona yang mencapai 34 kasus dengan kematian 1 orang. Dari 17.820 kasus, Lampung (3.423 kasus) , NTT (2.711 kasus), dan Jawa Timur (1.761 kasus) merupakan provinsi yang banyak terkena dampak dari penyakit DBD tersebut.

"Jumlah kasus ini naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. Hal ini menunjukan bahwa perhatian dan penanganan Pemerintah terkait DBD lemah," papar Jazuli.

- Advertisement -

Untuk itu, lanjut Jazuli, fraksinya meminta pemerintah harus segera melakukan penanganan terhadap wabah DBD. Salah satunya adalah mempersiapkan dan menyiagakan rumah sakit untuk antisipasi peningkatan kasus DBD. Pemerintah juga harus memastikan agar alkes dan faskes dapat berfungsi optimal.

Baca Juga:  Mantan Kajari Inhu Divonis 5 Tahun Penjara

Pada daerah yang terdampak parah, seperti NTT, pemerintah harus bergerak cepat mengirimkan bantuan dan tenaga kesehatan seperti dokter guna menangani wabah DBD.

"Jika pemerintah gagal melakukan ini, bukan tidak mungkin kasus DBD akan melonjak drastis dan dapat merata secara nasional. Beban pemerintah akan semakin berat. Untuk itu, pemerintah sudah saatnya bertindak cepat dan tepat," pungkas Jazuli‎.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Fraksi DPR Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini meminta Pemerintah secara aktif menangani merebaknya wabah Demam Berdarah Dangue (DBD) yang telah menewaskan hampir 100 orang lebih. Ironisnya, DBD ini terjadi hampir setiap tahun dan selalu memakan korban.

"Penanganan terhadap DBD sama pentingnya dengan penanganan covid-19. Selain proses edukasi yang memadai kepada publik, Pemerintah juga harus serius dan cepat tanggap dalam pengobatan, agar korban jiwa tidak terus bertambah," ujar Jazuli dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Kamis (12/3).

Jazuli menjelaskan, data dari Kementerian kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kasus DBD di Indonesia dari bulan Januari-Maret 2020 berjumlah sekitar 17.820 kasus dengan jumlah kematian mencapai 104 orang.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dian Sastro Ajak Sadar Isu Lingkungan dari Lingkup Terkecil

Hal ini jauh lebih banyak daripada Virus Korona yang mencapai 34 kasus dengan kematian 1 orang. Dari 17.820 kasus, Lampung (3.423 kasus) , NTT (2.711 kasus), dan Jawa Timur (1.761 kasus) merupakan provinsi yang banyak terkena dampak dari penyakit DBD tersebut.

"Jumlah kasus ini naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. Hal ini menunjukan bahwa perhatian dan penanganan Pemerintah terkait DBD lemah," papar Jazuli.

Untuk itu, lanjut Jazuli, fraksinya meminta pemerintah harus segera melakukan penanganan terhadap wabah DBD. Salah satunya adalah mempersiapkan dan menyiagakan rumah sakit untuk antisipasi peningkatan kasus DBD. Pemerintah juga harus memastikan agar alkes dan faskes dapat berfungsi optimal.

Baca Juga:  Derita Pasien Akibat Poliklinik RSUD Tutup

Pada daerah yang terdampak parah, seperti NTT, pemerintah harus bergerak cepat mengirimkan bantuan dan tenaga kesehatan seperti dokter guna menangani wabah DBD.

"Jika pemerintah gagal melakukan ini, bukan tidak mungkin kasus DBD akan melonjak drastis dan dapat merata secara nasional. Beban pemerintah akan semakin berat. Untuk itu, pemerintah sudah saatnya bertindak cepat dan tepat," pungkas Jazuli‎.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari