Jumat, 22 November 2024
spot_img

Antisipasi Lonjakan Kasus

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kasus baru Covid-19 kian hari terus bertambah. Per Ahad (27/12), pasien positif bertambah 6.528 orang. Kini total sudah 713.365 orang terinfeksi Covid-19. Sebaran kasus positif Covid-19 di 5 provinsi tertinggi di antaranya DKI Jakarta 1.997 kasus. Jawa Barat 892 kasus. Jawa Tengah 785 kasus. Jawa Timur 738 kasus dan Sulawesi Selatan 262 kasus.

Jumlah itu terdeteksi dari jumlah tes sebanyak 41.963 spesimen. Ada 69.325 orang masih berstatus suspect. Sementara itu, angka kematian bertambah 243 sehari. Paling banyak kasus kematian terjadi di Jawa Tengah sebanyak 80 jiwa. Kini total sudah 21.237 jiwa meninggal dunia akibat Covid-19.

Sedangkan, pasien sembuh bertambah 6.983 orang. Paling banyak pasien sembuh bertambah di DKI Jakarta sebanyak 1.832 orang. Kini total sudah 583.676 orang sembuh dari Covid-19. Sudah 510 kabupaten/kota terdampak Covid-19. 

Ada 3 provinsi di bawah 10 kasus harian. Dan hanya 1 provinsi dengan nol kasus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, masih tingginya kasus aktif masih disebabkan masih tingginya penularan di masyarakat. Hal ini juga terkait dengan kurangnya deteksi dini pada kasus aktif sehingga kasus tersebut menular ke kasus lainnya di sekitarnya.

Dia meminta pemerintah daerah melakukan penanganan yang terbaik lewat pemasifan 3T (testing, tracing, treatment) dan penegakan disiplin protokol kesehatan sehingga risiko Covid-19 di daerah bisa dikendalikan.

"Banyaknya pasien menambah beban penanganan pasien Covid-19 dan menyebabkan tidak optimal. Deteksi dini dan treatmen terhadap pasien Covid-19 harus diperhatikan pimpinan daerah," jelasnya.

Wiku juga meminta pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 di daerah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memastikan para pelaku perjalanan yang masuk ke daerah sudah melakukan tes RT-PCR ataupun rapid test antigen.

"Pastikan juga ketersediaan ruang isolasi dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh daerah yang telah membuat surat edaran yang membatasi pelaku perjalanan," ujar Wiku.

Baca Juga:  Tahura Pertama di Riau yang Dikelola Pemkab

Wiku meminta, bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dapat memahami situasi pandemi Covid-19. Karena, kebijakan pemerintah dalam melaksanakan pembatasan pelaku perjalanan merupakan upaya perlindungan kepada masyarakat sekaligus pengendalian penyebaran Covid-19. Menurut Wiku, jika pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dengan baik, maka pemulihan ekonomi akan lebih cepat termasuk di sektor pariwisata. Karena itu penerapan protokol kesehatan hal terpenting sebagai upaya cegah penularan Covid-19.

Wiku pun mengimbau masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun 2021 selau patuh dengan protokol kesehatan. Utamanya menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.

"Masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan dalam merayakan tahun baru. Hindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan," pinta Wiku.

Sementara Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah harus melakukan antisipasi penambahan kasus positif Covid-19, seiring upaya test swab yang masif dilakukan sepanjang liburan Natal 2020.

"Di sejumlah titik pada area publik saat liburan Natal ini saya lihat dilakukan test swab secara masif, potensi ditemukannya kasus baru saya kira akan besar. Kondisi ini harus diantisipasi," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Ahad (27/12).

Menurut Lestari, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di masa libur Natal ini memang semakin ketat di beberapa titik. Ketatnya pengendalian, menurut Rerie (sapaan akrab Lestari), terlihat seperti di stasiun, bandara, terminal bus dan sejumlah rest area di ruas tol dengan dilakukannya test swab secara masif.

Bahkan, ujar Rerie, di sejumlah lokasi wisata pun, sengaja tutup pada hari libur Natal dan Tahun Baru untuk mencegah terjadinya kerumunan. Aparat keamanan di sejumlah daerah pun, ungkapnya, membatasi jumlah pengunjung ke sejumlah lokasi wisata, sambil dengan ketat memeriksa persyaratan penerapan protokol kesehatan bagi para wisatawan.

Meski begitu, legislator Partai NasDem itu menilai, sejumlah upaya aktif melakukan test swab di sejumlah lokasi itu harus diimbangi dengan langkah lanjutan yang terkoordinir dengan baik. Sejumlah masyarakat yang reaktif terhadap test yang dilakukan di area publik itu, tegas Rerie, harus benar-benar ditangani dengan baik dan segera dilakukan tracing secara terukur, sehingga sejumlah test swab yang dilakukan, benar-benar berguna dalam proses pengendalian penyebaran Covid-19.

Baca Juga:  Petakan Asal Narkoba di Indonesia

Potensi penambahan kasus positif Covid-19 itu, tambah Rerie, harus diantisipasi dengan segera menyiapkan tambahan ruang isolasi, tenaga medis dan ruang perawatan. Apalagi, tegasnya, fasilitas sejumlah rumah sakit untuk pasien Covid-19 saat ini semakin terbatas.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengakui pihak rumah sakit terpaksa menyeleksi ketat pasien Covid-19 yang benar-benar membutuhkan perawatan, karena semakin terbatasnya fasilitas khusus Covid-19 yang tersedia. Demikian juga Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang tidak lagi menerima pasien Covid-19 tanpa gejala. Karena tingkat keterisian tempat tidurnya atau bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 70% atau di atas ketentuan WHO yang hanya 60 persen untuk BOR.

Kolaborasi antara masyarakat dan aparat pemerintah dalam penanganan Covid-19, menurut Rerie, harus diperkuat lagi. Karena pada kenyataannya penambahan jumlah positif Covid-19 di Tanah Air saat ini semakin tinggi. Catatan Satgas pengendalian Covid-19, saat ini penambahan kasus berkisar antara 6.000-7.000 kasus per hari.

Peningkatan kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, jelas Rerie, menjadi salah satu kunci percepatan pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air.(jpg/rio/ted)

Laporan: JPG (Jakarta)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kasus baru Covid-19 kian hari terus bertambah. Per Ahad (27/12), pasien positif bertambah 6.528 orang. Kini total sudah 713.365 orang terinfeksi Covid-19. Sebaran kasus positif Covid-19 di 5 provinsi tertinggi di antaranya DKI Jakarta 1.997 kasus. Jawa Barat 892 kasus. Jawa Tengah 785 kasus. Jawa Timur 738 kasus dan Sulawesi Selatan 262 kasus.

Jumlah itu terdeteksi dari jumlah tes sebanyak 41.963 spesimen. Ada 69.325 orang masih berstatus suspect. Sementara itu, angka kematian bertambah 243 sehari. Paling banyak kasus kematian terjadi di Jawa Tengah sebanyak 80 jiwa. Kini total sudah 21.237 jiwa meninggal dunia akibat Covid-19.

- Advertisement -

Sedangkan, pasien sembuh bertambah 6.983 orang. Paling banyak pasien sembuh bertambah di DKI Jakarta sebanyak 1.832 orang. Kini total sudah 583.676 orang sembuh dari Covid-19. Sudah 510 kabupaten/kota terdampak Covid-19. 

Ada 3 provinsi di bawah 10 kasus harian. Dan hanya 1 provinsi dengan nol kasus.

- Advertisement -

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, masih tingginya kasus aktif masih disebabkan masih tingginya penularan di masyarakat. Hal ini juga terkait dengan kurangnya deteksi dini pada kasus aktif sehingga kasus tersebut menular ke kasus lainnya di sekitarnya.

Dia meminta pemerintah daerah melakukan penanganan yang terbaik lewat pemasifan 3T (testing, tracing, treatment) dan penegakan disiplin protokol kesehatan sehingga risiko Covid-19 di daerah bisa dikendalikan.

"Banyaknya pasien menambah beban penanganan pasien Covid-19 dan menyebabkan tidak optimal. Deteksi dini dan treatmen terhadap pasien Covid-19 harus diperhatikan pimpinan daerah," jelasnya.

Wiku juga meminta pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 di daerah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memastikan para pelaku perjalanan yang masuk ke daerah sudah melakukan tes RT-PCR ataupun rapid test antigen.

"Pastikan juga ketersediaan ruang isolasi dan kami sampaikan terima kasih kepada seluruh daerah yang telah membuat surat edaran yang membatasi pelaku perjalanan," ujar Wiku.

Baca Juga:  Antar Pesanan

Wiku meminta, bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dapat memahami situasi pandemi Covid-19. Karena, kebijakan pemerintah dalam melaksanakan pembatasan pelaku perjalanan merupakan upaya perlindungan kepada masyarakat sekaligus pengendalian penyebaran Covid-19. Menurut Wiku, jika pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dengan baik, maka pemulihan ekonomi akan lebih cepat termasuk di sektor pariwisata. Karena itu penerapan protokol kesehatan hal terpenting sebagai upaya cegah penularan Covid-19.

Wiku pun mengimbau masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun 2021 selau patuh dengan protokol kesehatan. Utamanya menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.

"Masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan dalam merayakan tahun baru. Hindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan," pinta Wiku.

Sementara Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah harus melakukan antisipasi penambahan kasus positif Covid-19, seiring upaya test swab yang masif dilakukan sepanjang liburan Natal 2020.

"Di sejumlah titik pada area publik saat liburan Natal ini saya lihat dilakukan test swab secara masif, potensi ditemukannya kasus baru saya kira akan besar. Kondisi ini harus diantisipasi," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Ahad (27/12).

Menurut Lestari, upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di masa libur Natal ini memang semakin ketat di beberapa titik. Ketatnya pengendalian, menurut Rerie (sapaan akrab Lestari), terlihat seperti di stasiun, bandara, terminal bus dan sejumlah rest area di ruas tol dengan dilakukannya test swab secara masif.

Bahkan, ujar Rerie, di sejumlah lokasi wisata pun, sengaja tutup pada hari libur Natal dan Tahun Baru untuk mencegah terjadinya kerumunan. Aparat keamanan di sejumlah daerah pun, ungkapnya, membatasi jumlah pengunjung ke sejumlah lokasi wisata, sambil dengan ketat memeriksa persyaratan penerapan protokol kesehatan bagi para wisatawan.

Meski begitu, legislator Partai NasDem itu menilai, sejumlah upaya aktif melakukan test swab di sejumlah lokasi itu harus diimbangi dengan langkah lanjutan yang terkoordinir dengan baik. Sejumlah masyarakat yang reaktif terhadap test yang dilakukan di area publik itu, tegas Rerie, harus benar-benar ditangani dengan baik dan segera dilakukan tracing secara terukur, sehingga sejumlah test swab yang dilakukan, benar-benar berguna dalam proses pengendalian penyebaran Covid-19.

Baca Juga:  Satu Lagi Warga Batam Meninggal Dunia Karena Corona

Potensi penambahan kasus positif Covid-19 itu, tambah Rerie, harus diantisipasi dengan segera menyiapkan tambahan ruang isolasi, tenaga medis dan ruang perawatan. Apalagi, tegasnya, fasilitas sejumlah rumah sakit untuk pasien Covid-19 saat ini semakin terbatas.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengakui pihak rumah sakit terpaksa menyeleksi ketat pasien Covid-19 yang benar-benar membutuhkan perawatan, karena semakin terbatasnya fasilitas khusus Covid-19 yang tersedia. Demikian juga Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang tidak lagi menerima pasien Covid-19 tanpa gejala. Karena tingkat keterisian tempat tidurnya atau bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 70% atau di atas ketentuan WHO yang hanya 60 persen untuk BOR.

Kolaborasi antara masyarakat dan aparat pemerintah dalam penanganan Covid-19, menurut Rerie, harus diperkuat lagi. Karena pada kenyataannya penambahan jumlah positif Covid-19 di Tanah Air saat ini semakin tinggi. Catatan Satgas pengendalian Covid-19, saat ini penambahan kasus berkisar antara 6.000-7.000 kasus per hari.

Peningkatan kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, jelas Rerie, menjadi salah satu kunci percepatan pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air.(jpg/rio/ted)

Laporan: JPG (Jakarta)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari