PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kitabisa.com bersama Yayasan Sahabat Cinta umat dan siak.net memberikan bantuan wifi di Desa Air Buluh, Kecamatan Kuantan Mudik, Kuantan Singingi Provinsi Riau, sehingga para pelajar di desa tersebut tak perlu lagi naik turun bukit untuk belajar daring.
Sebelumnya sempat viral di pemberitaan ketika para siswa harus naik turun bukit dan belajar di dalam kebun sawit hanya demi medapatkan jaringan untuk belajar daring.
NGO Koordinator Kitabisa.com wilayah Riau-Kepri Robi Armilus S Sos MSI menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan hasil dari sumbangan dari donatur yang mendukukung program Bisa Belajar, sebuah program untuk di bidang pendidikan untuk membantu para siswa dan pelajar agar tetap bisa belajar selama masa Covid 19.
"Dengan wifi ini kami berharap para siswa makin semangat dalam belajar, gunakan internet dengan bijak cari dan gali informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya, kita tidak ingin masalah jaringan menjadi penghambat untuk generasi muda bangsa ini dalam belajar," ujarnya, Ahad (27/12).
Sementara itu, Kepala Desa Air Bulu Ardian S Pdi mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan alat pemancar jaringa wifi. "Kami sangat bersyukur sekali terhadap apa yang telah saudara berikan ini, Karna hal ini sangat bermanfaat sekali buat para anak didik untuk belajar di tengah pandemi Covid-19," ucapnya.
Dikatakannya, Sebelum ini anak didik atau para siswa belajar di atas bukit yang jauh dari pantauan orang tua. Dengan adanya jaringan Wifi masuk tersebut, siswa lebih terbantu lagi dan tidak menghabiskan dana untuk membeli paket.
"Kepada pemerintah daerah atau pusat dan juga unsur-unsur yang bisa menunjang untuk menggapai jaringan Telkomsel, agar lebih perhatian lagi terhadap desa kami yang jauh dari sinyal Telkomsel, agar bisa membantu kami untuk mendirikan tower Telkomsel seperti desa-desa yang sudah masuk sinyal. Kami sangat berharap agar jaringan Telkomsel untuk komunikasi via telepon genggam bisa di akses di Desa Air Buluh," harapnya.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kitabisa.com bersama Yayasan Sahabat Cinta umat dan siak.net memberikan bantuan wifi di Desa Air Buluh, Kecamatan Kuantan Mudik, Kuantan Singingi Provinsi Riau, sehingga para pelajar di desa tersebut tak perlu lagi naik turun bukit untuk belajar daring.
Sebelumnya sempat viral di pemberitaan ketika para siswa harus naik turun bukit dan belajar di dalam kebun sawit hanya demi medapatkan jaringan untuk belajar daring.
NGO Koordinator Kitabisa.com wilayah Riau-Kepri Robi Armilus S Sos MSI menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan hasil dari sumbangan dari donatur yang mendukukung program Bisa Belajar, sebuah program untuk di bidang pendidikan untuk membantu para siswa dan pelajar agar tetap bisa belajar selama masa Covid 19.
- Advertisement -
"Dengan wifi ini kami berharap para siswa makin semangat dalam belajar, gunakan internet dengan bijak cari dan gali informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya, kita tidak ingin masalah jaringan menjadi penghambat untuk generasi muda bangsa ini dalam belajar," ujarnya, Ahad (27/12).
Sementara itu, Kepala Desa Air Bulu Ardian S Pdi mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan alat pemancar jaringa wifi. "Kami sangat bersyukur sekali terhadap apa yang telah saudara berikan ini, Karna hal ini sangat bermanfaat sekali buat para anak didik untuk belajar di tengah pandemi Covid-19," ucapnya.
Dikatakannya, Sebelum ini anak didik atau para siswa belajar di atas bukit yang jauh dari pantauan orang tua. Dengan adanya jaringan Wifi masuk tersebut, siswa lebih terbantu lagi dan tidak menghabiskan dana untuk membeli paket.
- Advertisement -
"Kepada pemerintah daerah atau pusat dan juga unsur-unsur yang bisa menunjang untuk menggapai jaringan Telkomsel, agar lebih perhatian lagi terhadap desa kami yang jauh dari sinyal Telkomsel, agar bisa membantu kami untuk mendirikan tower Telkomsel seperti desa-desa yang sudah masuk sinyal. Kami sangat berharap agar jaringan Telkomsel untuk komunikasi via telepon genggam bisa di akses di Desa Air Buluh," harapnya.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman