KOPENHAGEN (RIAUPOS.CO) – Sejak bergabung dengan Inter Milan pada bursa transfer musim dingin 2020 Christian Eriksen selalu kesulitan untuk mendapatkan menit bermain reguler.
Menurut kannya di Timnas Denmark yang juga bek AC Milan, Simon Kjaer, hal itu terjadi karena taktik yang diterapkan di Inter tak cocok dengan Eriksen.
Kjaer berani berkata seperti itu lantaran ia sudah sangat mengenal Eriksen. Sebab, mereka berdua telah bermain bersama untuk waktu yang cukup lama di Timnas Denmark, sehingga, Kjaer dapat memahami karakter permainan Eriksen.
Di bawah asuhan Antonio Conte, Inter sejatinya bermain dengan formasi 3-4-1-2. Dalam skema tersebut, Eriksen sebenarnya bisa ditempatkan di posisi idealnya, yakni sebagai pemain yang berada di belakang striker alias trequartista.
Kendati demikian, Conte nyatanya lebih memilih untuk menempatkan Nicolo Barella atau Stefano Sensi mengisi pos tersebut ketimbang Eriksen. Itulah mengapa Kjaer menilai bahwa taktik yang diterapkan Conte tidak sesuai dengan karakter bermain Eriksen.
“Kami adalah teman baik dan berbicara setiap pekan. Situasinya mengingatkan saya pada apa yang saya hadapi di Atalanta, karena terkadang ide dan metode pelatih sangat cocok untuk Anda, terkadang tidak. Saya tahu dia tidak akan menyerah," ujar Kjaer, dikutip dari Football Italia, Ahad (15/11/2020).
Mantan gelandang Juventus, Alessio Tacchinardi, juga sependapat dengan Kjaer bahwasanya karakter bermain Eriksen tak cocok dengan skema Conte. Meski begitu, ia justru menyalahkan mantan bintang Tottenham Hotspur tersebut.
Menurutnya, Eriksen harus berusaha lebih keras untuk membiasakan diri dan menyatu dengan taktik yang diterapkan di Inter. Pasalnya, saat ini Eriksen membela panji Nerazzurri, sehingga ia harus menyesuaikan dengan kondisi di timnya tersebut.
“Saya tidak bisa setuju dengannya sekarang. Karena ketika dia melangkah ke lapangan, dia tidak menunjukkan keinginan untuk memberi pengaruh,” kata Tacchinardi kepada Radio TMW.
“Eriksen merusak prospeknya sendiri dengan melakukan itu. Dia bermain bagus di Tottenham karena dia memiliki pemain sayap cepat ini, tapi dia tidak cocok dengan 3-5-2 Conte,” sambungnya.
"Jika dia pergi ke Milan atau Napoli, yang memiliki ide taktis yang sama, maka secara teori dia bisa melakukannya dengan baik, tetapi tidak di Inter," tandas Tacchinardi.
Sumber: Football Italia/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun