Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Manusia Perak pun Pakai Masker

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Penerapan protokol kesehatan nampaknya mulai dilakukan oleh masyarakat di dalam berkegiatan di luar ruangan. Tidak hanya masyarakat umum dan para pekerja, namun juga diterapkan oleh para pengamen, pengemis dan peminta-minta yang kerap beraksi di lampu merah. Termasuk dua manusia perak saat melakukan aksinya.

Mereka terlihat mengenakan masker dalam beraktivitas meminta belas kasihan dari para pengendara yang berhenti di lampu merah. Seperti yang terlihat di persimpangan traffic light SKA, Jalan Soekarno/Hatta-Jalan Tuanku Tambusai yang berada tepat di depan Mal SKA, Pekanbaru, akhir pekan lalu.

Dua manusia perak, tanpa baju dengan badan mengkilat dicat perak metalik, beraksi di jalanan dengan gaya robot. Walaupun tanpa mengenakan baju di tengah terik panas dan menggunakan celana panjang selutut dengan kaki yang juga dicat perak mengkilat, mereka mendatangi satu per satu kendaraan yang berhenti di lampu merah tersebut.

Baca Juga:  Tertinggi, 476 Kasus Kematian Sehari

Dengan membawa kardus, mereka mengulurkannya kepada pengendara tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dalam menjalankan aksinya, mereka nampaknya masih peduli dengan kesehatan dan takut bahaya Covid-19 yang masih mengintai. Buktinya, sehelai masker berwarna hitam terlihat menutupi hidung dan mulut mereka. Dan tak tampak masker yang dikenakan  tersebut lepas dari wajah selama aksi mereka dalam beberapa jam tersebut.

Seorang pengendara terlihat membuka kaca jendela mobilnya dan mengulurkan uang kertas Rp2.000 ke dalam kardus yang dibawa pria pantomim tersebut. Tanpa kata, dengan memperagakan bahasa isyarat tangan, ia sepertinya mengucapkan terima kasih atas sedekah yang diberikan tersebut.

Namun tak banyak pengendara mobil yang membuka kaca mobilnya atau pemilik kendaraan sepeda motor yang memberikan uang kepada manusia perak tersebut. Namun dia tidak berkecil hati. Selama beberapa jam, mereka terus menjalankan aksinya tanpa kenal lelah guna meraup keping-kepingan rupiah dari para pengendara.

Baca Juga:  Sewa Heli Rp35 Juta per Jam

Seorang tukang ojek online selalu mangkal di sana, mengatakan bahwa para peminta-minta dengan badan dicat perak tersebut tidak setiap hari melakukan aksinya, hanya pada waktu-waktu dan jam-jam tertentu pula. "Biasanya pada hari libur meraka beraksi bang," kata si pengemudi ojol tersebut.(ose)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Penerapan protokol kesehatan nampaknya mulai dilakukan oleh masyarakat di dalam berkegiatan di luar ruangan. Tidak hanya masyarakat umum dan para pekerja, namun juga diterapkan oleh para pengamen, pengemis dan peminta-minta yang kerap beraksi di lampu merah. Termasuk dua manusia perak saat melakukan aksinya.

Mereka terlihat mengenakan masker dalam beraktivitas meminta belas kasihan dari para pengendara yang berhenti di lampu merah. Seperti yang terlihat di persimpangan traffic light SKA, Jalan Soekarno/Hatta-Jalan Tuanku Tambusai yang berada tepat di depan Mal SKA, Pekanbaru, akhir pekan lalu.

- Advertisement -

Dua manusia perak, tanpa baju dengan badan mengkilat dicat perak metalik, beraksi di jalanan dengan gaya robot. Walaupun tanpa mengenakan baju di tengah terik panas dan menggunakan celana panjang selutut dengan kaki yang juga dicat perak mengkilat, mereka mendatangi satu per satu kendaraan yang berhenti di lampu merah tersebut.

Baca Juga:  Sewa Heli Rp35 Juta per Jam

Dengan membawa kardus, mereka mengulurkannya kepada pengendara tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dalam menjalankan aksinya, mereka nampaknya masih peduli dengan kesehatan dan takut bahaya Covid-19 yang masih mengintai. Buktinya, sehelai masker berwarna hitam terlihat menutupi hidung dan mulut mereka. Dan tak tampak masker yang dikenakan  tersebut lepas dari wajah selama aksi mereka dalam beberapa jam tersebut.

- Advertisement -

Seorang pengendara terlihat membuka kaca jendela mobilnya dan mengulurkan uang kertas Rp2.000 ke dalam kardus yang dibawa pria pantomim tersebut. Tanpa kata, dengan memperagakan bahasa isyarat tangan, ia sepertinya mengucapkan terima kasih atas sedekah yang diberikan tersebut.

Namun tak banyak pengendara mobil yang membuka kaca mobilnya atau pemilik kendaraan sepeda motor yang memberikan uang kepada manusia perak tersebut. Namun dia tidak berkecil hati. Selama beberapa jam, mereka terus menjalankan aksinya tanpa kenal lelah guna meraup keping-kepingan rupiah dari para pengendara.

Baca Juga:  Menteri Siti Nurbaya Sampaikan Terima Kasih kepada Seluruh Jajaran KLHK

Seorang tukang ojek online selalu mangkal di sana, mengatakan bahwa para peminta-minta dengan badan dicat perak tersebut tidak setiap hari melakukan aksinya, hanya pada waktu-waktu dan jam-jam tertentu pula. "Biasanya pada hari libur meraka beraksi bang," kata si pengemudi ojol tersebut.(ose)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari